Revolusi Mobil Otonom akan Datang tapi Perlahan
![Revolusi Mobil Otonom akan Datang tapi Perlahan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/4b8c5a7b788467ae7af58ac659a3d89c.jpg)
DI Munich, Jerman, tempat pameran otomotif IAA minggu ini berlangsung, survei interaktif di jalan menghasilkan jawaban, "Ya," yang luar biasa ketika menanyakan kepada orang yang lewat terkait mereka mau naik taksi tanpa pengemudi dari stasiun ke festival bir Oktoberfest.
Meskipun jumlah bola berwarna yang ditempatkan di kolom ya menunjukkan antusiasme yang tinggi, para ahli mengatakan masa depan mobil otonom yang lama dijanjikan masih jauh dari kenyataan.
"Lima tahun lalu, kami berpikir bahwa pada 2025 kami akan memiliki otonomi yang signifikan di banyak kendaraan. Namun kenyataannya tidak demikian," kata Christophe Aufrere, kepala teknis pembuat suku cadang mobil Forvia.
Baca juga: Wuling Air ev Ambil Bagian di KTT ASEAN ke-43
Gangguan yang terjadi pada industri mobil akibat pandemi, peralihan ke arah investasi di bidang elektrifikasi, dan kompleksitas teknologi berkontribusi pada upaya menjaga revolusi kendaraan otonom tetap berada di jalur lambat. Sekarang, "Kami lebih cenderung mengatakan hal itu akan terjadi pada 2030," kata Aufrere kepada AFP.
Sebelumnya, produsen mobil mewah Jerman Mercedes-Benz menerima persetujuan internasional untuk sistem penggerak otonom tingkat tiga sesuai dengan standar PBB. Tingkat tiga ini memungkinkan pengemudian otonom dalam kondisi tertentu seperti lalu lintas padat atau kecepatan jalan raya hingga 60 kilometer per jam (37 mph). Pengemudi dapat mengalihkan pandangan dari jalan tetapi harus siap melakukan intervensi jika diperlukan.
Baca juga: Mobil Listrik Toyota kembali Dipercaya Jadi Mobil Resmi KTT ASEAN ke-43
Sistem ini tersedia sebagai opsi pada andalan Mercedes S-Class yang memiliki banderol harga enam digit. Honda memenangkan persetujuan pertama di dunia untuk menjual mobil otonom tingkat tiga di Jepang pada 2021.
Namun sebagian besar mobil yang tersedia secara komersial saat ini dilengkapi dengan otomatisasi parsial tingkat dua. Itu termasuk autopilot Tesla yang terkenal dan menawarkan fitur-fitur seperti kontrol jelajah adaptif atau parkir otomatis sementara pengemudi tetap waspada setiap saat.
Langkah demi langkah
Robotaksi tanpa pengemudi yang muncul dalam survei di Munich tetap menjadi mimpi masa depan di sebagian besar kota. Eropa tertinggal dibandingkan Amerika Serikat dan Tiongkok dalam menguji coba layanan tersebut di dunia nyata.
Kendaraan tingkat empat otonom, seperti kabin robot dari Waymo atau Cruise yang digunakan di San Francisco, dapat beroperasi tanpa campur tangan manusia di area yang ditentukan.
Penyebaran yang tidak merata di Eropa bukan disebabkan oleh peraturan atau tantangan teknologi, melainkan masalah pendanaan yang sulit didapat di benua tersebut, menurut Christophe Perillat, CEO pemasok otomotif Perancis, Valeo. Namun demikian, "Kendaraan otonom mengalami kemajuan dari tahun ke tahun," kata Perillat di IAA.
Profesor Lutz Eckstein dari RWTH Aachen University sependapat dengan hal tersebut dan mengatakan bahwa kemajuan signifikan akan segera terjadi. Sistem yang disebut level 2+ yang juga memantau perhatian dan kelelahan pengemudi diperkirakan semakin meluas, katanya, dan memperkirakan bahwa jumlah sistem level tiga di pasaran juga akan meningkat.
"Pada akhir dekade ini, kami ingin mencapai kemampuan berkendara di jalan raya dengan kecepatan 130 kilometer per jam," kata juru bicara Mercedes kepada AFP. Perusahaan bertujuan untuk menawarkan pengemudian otomatis tingkat empat dengan tenggat waktu yang sama.
"Idenya ialah melanjutkan langkah demi langkah," tegas CTO Forvia Aufrere. "Ini karena kami ingin memastikan itu berhasil." (Z-2)
Terkini Lainnya
Langkah demi langkah
Jerman Diharapkan Manfaatkan Status Tuan Rumah saat Jumpa Spanyol
Hadapi Jerman, Rodri: Kami Datang untuk Menang
Enea Bastianini Jagokan Marc Marquez di GP Sachsenring Jerman
Taylor Swift Jadi Nama Sementara Sebuah Kota di Jerman
Spanyol vs Jerman: Joselu Yakin Bisa Pulangkan Toni Kroos di Perempat Final Euro 2024
Joselu: Spanyol Siap Pensiunkan Toni Kroos di Perempat Final Euro 2024
Penyaluran Pembiayaan MUF Naik Rp7,17 Triliun
Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2024 Targetkan Nilai Transaksi Rp400 M
Road to IMX 2024: Pop Up Little Tokyo Hadir di Surabaya
Mazda Indonesia Jual 280 Unit di BCA Expoversary 2024
IMX 2024 Surabaya akan Hadirkan 6 Mobil JDM Berkonsep Pop Up Little Tokyo
GIICOMVEC 2024 Sukses Jaring 11.531 Trade Visitors
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap