Virus Nipah
BARU-BARU ini beredar informasi tentang munculnya virus Nipah (NiV) di daerah Kerala, India. Virus ini telah menyebabkan penyakit dan telah merenggut nyawa dua orang. Sebagian orang mulai kuatir, jangan-jangan virus ini berkembang menjadi epidemi atau pandemi.
NiV merupakan bagian dari famili Paramyxoviridae, dalam genus Henipavirus. Virus ini bersifat zoonotik, yang berarti pada awalnya menyebar antara hewan dan manusia. Kelelawar buah (genus Pteropus), yang juga dikenal sebagai flying fox, berperan sebagai reservoir atau tuan rumah bagi NiV.
Ini bukanlah virus baru karena ia pertama kali terdeteksi di Malaysia dan Singapura pada tahun 1998-1999. Di Kerala, India, virus ini sudah ada sejak tahun 2018, dan ini adalah wabah keempat yang terjadi sejak saat itu.
Kelelawar buah yang terinfeksi dapat menularkan penyakit ini kepada manusia atau hewan lain, seperti babi. Manusia dapat terinfeksi jika mereka memiliki kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuhnya (seperti air liur atau urine). Penyebaran awal dari hewan ke manusia ini dikenal sebagai peristiwa penyebaran (spillover event). Setelah menyebar ke manusia, penyebaran NiV dari orang ke orang juga dapat terjadi.
Penyebaran NiV kepada manusia dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu:
1. Melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar atau babi, atau dengan cairan tubuh mereka seperti darah, urine, atau air liur.
2. Melalui konsumsi produk makanan yang terkontaminasi oleh cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti getah kelapa sawit atau buah yang tercemar oleh kelelawar yang terinfeksi.
3. Melalui kontak dekat dengan individu yang telah terinfeksi oleh NiV atau dengan cairan tubuh mereka, termasuk tetesan hidung atau pernapasan, urine, atau darah.
Orang yang terinfeksi NiV dapat menimbulkan penyakit dengan derajat bervariasi dari ringan hingga berat dan bahkan dapat menimbulkan pembengkakan otak (ensefalitis) dan potensi kematian.
Biasanya, gejala akan timbul dalam jangka waktu 4-14 hari setelah terpapar virus. Awalnya, penyakit ini ditandai dengan demam dan sakit kepala selama 3-14 hari, seringkali disertai oleh tanda-tanda penyakit pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas. Setelah itu, dapat terjadi fase pembengkakan otak (ensefalitis) dengan gejala seperti mengantuk, kebingungan, dan gangguan kesadaran yang dapat berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.
Saat ini, belum ada pengobatan yang memiliki lisensi resmi untuk infeksi NiV. Terapi yang tersedia saat ini terbatas pada perawatan suportif yang diberikan ketika gejala muncul. Namun ada sebuah terapi, terapi imunoterapi (monoclonal antibody therapies), baru saja memasuki tahap uji klinis pertama. Sementara itu, di Malaysia, Ribavirin telah digunakan pada manusia, tetapi efektivitasnya belum sepenuhnya terbukti.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan dengan baik standard precautions yang juga umum dilakukan pada penyakit infeksi menular lainnya, diantaranya adalah:
1. Teratur mencuci tangan dengan sabun dan air.
2. Menghindari kontak dengan kelelawar atau babi yang sedang sakit.
3. Menghindari daerah-daerah di mana kelelawar biasanya berdiam.
4. Menjauhi makanan atau minuman yang mungkin terkontaminasi oleh kelelawar, seperti getah kelapa sawit mentah, buah mentah, atau buah yang terletak di tanah.
5. Menghindari kontak dengan darah atau cairan tubuh seseorang yang diketahui terinfeksi NiV.
Karena NiV dapat menular dari satu individu ke individu lainnya, penting untuk menerapkan praktik-praktik standar dalam pengendalian infeksi. Hal yang tidak kalah penting adalah meskipun kita tidak perlu terlalu cemas dengan penyakit ini namun perlu selalu meningkatkan kewaspadaan dan terus melakukan upaya pencegahan maksimal agar diri dan masyarakat terlindung dari kemungkinan berbahaya penyebaran penyakit ini.
Terkini Lainnya
Pelajari Tujuh Hewan ini yang Punya Ciri Khusus
Potensi Menjanjikan Kopi Leupeh Lalay dari Gunung Karang Banten
Bagian-Bagian Telinga Manusia serta Proses Mendengar pada Hewan
IAKMI Sebut Virus Nipah Saat Ini Menjadi Perhatian Global
Kemenkes Minta Petani dan Peternak Waspadai Virus Nipah lewat Kelelawar dan Babi
Cegah Virus Hendra, Jaga Kebersihan Sanitasi Kandang Kuda
Setidaknya 120 Orang Tewas Terinjak-injak di Acara Keagamaan India
107 Orang Tewas Terinjak dalam Kegiatan Keagamaan di India
107 Orang Tewas Terinjak-injak di India
Citroën Ë-C3 All Electric, City Car Rasa SUV
Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia Menang 4-1 atas India
Menang 4-1 atas Vietnam, Tim Junior Indonesia Bersiap Hadapi India
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap