visitaaponce.com

Wapres Amin Berpesan agar Eksistensi Masjid sebagai Pusat Kegiatan Terus Dirawat

Wapres Amin Berpesan agar Eksistensi Masjid sebagai Pusat Kegiatan Terus Dirawat
Wakil Presiden Maruf Amin (kedua kiri) didampingi Istri Wury Estu Handayani (tengah)(ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meresmikan Masjid K.H. Hasyim Asy’ari Ma’had Bahrul Huda di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (10/8). Wapres menuturkan fungsi masjid bagi kaum muslim tidak saja untuk ibadah, tetapi untuk pusat kegiatan kemasyarakatan. Fungsi strategis masjid, terang wapres, telah ada sejak zaman Rasulullah.

"Rasulullah SAW juga telah memfungsikan masjid secara esensial. Bukan hanya sarana ibadah ritual seperti salat dan baca Al-Qur’an, melainkan juga memakmurkannya dengan dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial," papar wapres. Turut hadir mendampingi wapres, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.

Masjid, imbuh Wapres Amin, berperan penting sebagai basis pembangunan peradaban Islam. Masjid, ujarnya, juga tempat untuk menunaikan zakat, kurban, pernikahan, hingga diskusi masalah umat.

Baca juga: Antisipasi El Nino Wapres Paparkan Tiga Instrumen Mitigasi

"Harapan saya, eksistensi masjid senantiasa dirawat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya," imbuh wapres.

Masjid, menurut wapres, bisa menjadi basis pembangunan karakter generasi muda Islam yang berwatak keislaman dan keindonesiaan yang kuat. Ia berharap masjid bisa menjadi tempat pengembangan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, dengan senantiasa menjunjung nilai-nilai moderat, menekankan kesantunan, persaudaraan, serta menghindarkan cara permusuhan dan kebencian.

Baca juga: Ma’ruf Amin Ingin Lebih Banyak Masyarakat Indonesia Raih Gelar Sarjana

"Jadikan masjid sebagai tempat utama, di mana kedermawanan tumbuh subur dan ekonomi tumbuh makmur, baik lewat penyaluran zakat, infak, dan sedekah, maupun gerakan pemberdayaan ekonomi umat," ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Huda Kabupaten Tuban, Jawa Timur Fathul Huda menyampaikan pemilihan nama masjid tersebut diambil dari nama Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari yang diharapkan bisa diambil berkah dari nama itu.

"Beliau adalah pembangun umat wasatiyah, maka terbentuklah kebhinekaan," terangnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menambahkan keberadaan Masjid KH. Hasyim Asy'ari diharapkan bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat serta moderasi beragama. (Ind/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat