Perludem Minta KPU Petakan Pemilih Ganda
![Perludem Minta KPU Petakan Pemilih Ganda](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/b1ebefeb7c16f32f6fb36129070c4b2d.jpg)
PERKUMPULAN untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperbaiki pemilih ganda pada daftar pemilih sementara (DPS) jelang Pemilu 2024. Menurut Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati, KPU dapat melakukan pemetaan.
Khoirunnisa berpendapat, munculnya ratusan ribu pemilih ganda dalam DPS yang telah ditetapkan KPU dalam rapat pleno, Selasa (18/4), disebabkan oleh pindahnya pemilih ke domisili baru. Namun, nama pemilih belum dihapus dari lokasi asalnya.
"Sehingga tercatat di dua tempat. Ini perlu dicek kembali sehingga salah satunya harus dihapus," katanya Khoirunnisa kepada Media Indonesia, Rabu (19/4).
Baca juga : KPU Temukan 600 Ribu Pemilih Ganda
"KPU juga perlu membuat pemataan, misalnya mana pemilih yang nantinya masuk di dalam TPS (tempat pemungutan suara) khusus, lalu menghapus nama-nama yang ada di domisili asal," lanjutnya.
KPU menetapkan sebanyak 205.853.518 pemilih masuk dalam DPS. Jumlah itu akan berkurang setelah KPU menghapus pemilih ganda. Menurut Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI Betty Epsilon Idroos, ada 616.743 pemilih ganda yang tercatat dalam DPS.
Baca juga : Daftar Pemilih Sementara Pemilu 2024 Capai 205 Juta. KPU: Masih Dapat Berubah
Kegandaan pemilih itu terjadi karena nomor induk kependudukan (NIK) pemilih tercatat di dua TPS, baik reguler dan lokasi khusus maupun dalam dan luar negeri. Betty memastikan pihaknya akan terus memperbaiki daftar pemilih sampai ditetapkan dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada 21 Juni 2023.
Sementara itu, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengingatkan KPU untuk mencermati ulang pemilih yang telah meninggal dunia. Selama masa perbaikan daftar pemilih, syarat dokumen kematian dipermudah dengan formulir pernaytaan kematian yang ditandatangani kepala keluarga/wali dan Ketua RT.
"Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya pemilih yang meninggal dunia, tapi masih terdata dalam DPS," tandas Bagja. (Z-4)
Terkini Lainnya
Ketua DPD RI Risau dengan Temuan 52 Juta DPS Bermasalah
Pembongkar 52 Juta DPS Janggal Tunggu Ajakan KPU
Ketua KPU Pertanyakan LSM yang Bongkar Data Janggal 52 Juta Pemilih
Di Sleman, Ribuan Pemilih dalam DPSHP Beralamat di RT 00 RW 00
3.036 Nama Dicoret dari Daftar Pemilih Sementara Kota Semarang
KPU Lakukan Penyesuaian Daftar Pemilih Sementara untuk WNI di Sudan
Bawaslu Akui Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Nyoblos
Data Pemilih Diretas Hacker, KPU Lakukan Beberapa Analisis
KPU Masih Telusuri Dugaan Kebocoran Data Pemilih
Reaksi Menko Mahfud MD saat Tahu Situs KPU Diretas Hacker
Hacker Jimbo Retas Data KPU, Ancam Jual Data di Dark Web Rp1,1 Miliar
KPU Minta Warga Penuhi Syarat Pemilih Jangan Sampai Tak Terdaftar
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap