Impor Peluru Indonesia terkait Rantai Pasokan Global
![Impor Peluru Indonesia terkait Rantai Pasokan Global](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/ed4f298ec118853a0111e686d34da4b4.jpg)
PENGAMAT militer Alman Helvas Ali mengingatkan bahwa impor peluru serta senjata untuk kebutuhan militer Tanah Air tidak dapat dipisahkan dari global supply chain atau rantai pasokan global. Industri pertahanan dalam negeri, katanya, belum mampu membuat semua kebutuhan militer dari bahan baku sampai barang jadi.
Menurutnya, Indonesia tidak memiliki industri dasar pembuatan peluru untuk mendukung industri pertahanan. PT Pindad, misalnya, harus mengimpor chasing peluru.
"Pindad hanya mengisi chasing-nya dengan amunisi. Artinya kapasitas industri kita belum sampai untuk membikin semuanya," kata Alman saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (15/3).
Baca juga: Presiden Sentil Kemenhan dan Polri karena Masih Pakai Sepatu Senjata Impor
Begitu pula dengan senapan. Ia menjelaskan, butuh waktu puluhan tahun bagi Pindad untuk menyempurnakan senapan SS1 maupun SS2 yang dibuat sejak 1980-an. Menurutnya, baru pada 2010-an senjata tersebut mencapai tahap mature, yakni tidak ada keluhan lagi dari pengguna.
Adapun sepatu militer buatan dalam negeri diakuinya masih kalah dengan produk negara tetangga Filipina. Ia menyebut sepatu militer buatan Filipina jauh lebih nyaman digunakan, berbeda dengan produk dalam negeri yang tingkat elastisitasnya cenderung keras.
Baca juga: Anggaran Pertahanan 134 Triliun, DPR: Harus Optimal Belanja Dalam Negeri
Sentilan Presiden Joko Widodo, lanjut Alman, diharapkan jadi pemicu industri dalam negeri untuk memproduksi sepatu militer yang nyaman dipakai.
"Industri dalam negeri yang bisa bikin sepatu untuk kepentingan militer itu harus meningkatkan kualitas produknya sehingga bisa bersaing dengan Filipina," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar barang-barang seperti senjata dan sepatu yang digunakan prajurit merupakan produksi dalam negeri. Menurut Jokowi, Indonesia sudah mampu membuat senjata, peluru, ataupun sepatu bagi prajurit. (Tri/Z-7)
Terkini Lainnya
Menperin Minta Menkeu Konsisten antara Pernyataan dan Kebijakan Terkait Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Pemerintah Terus Berupaya Kendalikan Impor Indonesia
Taffware, Brand Lokal dengan Ribuan Produk Inovatif Berkualitas yang Terjangkau
Ini Alasan Pemerintah Impor Beras
Produsen Dalam Negeri Ini Pasarkan Genset TKDN dengan Mesin Baudouin
Pameran Kebutuhan Ibu & Anak, IMBEX 2022 Hadirkan 500 Merek Terkenal
G7 Peringatkan Dukungan Tiongkok kepada Rusia dalam Perang Ukraine
DPR RI dan Pemerintah Bahas Kerja Sama Pertahanan dengan 4 Negara
Prabowo Dilaporkan ke Ombudsman Imbas Penunjukan Langsung Pengadaan Alutsista
Gelar FGD, Forkominhan Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia
Amerika Resmikan Pusat Keamanan Kecerdasan Buatan
Dukung Industri Pertahanan, Menhan Dukung Kerja Sama dengan Negara Lain
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap