visitaaponce.com

Anies-Muhaimin Akan Berbagi Kantong Suara dengan Ganjar dan Prabowo

Anies-Muhaimin Akan Berbagi Kantong Suara dengan Ganjar dan Prabowo
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar(Antara )

DIREKTUR Eksekutif Indonesian Presidential Studies, Nyarwi Ahmad mengatakan, jika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi cawapres Anies Baswedan, akan membawa suara dari basis Nahdlatul Ulama dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menariknya, basis ini juga merupakan kantong suara capres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

“Langkah Nasdem dan Cak Imin atau PKB ini tidak hanya potensial mengguncang blok koalisi pengusung Prabowo maupun Anies. Namun juga sangat potensial mengguncang basis dukungan elektoral atau pemilih, khususnya di Jawa Timur dan Jateng ke Prabowo maupun ke Ganjar,” ujar Nyarwi.

Jika dilihat dari berbagai survei, dia mengatakan, elektabilitas Anies dan Cak Imin masih dibawah capres Ganjar maupun capres Prabowo. Namun keberadaan mereka cukup potensial untuk menarik masa dan mengubah peta koalisi. 

Baca juga: Anies-Muhaimin Masih Harus Genjot Elektabilitas

“Tentu kita perlu melihat efek dari manuver Cak Imin dan Nasdem ini dengan data-data survei yang lebih akurat,” sebut Nyarwi, Nyarwi yang juga Dosen Komunikasi Politik FISIPOL UGM ini.

Manuver ini membawa konsekuensi politik lanjutan. Jika Cak Imin benar-benar gabung ke Nasdem mengusung Anies, maka sangat besar peluangnya terjadi perubahan komposisi blok koalisi partai-partai kubu Prabowo dan juga blok koalisi perubahan dan persatuan (KPP) sendiri.

Baca juga: Relawan ABAS Sambut Baik Duet Anies-Cak Imin

 

Masih Dinamis hingga Pendaftaran

Dia mengatakan, perombakan koalisi, akan terus terjadi sampai saat koalisi mendaftarkan capres-cawapres mereka.

“Kemungkinan-kemungkinan seperti itu bisa terjadi pada bulan ini dan beberapa bulan mendatang,” kata dia. 

Sebelumnya, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, memasangkan duet capres Anies Baswedan dengan cawapres Cak Imin. Langkah ini, menurut Nyarwi cukup cerdas untuk menjawab berubahnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya menjadi Koalisi Indonesia Maju. 

“Baik Nasdem dan Cak Imin (PKB) mampu menjalankan manuver politik yang sangat cerdik. Momentum yang mereka pilih untuk bermanuver juga cukup tepat, dimana manuver ini dijalankan beberapa minggu setelah PAN dan Golkar bergabung ke koalisi blok pengusung Prabowo dan setelah acara perayaan ulang tahun PAN yang ke-25 kemarin,” tandas Nyarwi. 

Ini menjadi sikap politik PKB yang sejak awal mengincar posisi cawapres, namun pelan-pelan tergusur oleh kepentingan lain. Dengan bergabung bersama Nasdem, maka peluang itu menjadi lebih besar. Namun Partai Demokrat ‘kebakaran jenggot’, karena mereka diabaikan oleh Nasdem. (RO/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat