visitaaponce.com

Pengamat Puji Strategi Jokowi Perkuat Pertahanan di Pulau Terluar

Pengamat Puji Strategi Jokowi Perkuat Pertahanan di Pulau Terluar
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan warga di Pasar Ngrimase Olilit, Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.(ANTARA/BPMI Setpres/Laily Rachev)

PENGAMAT intelijen, pertahanan dan kemanan Ngasiman Djoyonegoro memuji strategi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam mempersiapkan desain sistem pertahanan dan keamanan di daerah pulau terluar di Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Menurut Ngasiman, langkah Presiden Jokowi mendesain sistem pertahanan dan keamanan ini sangat strategis, mengingat wilayah seperti Kota Tual, Maluku Barat Daya, Kepulauan Aru hingga Saumlaki adalah wilayah terluar Indonesia yang berbatas langsung dengan negara Timur Leste dan Australia.

“Arahan Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Maluku Barat Daya dan kepulauan terluar di wilayah Maluku dalam kaitannya dengan rencana desain pertahanan adalah hal strategis dan diplomatis. Mengingat ini kaitannya dengan konsep Negara Maritim yang telah menjadi strategi pemerintahan Jokowi periode kedua,” kata Ngasiman saat dihubungi, Rabu (21/9).

Baca juga : Jaleswari Mengaku Sudah Lama Berencana Mundur dari KSP

Dikatakannya, wilayah seperti Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, kemudian Kabupaten Kepulauan Aru, Kota Tual hingga Saumlaki adalah kepulauan terluar, sehingga perlu dilindungi dan membutuhkan strategi khusus dalam penanganannya. 

“Kita tahu bahwa banyaknya kepulauan di sana tidak bisa disamakan dengan pulau yang besar. Kerawanan yang tinggi membutuhkan strategi yang lebih rumit dan biaya yang tinggi juga,” ujarnya.

Oleh karena itu, instruksi Presiden Jokowi ke Menhan Prabowo untuk mendesain sistem pertahanan dan keamanan sangat penting, dan segera dilakukan demi memberikan keamanan kepada masyarakat, juga melindungi wilayah perairan Indonesia agar tidak dicaplok oleh negara tetangga.

Baca juga : Debat Capres Putaran Kedua

“Perintah presiden langsung penting untuk menggerakkan kementerian pertahanan dalam hal kebijakan serta TNI dan Polri dalam hal operasi,” ucapnya.

“Saat ini, negara tetangga seperti Timor Leste sedang gencar merayu Indonesia untuk bergabung ASEAN. Perintah Jokowi ini sebagai bentuk diplomasi kepada negara tetangga kita itu,” jelasnya.

Ngasiman menambahkan, Australia, yang saat ini sedang aktif dalam komunitas AUKUS, perlu diwaspadai oleh Indonesia. Pasalnya, AUKUS yang merupakan bentukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya berkeinginan besar menyingkirkan hegemoni Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik. 

Baca juga : Jokowi Tak Hadiri HUT PDIP, Ini Respons Ganjar Pranowo

Untuk itu, instruksi Presiden Jokowi ini sangat tepat dan harus dilakukan dalam waktu cepat.  

“Australia yang sedang aktif-aktifnya di AUKUS perlu diimbangi dengan diplomasi pertahanan pula. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan level diplomasi Indonesia di kancah internasional,” jelasnya. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk melakukan desain sistem pertahanan dan keamanan negara di titik terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Presiden Joko Widodo memastikan wilayah terluar Indonesia membutuhkan sebuah desain pertahanan dan keamanan demi kepentingan negara ke depan.

“Kabupaten Maluku barat Daya, ini adalah termasuk kabupaten yang terluar sebelah timur paling timur selatan dan setelah kita melihat Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya kemudian Kabupaten Kepulauan Aru kemudian Kota Tual, Saumlaki kita melihat perlunya sebuah desain untuk pertahanan dan keamanan negara, di titik-titik mana kira-kira yang paling tepat,” kata Jokowi. (RO/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat