Aksi Cawe-cawe Jokowi Disebut Menebar Ketakutan
![Aksi Cawe-cawe Jokowi Disebut Menebar Ketakutan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/629143894502d0ac7b0959ff3ee2614b.jpg)
PAKAR hukum tata negara, Feri Amsari mengatakan, cawe-cawe Jokowi bisa menimbulkan political fear atau menyebar ketakutan. Jokowi seharusnya fokus menjaga masa transisi kepemimpinan Indonesia lewat pemilu 2024 berjalan lancar dan damai.
“Ya, bisa saja, itu satu untuk menyatakan dia mau ikut campur, sehingga nanti orang merasa dia sudah mempunyai alasan untuk ikut campur.” Kata Feri kepada Media Indonesia (7/6/2023).
Feri mengatakan bukan tidak mungkin orang merasa terganggu dengan apa yang dilakukan Jokowi, mengingat statusnya yang masih menjadi presiden. Apalagi ketika aksi cawe-cawenya dipertanyakan ia malah membela diri dan mencari alasan untuk tetap bisa menjalankan aksi cawe-cawenya.
Baca juga: Demokrat Pertanyakan Motif Cawe-cawe Jokowi
“Sangat mungkin orang merasa terganggu ya terancam dengan dia ikut campur dan penyampaian-penyampaian yang kontraproduktif,” tambahnya.
“Kalau ada ancaman yang merugikan seluruh bangsa dan negara, tangani dong sekarang gitu ya, jangan seolah-olah ini menjadi pintu untuk dia menyalahgunakan kewenangan yang ada pada dirinya,” tambah Feri.
Feri menilai, sikap Jokowi itu melanggar kaidah demokrasi. Menurutnya, Presiden harus netral dalam pelaksanaan pemilu.
“Jangan-jangan pernyataan (cawe-cawe) ini hanya untuk menjadi alasan pembenar dia mencampuri proses demokrasi yang seharusnya dia bertindak lebih netral,” ujarnya.
Baca juga: Jokowi Cawe-Cawe Pemilu, Ekonom: Supaya Ada Penerus Membangun Proyek IKN
Dia mengatakan, cawe-cawe yang digunakan Presiden tidak elok dan berpotensi membuat suasana lebih tegang.
“Jadi nggak boleh dia ikut campur cawe-cawe dan katakanlah dukung-mendukung kalau tidak mematuhi ketentuan yang sudah ada di undang-undang. Karena yang saya pahami presiden malah mencari alasan untuk bisa cawe-cawe padahal sikap begitu malah membuat kondisi makin tidak nyaman,” tambahnya.
Feri berpandangan sikap cawe-cawe Jokowi melanggar UU tentang Pemilu. Apabila Jokowi ingin melakukan aktivitas kampanye maka seharusnya Jokowi mengajukan cuti terlebih dahulu.
Ia mengingatkan Jokowi agar tidak menggunakan fasilitas negara untuk memenangkan calon yang ia sukai di 2024.
“Misalnya ada sesuatu yang akan berbahaya di pemilu, sehingga dia perlu turun tangan menggunakan alat negara itu kan artinya presiden menyalahgunakan kewenangan dan fasilitas negara yang ada untuk dirinya, untuk hal-hal yang tidak dibenarkan,” pungkasnya.
Post Power Syndrome
Feri juga menyebut Jokowi dilanda pre post power syndrome. Di mana dirinya terkesan sibuk mempersiapkan siapa yang akan menjadi penerusnya di 2024.
“Jadi mungkin pre post power syndrome Sebelum dia meletakkan kekuasaan dia sudah merasa ingin menunjukkan dia masih sangat powerful gitu ya,” katanya.
Dia menyebut, Jokowi seharusnya menjaga koridor konstitusional dengan tidak memperlihatkan sikap keberpihakannya terhadap capres tertentu. Menurutnya, kepala negara kedudukannya dalam ranah politik harus netral.
“Presiden Jokowi itu kan presiden Republik Indonesia, bukan presiden pada sekelompok orang atau capres tertentu,” kata Feri.
Dia berpesan agar Jokowi tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan tertentu yang mengatasnamakan bangsa dan negara.
(Z-9)
Terkini Lainnya
HUT ke-78 Bhayangkara, Jokowi: Polisi Harus Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Jokowi Jenguk Prabowo Subianto Usai Operasi di RSPPN
Keputusan Memberhentikan Menkominfo Budi Arie Setiadi adalah Hak Presiden
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
4 Bandar Judi Online Terdeteksi, Kapolri: Kita akan Telusuri Sampai Titik Puncak
Bansos Presiden yang Dikorupsi Berisi Beras sampai Biskuit
Hasto Kristyanto dan Ganjar Pranowo Ramaikan Ajang Soekarno Run
PDIP Tanggapi Soal Kemungkinan Merapat dengan KIM di Pilgub DKI
Ini Kata Ganjar Pranowo soal Dukungan PDI Perjuangan ke Anies Baswedan
Ganjar Pranowo Disambut Antusias Ratusan Pelajar Saat Harlah Pancasila di Ende
Megawati, Ganjar, dan Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende
Ditinggal Ganjar dan Gibran, Jawa Tengah Krisis Tokoh Mumpuni di Level Provinsi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap