Anggaran Tambahan, Pilkada Harus Ketat
![Anggaran Tambahan, Pilkada Harus Ketat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/09/d0483e6a35523e0d92d186b53d2d3b88.jpg)
MENTERI Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengingatkan protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan ketat dan disiplin saat pelaksanaan Pilkada 2020. Anggaran besar berikut tambahan Rp5 triliun untuk agenda konstitusional ini tidak boleh mendatangkan masalah besar, seperti peningkatan jumlah pasien virus korona.
“Tak kurang Rp5 triliun tambahan dana. Kita sudah carikan dana dan sudah terpenuhi. Ini digunakan membiayai perlengkapan dan persiapan tambahan sebagai penunjang pelaksanaan Pilkada 2020 yang sesuai protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19,” kata Mahfud dalam webinar bertajuk Pilkada dan Konsolidasi Demokrasi Lokal yang diselenggarakan MMD Initiative, kemarin.
Pada kesempatan itu hadir peneliti utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz, dan Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa.
Mahfud mengatakan serangkaian protokol kesehatan telah ditetapkan untuk dilaksanakan saat pilkada, di antaranya, pembatasan jumlah pemilih di TPS. Selain itu, waktu mencoblos akan terjadwal dan tidak serentak pada jam yang sama. Ini bertujuan mencegah terjadinya kerumunan di tempat pemungutan suara (TPS) karena pemilih yang datang serempak.
Selanjutnya, seluruh petugas TPS dilengkapi alat pelindung diri (APD) dan seluruh pemilih akan diberi sarung tangan. “Anggaran tambahan itu berarti pilkada harus sungguh-sungguh,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Pilkada serentak 2020 akan digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Sebelumnya, pemungutan suara pilkada akan digelar pada 23 September. Namun, akibat pandemi covid-19, pencoblosan diundur hingga 09 Desember 2020.
Tidak berubah
Pilkada langsung sudah berusia 15 tahun sejak pertama digelar tahun 2005. Namun, dampaknya dinilai belum terlihat signifikan.
“Saya tim perumus pilkada langsung, saat itu memiliki asumsi sistem ini bisa berjalan baik dengan semua perangkat menjalankan fungsinya dengan baik, terlahir merit system, birokrasi membaik dan lainnya. Namun, asumsi itu meleset,” kata Siti Zuhro.
Siti menilai pilkada belum menjawab persoalan dan aspirasi masyarakat. Pasalnya, pilkada dimaknai sebagai ajang perebutan kekuasaan, bukan pengabdian. “Selama 15 tahun pilkada tidak membuat kita lega terkhusus masih maraknya pasangan yang menghalalkan segala cara dengan tujuan pokoke menang,” jelasnya.
Masyarakat dan pemerintah, kata dia, tidak boleh patah arang di pilkada kali ini dalam mengupayakan perbaikan mutu, demokrasi konsolidasi dan substantif. Maka, seluruh stakeholder terkait tidak boleh membuat persoalan tambahan dan mengelola pilkada dengan baik.
Kalau pilkada di tengah pandemi masih banyak menyimpan masalah klasik seperti itu, Siti meminta pemerintah mengevaluasi total. (P-5)
Terkini Lainnya
Keputusan MK: Pemungutan Suara Ulang di 16 TPS Labuhanbatu Selatan
MK Diminta Tolak Sengketa Pemilihan Bupati Samosir
Penyelenggara Pemilu Sabu Raijua tidak Bisa Disalahkan Soal Orient
Antara Efisiensi dan Kualitas Demokrasi
KPU Tindak Lanjuti Rekomendasi Bawaslu soal Nias Selatan
DKPP Periksa Komisioner KPU & KPU Kabupaten Serdang Bedagai
Gotong Royong tidak Pernah Berhenti
Yayasan EcoNusa Salurkan APD dan Masker ke Indonesia Timur
Yayasan di Taiwan Sumbang 140 Ribu APD untuk Indonesia
Gandeng Jasa Raharja, YBKB Donasikan APD ke Tenaga Medis
Pemerintah Pusat Siap Distribusikan Lagi 170 Ribu APD
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap