Dedi Mulyadi Banyak Jalan Rusak karena Pengelolaan Anggaran tak Fokus
![Dedi Mulyadi: Banyak Jalan Rusak karena Pengelolaan Anggaran tak Fokus](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/e85617447e2c87d6a894f5901a37d35d.jpg)
ANGGOTA DPR RI Dedi Mulyadi menyebutkan masih banyak jalan rusak di daerah-daerah karena pengelolaan anggaran yang tidak fokus.
''Pengelolaan anggaran yang tidak fokus mengakibatkan pembangunan tak bisa dirasakan oleh masyarakat,'' kata Dedi, di Purwakarta, Minggu (30/4).
Saat bertemu dengan Oleh Solihin, Kepala Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Dedi menanyakan perihal dana desa yang diperoleh. Oleh menyampaikan kalau dana desa yang didapat saat ini mencapai Rp890 juta.
Baca Juga: Tren Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi Tinggi, Infrastruktur Masih Jadi Primadona
Dilihat dari aturannya, dana desa yang diperoleh itu, 40% atau sekitar Rp300 juta di antaranya untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan. Sisanya Rp200 juta untuk ketahanan pangan, Rp100 juta untuk ekonomi warga desa, sisanya untuk penanganan stunting dan lain-lain.
''Kalau dari Pemprov (Jawa Barat) itu Rp130 juta, Rp60 jutanya untuk fisik perbaikan desa, sisanya operasional. Kalau dari kabupaten ada anggaran untuk gaji RT RW dan lainnya, untuk RT itu Rp3 juta setahun,'' jelas Oleh.
Baca Juga: DPR Serukan Pemerintah untuk Bebaskan WNI yang Disekap di Myanmar
Sementara itu, sebagai warga yang tinggal di Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Dedi memberikan saran agar anggaran yang ada tidak dipecah-pecah, karena tidak akan pernah ada wujudnya. Caranya, kata dia, uang atau anggaran difokuskan per tahun pada satu wilayah. Karena di Sukasari ada enam RW maka dalam kurun waktu satu periode jabatan kepala desa semua bisa dibangun dengan baik
''Satu tahun satu RW. Misal tadi infrastruktur Rp400 juta, ya sudah itu fokuskan dulu tahun pertama untuk satu RW. Uang segitu bisa bikin jalan hotmix dengan kualitas baik. Dengan seperti itu baru ada wujudnya dibandingkan anggaran dibagi-bagi yang nilainya tak seberapa dan tak pernah ada wujudnya,'' kata dia.
Sebagai warga dan tokoh masyarakat, Dedi mengaku siap membantu Oleh untuk memberikan pengertian kepada masyarakat desa bahwa pengelola anggaran akan difokuskan pada program prioritas. Sehingga pembangunan akan terasa. ''Ini Lembur Pakuan tidak pakai dana desa, tidak pakai dana provinsi atau kabupaten, tapi ini pakai DD, Dana Desa. Ini kalau dibangun oleh pemda biaya pemeliharaan bisa mahal, tapi dikelola sendiri bisa murah,'' katanya.
Ia menilai mayoritas pembangunan yang ada saat ini mengalami kegagalan karena mengacu pada platform anggaran. Setiap OPD diberi jatah anggaran yang kemudian diterjemahkan dalam pikiran masing-masing.
Menurut dia, jika terus dilakukan seperti itu maka sampai kapanpun pembangunan akan gagal. Seharusnya hal itu dilihat dari prioritas pembangunan yang menjadi kebutuhan dasar publik, seperti jalan.
''Infrastruktur fokuskan dulu dari mulai jalan penghubung desa, penghubung kecamatan, penghubung kabupaten, penghubung provinsi dibuat rencana. Periksa setiap anggaran sesuai tidak dengan kebutuhan dasar. Semua bergerak dengan fokus yang sama,'' katanya. ''Banyaknya jalan yang rusak ini akibat belanja pembangunan yang tidak tepat,'' tambah dia. (Ant/S-1)
Terkini Lainnya
Tuding Cuaca, Presiden Jokowi Dinilai tidak Memberi Solusi atas Kenaikan Harga Beras
Data Harga Bulog dan Bapanas Berbeda, Hermanto: Perlu Tata Niaga Pangan yang Baik
Sukses Kembang Biakkan Komodo, Kebun Binatang Surabaya Jadi Kebanggaan Warga Jatim
Jangan Hanya Impor, Legislator Dorong Bulog Tingkatkan Diversifikasi Serapan Varietas Beras Lokal
Marak Hobi Pelihara Satwa Liar, Komisi IV Nilai Perlu Adanya Kebijakan Hukum Tegas
Kunjungan ke Kaltim, Komisi IV Bahas Kesiapan Pangan Bagi IKN
Dinas PUPR Banten Bangun 13 Ruas Jalan Ex-Kabupaten dan Kota
Pemerintah Cari Solusi untuk Tingkatkan Perekonomian Kabupaten Seluma
Urbanisasi Dorong Pertumbuhan TOD di Kota Hujan
Peretasan PDN Buah dari Obsesi Pemerintah Lakukan Sentralisasi Data
Infrastruktur Transportasi Berkembang, Bogor Jadi Destinasi Hunian Terpopuler
Pendanaan APBN untuk IKN hingga Mei Capai Rp5,5 Triliun
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap