Bung Hatta, Pegila Buku yang Disegani Lawan Politik
![Bung Hatta, Pegila Buku yang Disegani Lawan Politik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/82413764f882c9a9a3addda7b500145b.jpg)
Mohammad Hatta merupakan tokoh bangsa sosok kutu buku. Bung Hatta juga sosok pendiam yang diibaratkan seperti gunung berapi, pendiam dan sabar untuk menanti waktu yang tepat untuk mewujudkan ide-ide gagasannya. Pemikirannya akan menjadi keputusan penting bagi bangsa yang juga disegani oleh lawan-lawan politiknya.
Baca juga: Ketua MPR RI Dukung Museum Bung Hatta dalam Platfrom Metaverse
Hal itu diutarakan penulis Muhidin M Dahlan dalam siniar yang tayang pada akun Youtube BKN PDI Perjuangan, Minggu (13/8).
Baca juga: Peringatan 120 Tahun Bung Hatta di Bukittinggi dan Kabupaten Agam Meriah
Muhidin memaparkan, buku menjadi suatu hal yang sangat penting bagi sosok Bung Hatta. Sehingga, saat pertama kali sampai di Belanda, Hatta langsung mencari perpustakaan dan toko buku untuk melengkapi koleksi-koleksinya. Berbeda dengan pemuda pada umumnya.
Baca juga: 120 Tahun Bung Hatta, Sosok yang Selalu Hadir di Tengah Bangsa
Buku, lanjut Muhidin, juga menjadi dalih sosok Hatta untuk menolak ajakan temannya untuk dugem. Setiap harinya Hatta rutin dan disiplin untuk membaca dan menulis buku.
Baca juga: Jejak Kisah Para Tokoh Pergerakan di Banda Neira
Saking cintanya pada buku, kata Muhidin, Mohammad Hatta membawa 16 peti besar ke manapun dia pergi. Baik mulai dari Belanda sampai saat diasingkan di daerah Boven Digoel dan Banda Neira.
Baca juga: 60 Hari Teater Gagasan yang Terlupakan Jelang Kemerdekaan Indonesia
Menurut pria yang bermukim di Yogyakarta ini, sosok Hatta juga rela meminjamkan buku-buku miliknya kepada tahanan lain serta warga sekitar. Bisa dikatakan, Hatta merupakan bapak taman baca masyarakat di Boven Digoel Papua.
Mengutip laman indonesia.go.id, tercatat sejumlah tokoh nasional pernah dibuang ke Boven Digoel. Selain Hatta ada Sutan Sjahrir. Kedua toko pergerakan nasional itu dibuang di lokasi itu pada 28 Januari 1935. Mereka ditahan di Boven Digul lantaran dianggap membangkang terhadap pemerintah kolonial Belanda.
Kini, tak jauh dari Bandara Tanah Merah, terdapat satu patung besar Bung Hatta. Tepatnya berada di hadapan Bandara yang digunakan untuk pendaratan pesawat perintis.Di belakang patung Bung Hatta, berdiri Markas Polres Boven Digoel. Di sebelah Mapolres terdapat bangunan penjara lama. Bangunan penjara lama itu merupakan simbol bahwa Bung Hatta pernah diasingkan dan berjuang meski diisolasi.
Di bagian bawah patung Hatta terdapat tulisan berupa: "Ke mana kita dibawa oleh nasib, ke mana kita dibuang oleh yang berkuasa, tiap-tiap bidang tanah dalam Indonesia ini, itulah juga Tanah Air kita. Di atas segala lapangan tanah air aku hidup, aku gembira. Dan di mana kakiku menginjak bumi Indonesia, di sanalah tumbuh bibit cita-cita yang tersimpan dalam dadaku."
Menikah setelah merdeka
Bung Hatta yang merupakan Bapak Koperasi Indonesia itu, lanjut Muhidin, juga sampai bersumpah untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka.
Dan sumpah itu ditepatinya. Setelah Indonesia merdeka, barulah Hatta menikah dengan Siti Rahmiati. Bung Hatta juga menjadikan buku karyanya yang berjudul ‘Alam Pikiran Yunani’ sebagai mahar pernikahan.
Muhidin menambahkan, sosok Mohammad Hatta juga gemar menulis melalui majalah majalah perjuangan, salah satu yang terkenal adalah Daulat Rakyat.
Cara penulisan Bung Hatta, menurut Muhidin, sangatlah berbeda dengan Soekarno. Soekarno menulis dengan karakter seperti orang berpidato namun tulisan Hatta yang lebih terlihat berat dan panjang. Meski terkesan tidak berbahaya, di akhir Orde Lama tulisan-tulisan Hatta justru dilarang untuk dipublikasikan. (X-7)
Terkini Lainnya
Baca juga: Ketua MPR RI Dukung Museum Bung Hatta dalam Platfrom Metaverse
Baca juga: Peringatan 120 Tahun Bung Hatta di Bukittinggi dan Kabupaten Agam Meriah
Baca juga: 120 Tahun Bung Hatta, Sosok yang Selalu Hadir di Tengah Bangsa
Baca juga: Jejak Kisah Para Tokoh Pergerakan di Banda Neira
Baca juga: 60 Hari Teater Gagasan yang Terlupakan Jelang Kemerdekaan Indonesia
Menikah setelah merdeka
Ziarah ke Makam Bung Karno, Prabowo: Beliau Mempersatukan Kita
Jusin Clasic Terpilih Sebagai Ketua Pemuda Perhimpunan Hakka
Ketua MPR RI Dukung Museum Bung Hatta dalam Platfrom Metaverse
Peringatan 120 Tahun Bung Hatta di Bukittinggi dan Kabupaten Agam Meriah
Gubernur Sumbar Dukung Museum Bung Hatta Dibangun di Jakarta
Peringatan 120 Tahun Bung Hatta akan Diisi Webinar dan Napak Tilas
Pergulatan Penyusunan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol
Paskibraka, Internalisasi Nilai Kebangsaan, dan Brain Drain
Pengakuan Belanda Momentum Pelurusan Sejarah Indonesia
Karnaval Pembangunan Meriahkan HUT ke-77 RI
Kurir Berita Proklamasi Kemerdekaan, Pejuang di Jalan Sunyi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap