visitaaponce.com

Kunjungi Singapura, Menkum dan HAM Berikan Bingkisan Lebaran kepada PMI

Kunjungi Singapura, Menkum dan HAM Berikan Bingkisan Lebaran kepada PMI
Menkum dan HAM Yasonna H Laoly memberikan bingkisan Lebaran kepada para pekerja migran Indonesia yang sedang ditampung di KBRI Singapura.(Dokumentasi pribadi.)

MENTERI Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum dan HAM) Yasonna H Laoly berdialog dan memberikan bingkisan Lebaran kepada para pekerja migran Indonesia yang sedang ditampung di Kedutaan Besar Indonesia untuk Singapura. Laoly pada Senin (27/3) bertemu Menteri Hukum dan Menteri Dalam Negeri Singapura Shanmugam Kasiviswanathan untuk membahas tindak lanjut kesepakatan di antara kedua negara berkaitan dengan flight information region (FIR) perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) dan perjanjian ekstradisi (ET).

Tiga kesepakatan FIR, DCA, dan ET disepakati saat kedua pemimpin pemerintahan melakukan Leaders Retreat di Lagoi, Bintan, tahun lalu. Pada Leaders Retreat pekan lalu di Singapura, ketiga kesepakatan tersebut sudah diratifikasi oleh kedua negara dan notifikasinya dipertukarkan di depan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong di Istana Singapura. "Hari ini saya bertemu Menteri Shanmugam untuk bertukar informasi dan sama-sama membahas pelaksanaan dari ketiga perjanjian tersebut," ujar Laoly.

Saat bertemu dengan PMI, Laoly mengucapkan terima kasih atas keteguhan para PMI untuk bekerja di luar negeri. "Anda semua orang hebat dan merupakan pahlawan devisa bagi negara," kata Menkum dan HAM.

Baca juga: Dewas Akui KPK Belum Ada Tangkapan Ikan Besar 

Ia meminta para PMI yang sedang menghadapi persoalan hukum dan harus tinggal sementara di KBRI untuk tetap sabar. Pemerintah akan terus mendampingi agar semua persoalan bisa segera selesai dan sebisa mungkin dapat bekerja kembali. "Saya mendapat laporan dari Dubes Suryopratomo kalau sekarang kasusnya bisa lebih cepat dibawa ke pengadilan, sehingga keputusannya bisa segera diketahui," ujar Laoly.

Saat melihat fasilitas pelayanan keimigrasian di KBRI Singapura, Laoly terkesan dengan sistem digital yang diterapkan, sehingga semakin mudah dan lebih baik memberikan pelayanan kepada warga negara Indonesia yang memerlukan. Atase Imigrasi Suhendra menjelaskan setiap hari setidaknya ada 120 pelayanan keimigrasian yang diberikan. Setiap warga mendapatkan antrean pelayanan melalui sistem online. Demikian pula sistem pembayaran yang dilakukan secara nontunai.

"Sekarang semua pelayanan dilakukan one-stop service sehingga lebih cepat. Bahkan kami bisa mengirimkan paspor melalui pos apabila tidak bisa mengambil pada sore hari. Bahkan untuk mereka yang lanjut usia, kami memberikan layanan untuk datang ke tempat kediaman," jelas Suhendra. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat