Penyelidikan Kasus HAM Berat Munir Dimulai Pekan Depan
![Penyelidikan Kasus HAM Berat Munir Dimulai Pekan Depan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/a64aa4e5dc475ac898b8127853db62be.jpg)
PENYELIDIKAN kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat terkait pembunuhan aktivis Munir Said Thalib akan dimulai pekan depan.
Menurut Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, pihaknya akan menyerahkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) ke Kejaksaan Agung selaku penyidik paling lambat Kamis (22/9) mendatang.
"Tanggal 22 itu hari terakhir harus keluar SPDP," ujar Taufan saat dikonfirmasi, Jumat (16/9).
Baca juga: Aksi Mengenang Kematian Munir
Namun, Komnas HAM sampai saat ini masih memantapkan tim ad hoc penyelidikan kasus tersebut. Tim ad hoc terdiri dari lima orang, dengan dua di antaranya berasal dari internal Komnas, yakni Taufan berikut Sandrayati Moniaga.
Tiga nama dari eksternal Komnas sampai saat ini belum diungkap. Awalnya, Taufan menyebut Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid telah bersedia bergabung dalam tim ad hoc. Akan tetapi, belakangan Usman menolak untuk bergabung.
Lebih lanjut, Taufan menekankan bahwa kejelasan anggota tim ad hoc harus sudah selesai sebelum Kamis (22/9). Menurutnya, Komnas telah meminta KASUM untuk mengusulkan sejumlah nama yang masuk dalam tim ad hoc.
Baca juga: Peretasan Bjorka Segarkan Ingatan Publik Soal Pembunuhan Munir
Sebelumnya, kasus pembunuhan Munir telah diusut dengan klasifikasi pidana umum biasa. Sebanyak tiga orang telah diadili, termasuk mantan pilot Garuda Indonesia Pollycarpus Budihari Priyanto.
Namun, aktor utama pembunuhan Munir yang dilakukan di atas udara tidak pernah diungkap. Salah satu petinggi BIN Muchdi Pr pernah diproses hukum dan diadili. Majelis hakim PN Jakarta Selatan memutusnya bebas dan diperkuat dengan putusan kasasi Mahkamah Agung.(OL-11)
Terkini Lainnya
Mahasiswa Jakarta Bergerak Dorong Dialog Terbuka Pelanggaran HAM
Mahasiswa UIN Gelar Aksi Tolak Politik Dinasti dan Pelanggar HAM
Tudingan Negatif Disebut Kedaluwarsa
Amnesty Minta Isu HAM Warnai Debat Capres-Cawapres
DPR Minta Komnas HAM dan LPSK Jangan Tebang Pilih Kasus
Jokowi Dinilai Seharusnya Tuntaskan HAM Berat sejak Periode Pertama
Ditjen HAM Kawal Proses Hukum Kasus 18 Remaja yang Dianiaya Polisi di Sumbar
Skema Perdagangan Uang Palsu, Pelaku Bisa Untung Rp5 Miliar dengan Cara Ini
Hasto Terancam 2 Tahun Penjara jika Terbukti Membantu Pelarian Harun Masiku
David Cameron Serukan Tindakan Terhadap Serangan Udara Israel di Gaza
Penyelidikan Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Dimulai
Proses Penyelidikan Ilmiah IPA dan Hasil Kumpulan Pengetahuannya
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap