visitaaponce.com

Maruf Amin Ingin Lebih Banyak Masyarakat Indonesia Raih Gelar Sarjana

Ma’ruf Amin Ingin Lebih Banyak Masyarakat Indonesia Raih Gelar Sarjana
Wapres Ma'ruf Amin di acara Dies Natalis ke-37 dan Wisuda Magister, Sarjana, dan Diploma Universitas Wiraraja Tahun 2023, Sumenep.(MI/Indriyani Astuti)

WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap agar semakin banyak masyarakat Indonesia meraih gelar sarjana. Pasalnya, pendidikan tinggi merupakan salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi jangka panjang, pendorong kemajuan teknologi, dan peningkatan keahlian.

"Perguruan tinggi mesti mampu terus beradaptasi dan menjadi lahan subur bagi inovasi. Perguruan tinggi harus memegang teguh komitmen untuk mencetak generasi yang berdaya saing global," ujar wapres saat memberikan orasi ilmiah pada acara Dies Natalis ke-37 dan Wisuda Magister, Sarjana, dan Diploma Universitas Wiraraja Tahun 2023, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (9/8).

Khusus untuk wilayah Madura, Jawa Timur, wapres mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, angka Harapan Lama Sekolah di Madura menunjukkan anak-anak di Madura yang berusia 7 tahun memiliki harapan menempuh pendidikan hingga Diploma I. Saya minta ini ditingkatkan.

Baca juga: Bertolak ke Jatim, Wapres Sambangi Sumenep, Tuban, dan Surabaya

"Saya titip kepada Universitas Wiraraja, untuk terus menggerakkan minat belajar dan sekolah masyarakat Madura," imbuh wapres.

Pada pidatonya, wapres memaparkan beberapa isu global yang saat ini menyita perhatian seluruh negara. Pertama, kita menyaksikan eskalasi tensi geopolitik, utamanya akibat rivalitas antara Amerika Serikat dengan China, dan invasi Rusia ke Ukraina. Kondisi itu dinilai memicu instabilitas ekonomi dan keuangan dunia, dan berdampak hingga ke urusan domestik bangsa-bangsa.

Kedua, planet bumi juga semakin memanas akibat krisis iklim. Krisis iklim adalah ancaman eksistensial bagi kemanusiaan dan teritori negara. Laporan PBB baru-baru ini menyebutkan bahwa tinggi permukaan laut terus mengalami peningkatan secara cepat, yang dapat berdampak pada hilangnya teritori negara.

Baca juga: Harta Pejabat Disorot, Wapres Dorong Kementerian Bersih-Bersih

Ketiga, semakin masifnya penggunaan kecerdasan buatan. Terakhir, terkait demografi, jumlah pemeluk Islam tumbuh paling cepat di dunia. Persoalan-persoalan global itu menurut wapres, menuntut manusia untuk melakukan refleksi sehingga bisa merumuskan kebijakan terbaik dalam pembangunan.

"Refleksi akan membuahkan kebijakan serta keputusan yang presisi mensyaratkan kejelian dalam menilai fakta-fakta, serta ketangkasan dalam mendayagunakan intelektualitas, keahlian, serta peluang," ujarnya.

Menurut wapres, peran edukasi sangat vital. Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa rendahnya level dan kualitas pendidikan dapat memicu simpulan yang keliru sehingga melahirkan keputusan dan langkah yang keliru pula.

"Oleh sebab itu, di hadapan kaum terdidik yang tengah merayakan pencapaian penting pada hari ini, saya titipkan tugas untuk merawat eksistensi dan mendorong kemajuan negara Indonesia, di tengah ketidakpastian dan persoalan global yang semakin kompleks," tutur wapres.

Cita-cita Indonesia

Indonesia, ujar Wapres Amin, bercita-cita menjadi negara maju. Untuk merealisasikannya, dibutuhkan kerja, karya dan upaya dari semua lini, khususnya dari kaum terdidik bangsa Indonesia.

"Saya ingin semakin banyak rakyat Indonesia yang meraih gelar sarjana, bahkan lebih tinggi lagi," ucap wapres.

Lulusan pendidikan tinggi menurutnya sangat dibutuhkan karena memiliki kedalaman wawasan dan pengetahuan yang dapat didarmabaktikan bagi kemaslahatan masyarakat, bangsa dan negara.

"Saya ingin mengingatkan bahwa mengejar pendidikan duniawi sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran agama," imbuh Wapres.

Wapres juga berpesan pada perguruan tinggi agar dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tetap memperhatikan kearifan lokal, seperti pesan Ki Hajar Dewantara yakni meskipun pendidikan diselenggarakan secara dinamis mengikuti perkembangan zaman, tetapi tidak lepas dari kultur dan karakter masyarakat setempat.

"Masyarakat Madura dikenal sebagai pekerja keras dan pandai berwirausaha. Saya harapkan Universitas Wiraraja dapat terus mengoptimalkan modal sosial-ekonomi tersebut sehingga kewirausahaan di Madura terus berkembang, produk lokal yang kreatif dan inovatif terus bermunculan, dan perekonomian Madura semakin melesat," tukasnya.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat