visitaaponce.com

Usaha Kesehatan Sekolah Berkemajuan

 Usaha Kesehatan Sekolah Berkemajuan
Dwi Jatmiko(Dok pribadi)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program revitalisasi usaha kesehatan sekolah (UKS) melalui sekolah sehat untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas berkarakter. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengajak pemerintah, sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan bergotong royong untuk merevitalisasi UKS sebagai upaya promosi kesehatan warga sekolah.

Menteri Nadiem menjelaskan ada tiga prioritas yang perlu dicapai melalui kampanye sekolah sehat, yaitu sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi. Sehat bergizi diperoleh dengan memberikan pemahaman gizi seimbang melalui isi piringku dengan pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang; dan menghindari/meminimalisir konsumsi makanan cepat saji, makanan/minuman yang berpemanis, berpengawet, kuang serat, tinggi gula, garam, dan lemak; serta dengan pembiasaan kantin sehat.

Pada konteks itulah, ada beberapa pembiasaan yang harus dilakukan, misalnya melakukan senam kesegaran jasmani (SKJ) seminggu sekali, melakukan gerakan peregangan saat pergantian jam pelajaran, optimalisasi lompat, lari, lempar, loncat (4L) melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional pada jam istirahat, optimalisasi intrakurikuler dan ekstrakurikuler olahraga, serta dengan melakukan pembiasaan jalan kaki.

Pada sehat imunisasi, ada tiga hal yang bisa dilakukan yaitu pemetaan status imunisasi, pemberian rekomendasi, dan pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bagi usia sekolah. UKS sebagai upaya dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya adalah mutlak keberadaaannya. Suatu bangsa tidak akan pernah bisa melepaskan atau mengabaikan masalah kesehatan. Artinya Kesehatan sangat penting dalam membawa suatu bangsa menuju kejayaan, keberadaban dan kemuliaan.

Sebagai wujud tanggung jawab pendidik terhadap generasi yang akan datang, sepantasnyalah perlu memberikan teladan serta pendidikan kesehatan yang baik dan bertanggung jawab. Saat ini kita sangat khawatir dengan kondisi derajat kesehatan anak didik yang semakin menurun akibat tidak dilaksanakannya perilaku hidup bersih dan sehat baik di sekolah maupun rumah. Anak lebih menyukai makan-makan cepat saji, makanan yang mengandung zat kimia berbahaya dan lain sebagainya. Padahal hal-hal tersebut sangat berbahaya bagi kesehatannya. 

Dunia sudah berubah

Anak tidak membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, biasa membuang sampah sembarangan dan perilaku hidup tidak sehat lainnya. Lebih menyulitkan lagi masyarakat seakan tidak peduli dengan keadaan ini. Mereka tetap saja menyediakan makanan-makanan berbahaya dengan alasan mencari nafkah.

Selain itu saat ini kita juga dihadapkan kepada persoalan lingkungan yang sangat pelik. Masalah ini muncul karena perilaku manusia dan fenomena alam itu sendiri yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup makluk yang ada di muka bumi. 

Dunia telah berubah dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang membawa dampak terhadap lingkungan hidup. Eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran telah membawa dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Banjir, tanah longsor, kekeringan, pemanasan global, dan masih banyak lagi peristiwa-peristiwa alam sebagai akibat dari kecerobohan manusia dalam berperilaku yang tidak peduli lingkungan.

Dalam upaya mengantisipasi kejadian yang lebih parah perlu adanya perubahan perilaku yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlu adanya UKS Berkemajuan yang merubah perilaku peserta didik dan seluruh warga sekolah mulai dari sekarang agar nantinya mampu menjadi jawaban atas kekawatiran kita saat ini di masa datang.

Berdasarkan hasil riset Riskesdas 2018, GSHS 2018, Kemendikbud 2017, SDKI 2017, Riskesdas, 2018, BKKBN 2016, Dit P2PTVZ 2017, KPAI 2018, SIHA 2018, kondisi Kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja membuktikan bahwa konsumsi makanan berisiko setiap hari, 50% konsumsi makanan manis, 32% konsumsi makanan asin, 11% konsumsi makanan instan, 78% konsumsi makanan berpenyedap. Bahkan status gizinya 26% anemia (5-14 thn), 9% kurus, 17% gemuk/obesitas, 26% stunting. Hal serupa kebersihan diri dan aktivitas fisik 45% tidak mencuci tangan dengan benar, 98% tidak menggosok gigi sesuai waktu yang dianjurkan, dan 57% kurang aktivitas fisik.

Di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta berusaha mewujudkan generasi yang sehat unggul dalam prestasi dilandasi akhlaqul karimah, sehat, bersih, hijau dan lestari. Melalui kegiatan melaksanakan trias UKS, menggerakkan secara optimal program-program sekolah sehat, membiasakan serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), memberikan penyuluhan-penyuluhan guna memberikan pengetahuan kepada warga sekolah dan masyarakat sekitar tentang kesehatan, mengadakan pelatihan-pelatihan praktis tentang antisipaasi segala keadaan yang berkaitan dengan kesehatan dan kecelakaan dan menjalin kerja sama dengan pihak terkait.

Persyaratan

Syarat UKS berkemajuan, adanya rencana program pelaksana UKS yang terstruktur, terukur, terjadwal serta terdokumentasi dengan baik. Kemudian administrasi UKS yang yang tertib dan terlaksana dengan baik, tersedianya bank data kesehatan untuk peserta didik, guru, karyawan, dan anggota kelembagaan serta organisasi sekolah. Terjalinnya hubungan harmonis dengan segala pihak yang terkait dengan pelaksanaan usaha kesehatan sekolah. Peserta didik, guru, dan karyawan yang sehat jasmani maupun rohani.

Untuk dapat mencapai target berkemajuan, dengan mengadakan musyawarah kerja UKS dengan menghadirkan tim pelaksana UKS tingkat sekolah, pembina UKS kecamatan, kabupaten/kota sampai pada tingkat provinsi. Kemudian melakukan pembenahan serta pengadaan administrasi UKS yang dilanjutkan dengan penertiban pelaksanaan administrasi UKS. 

Selain itu menggiatkan serta mengoptimalkan kinerja tim pelaksana UKS dengan mengadakan penyuluhan- penyuluhan serta pelatihan–pelatihan bagi peserta didik, guru, dan karyawan. Berikutnya mengadakan kartu menuju sehat (KMS), melakukan pembinaan–pembinaan kepada TP UKS, menangani siswa sakit (pertolongan pertama). Kemudian melakukan penjaringan serta updating data-data kesehatan yang dilakukan secara rutin dan terus menerus, pengadaan fasilitas kesehatan, obat-obat, dan tenaga medis bekerja sama dengan rumah sakit PKU/puskesmas.

Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat melalui kegiatan-kegiatan lomba kelas sehat, program siaga sampah, penghijauan, penataan lingkungan, pemberian reward bagi yang melaksanakan dan punishment bagi siswa yang melanggar, serta menjalin kerja dengan berbagai elemen di antaranya BPOM, dan dinas kesehatan.

UKS berkemajuan di era industri 4.0 menuju era society 5.0 merupakan usaha yang diberikan berupa bimbingan kepada peserta didik tentang kesehatan. Pendidikan tentang kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler yang telah diintegrasikan dalam kurikulum sekolah yang muaranya menyiapkan generasi anak bangsa berkemajuan pada 2045 Indonesia memasuki generasi emas. Semoga.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat