visitaaponce.com

Tata Kelola Teknologi Informasi

Tata Kelola Teknologi Informasi
Ilustrasi MI(MI/Duta)

PENDIDIKAN bukan hanya fondasi, tetapi juga tonggak monumental dalam membentuk masa depan generasi penerus yang perlu terus disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Di era revolusi informasi yang melanda segala bidang, penggunaan teknologi di ruang kelas bukan sekadar opsi lagi, tetapi telah menjadi keharusan mendesak. 

Pendidikan yang relevan tidak bisa lagi lepas dari genggaman teknologi informasi (TI), karena hal itu tidak hanya mengubah cara kita belajar dan mengajar, tetapi juga menjadi kunci utama dalam mempersiapkan generasi penerus untuk menaklukkan dunia yang semakin terdigitalisasi.

 

Akses, partisipasi, dan personalisasi

Pemanfaatan TI dalam pendidikan memberikan manfaat dengan memperluas akses ke sumber daya pembelajaran. Menurut penelitian Martinus (2017) berjudul Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran SMA YPPGI Nabire, melalui akses internet, siswa dapat menjelajahi informasi global, membuka pintu menuju pengetahuan yang lebih luas dan beragam. 

Sumber pendidikan digital seperti pustaka daring, jurnal ilmiah, video pembelajaran, dan platform daring mengatasi disparitas aksesibilitas yang sering terjadi dalam pendidikan tradisional. 

TI memberikan peluang pembelajaran interaktif dan mendukung kolaborasi lintas mata pelajaran. Melalui aplikasi dan platform pembelajaran digital, guru menciptakan lingkungan belajar menarik, dan siswa terlibat dalam kegiatan praktik, simulasi, serta eksperimen virtual. Sebagai contoh, siswa dapat melakukan simulasi geometri dengan aplikasi Geogebra, dikombinasikan dengan pembelajaran TIK, seni, dan prakarya.

TI juga memungkinkan personalisasi pembelajaran. Dengan algoritma pembelajaran dan analisis data, guru memahami kebutuhan individu siswa, memungkinkan pengembangan rencana pembelajaran sesuai dengan kemampuan, minat, dan gaya belajar masing-masing. Platform pembelajaran adaptif memberikan tantangan tambahan bagi siswa yang membutuhkannya, sambil memberikan bimbingan ekstra bagi yang memerlukan.

Selain manfaat pembelajaran, TI mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia digital. Di era teknologi menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, literasi digital menjadi keterampilan tak terhindarkan. 

Penggunaan produktif teknologi dalam konteks pendidikan membantu siswa mengembangkan literasi digital yang kuat, termasuk keterampilan mencari informasi, mengevaluasi sumber daya, dan memahami keamanan daring. Platform kolaboratif dan komunikasi daring juga memperkenalkan siswa pada keterampilan kerja tim dan komunikasi digital yang krusial di dunia kerja modern.

 

Tantangan TI di sekolah

Penggunaan TI di lingkungan sekolah, meskipun memberikan sejumlah keuntungan, juga membawa sejumlah tantangan yang tidak bisa diabaikan. Salah satu perhatian utama ialah keamanan data, terutama mengingat jumlah informasi sensitif yang disimpan dalam sistem digital. 

Penting untuk memastikan bahwa data siswa dan informasi pribadi dilindungi secara efektif dari akses yang tidak sah. Pemahaman mendalam tentang kejahatan dunia digital dan peraturan yang mengatasi hal tersebut, seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) di Indonesia, perlu diterapkan agar siswa di sekolah tidak terjerat dalam konsekuensi hukum yang mungkin timbul.

Selain masalah keamanan, kemajuan TI juga menimbulkan tantangan dalam hal aksesibilitas. Meskipun perkembangan ini membuka peluang akses yang lebih luas, beberapa sekolah masih kesulitan menjangkau perangkat atau koneksi internet yang stabil. Ketidaksetaraan akses di antara siswa dan sekolah menjadi hambatan untuk penerapan pembelajaran berbasis digital secara merata. 

Oleh karena itu, penting bagi institusi pendidikan dan pemerintah untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki akses teknologi yang terjamin, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau geografis mereka. M Husaini (2014) dalam penelitiannya tentang Pemanfaatan TI dalam Bidang Pendidikan (e-Education), Jurnal Mikrotik, Vol 2, No 1, menekankan bahwa salah satu cara untuk mengikuti perkembangan TI yang cepat ialah melalui akses informasi yang selalu up-to-date melalui internet, yang harus didukung sarana-prasarana dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) sebagai penyedia, pengelola, maupun pengguna informasi.

 

Optimalisasi TI

Pentingnya manajemen TI di dunia pendidikan tidak bisa diabaikan. Kolaborasi antara pendidik, administrator, dan ahli teknologi menjadi kunci sukses dalam mengatasi tantangan. Dengan pelatihan terus-menerus bagi guru dalam pemanfaatan teknologi, serta investasi dalam infrastruktur dan aksesibilitas, potensi positif penggunaan TI di sekolah dapat sepenuhnya direalisasikan. Tata kelola TI yang efektif mendukung pembelajaran interaktif, memperluas akses ke sumber daya pendidikan, dan membantu siswa mengembangkan keterampilan abad ke-21. Manajemen infrastruktur TI yang andal juga penting untuk menghindari gangguan teknis dalam proses pendidikan. 

Keamanan data, termasuk informasi pribadi siswa, perlu diutamakan sebagai aspek krusial dalam pengelolaan TI di sekolah. Tantangan finansial dalam menerapkan tata kelola TI di sekolah, terutama di daerah dengan keterbatasan sumber daya, dapat diatasi dengan inisiatif dan dukungan dari pemerintah atau pihak luar (Wahyudi, 2013, Tata Kelola Teknologi Informasi sebagai Salah Satu Strategi Bisnis, Jurnal Teknologi dan Informasi, Vol 3, No 1).

Di Sekolah Sukma Bangsa (SSB), kebijakan dan tata kelola TI diatur melalui statuta sekolah dengan pembentukan departemen yang disebut Pusat Data dan Informasi (Pusdatin). Departemen ini merupakan bagian integral dari manajemen sekolah, memberikan rekomendasi dan keputusan, serta berperan sebagai pemangku kebijakan dalam penggunaan TI.

Operasional tata kelola TI di SSB Bireuen, juga di lokasi lainnya, dilakukan melalui penerapan Sistem Informasi Sekolah Terpadu Online (SISTO). SISTO bertujuan mengelola informasi sekolah secara daring dan real-time, dengan delapan pembagian tata kelola, termasuk manajemen kepegawaian, akademik, siswa, penilaian, kehadiran siswa, konseling, laboratorium, dan keuangan. 

Selain itu, SSB Bireuen memiliki fasilitas pembelajaran berbasis TI, seperti laboratorium komputer dengan fasilitas e-Learning, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran, anggaran, dan lingkungan. Sumber daya kependidikan (SDK) di SSB juga telah dilatih dalam perkembangan TI yang relevan untuk proses pembelajaran.

Ini merupakan langkah positif dalam mengembangkan sekolah, terutama dalam hal tata kelola teknologi informasi. Panduan kerja SSB telah mengatur tata kelola beberapa sistem informasi dan fasilitas, termasuk penerapan framework tata kelola TI berlisensi ISO. 

Langkah-langkah seperti audit, pengawasan, evaluasi, dan mitigasi risiko yang terdapat dalam framework tersebut membantu dalam pengelolaan. SSB Bireuen terus berusaha mewujudkannya untuk menciptakan tata kelola sekolah yang baik dan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global. Insya Allah.

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat