Rocky Gerung Jika Dilarang Bicara di Jogja, Jogja Akan Jadi Kota Buzzer
![Rocky Gerung: Jika Dilarang Bicara di Jogja, Jogja Akan Jadi Kota Buzzer](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/644244cad0e35b96beb3b8601f1acd1f.jpg)
ROCKY Gerung menanggapi persekusi yang diterimanya sebagai bentuk upaya menghalangi pemikiran dan diserang secara fisik.
"Kemarin, saya dan Refly (Harun) dipersekusi. Tulisannya gede-gede, Jogja adalah Kota Pelajar. Rocky Gerung dilarang datang ke Jogja," kata Rocky dalam Diskusi Menggugat Kedaulatan Rakyat: Tinjuan Kritis Terhadap Pelaksanaan Demokrasi Substansial di Indonesia di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (9/9).
Ia mengatakan tulisan spanduk tersebut sudah gila. Pasalnya yang mengundangnya adalah mahasiswa, orang terpelajar.
"Kalau saya, Refly Harun, dan rekan-rekan yang ada di sini dilarang berbicara di Jogja, Jogja akan berubah dari kota pelajar menjadi kota
Buzzer," lanjutnya.
Rocky mengatakan Jogja sedari awal diniatkan oleh KH Ahmad Dahlan untuk menjadi kota yang berpikir. Ahmad Dahlan kala itu memutuskan tidak mau menjadi buzzernya Belanda.
Ia kemudian memilih berinvestasi di dunia pendidikan dan Ilmu pengetahuan. Alhasil, saat ini Muhammadiyah punya sekitar 180 perguruan tinggi. Rocky juga menyebutkan Muhammadiyah berhenti berpikir. "IQ bangsa ini bisa terjun bebas hingga 70 persen," lanjutnya.
Ia meyakini IQ bangsa ini banyak disubsidi oleh Muhammadiyah dengan banyaknya sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada. "Rezim ini doyan memperpanjang jalan tol, memperpendek jalan pikiran," kata dia.
Investasi yang ada saat ini lebih banyak dipakai untuk jalan tol daripada jalan pikiran. Padahal, kompetisi di masa depan adalah kompetisi ide. Hal itu juga sudah diajarkan oleh Ahmad Dahlan.
Refly Harun dalam kesempatan itu juga menyampaikan, dirinya sudah tidak lagi diundang di kampus yang menjadi almamaternya sejak bersuara kritis.
"Sejak bersuara kritis (terhadap pemerintah), tidak pernah diundang ke kampus itu," kata Refly yang mengaku lebih sering diundang di kampus
Muhammadiyah.
baca juga: Rocky Gerung Enggan Restorative Justice
Ia menambahkan pentingnya kampus tetap menjaga nulari, menjaga jarak dengan kekuasaan. Pasalnya, kekuasaan pasti ada bolong-bolongnya. Itu pula yang dilakukannya selama ini, yaitu berupaya menjaga jarak dengan kekuasaan. Refly mengaku, pada 2015 pernah menulis buku, Harapan Itu Bernama Jokowi. "Namun, cukup 2017 saja,saya berubah haluan. Kita rasional objektif," kata dia.
Menurut dia, Indonesia mulai 2024 harus ditata ulang. Setelah 78 tahun merdeka, kata dia, yang dibutuhkan bukan lagi mengubah dan memperbaiki, tapi reinstal atau restart (tata ulang)
Sementara itu, mantan pimpinan KPK, Saut Situmorang menyebut negara ini benar-benar sakit dengan indikasi rendahnya indeks demokrasi dan indeks persepsi korupsi.
Sebelumnya, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Gunawan Budiyanto mengatakan kampanye dilarang di kampus Muhammadiyah, tetapi dialog diperbolehkan. "Kalau mahasiswa kita singkirkan dari isu-isu kebangsaan, kita bikin bodoh mahasiswa. Padahal, dua puluh tahun lagi, mereka yang pegang bangsa ini," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya terbuka menerima dialog. Refly harun sekitar lima kali datang di UMY, sedangkan Rocky Gerung sekitar dua kali datang ke UMY. (N-1)
Terkini Lainnya
Muhammadiyah: Terjebak Klaim Ahlussunnah Tuduh Syiah tidak Bikin Rumah Sakit
Haedar Nashir Tegaskan Muhammadiyah Terus Berkhidmat Bagi Bangsa dan Negara
Anwar Abbas Sebut Irman Gusman Kantongi Dukungan Muhammadiyah
Muhammadiyah Sodorkan Nama Irman Gusman di Kancah Politik Nasional
Muhammadiyah Mengaku Ikut Jadi Korban atas Serangan Siber ke PDN
PBNU Banjir Hujatan Terima Izin Kelola Tambang
Pemerintah Diminta Adil dalam Mendukung Perguruan Tinggi
Indonesia-Prancis Perkuat Kolaborasi di Bidang Pendidikan Tinggi
Mahasiswa Gunakan Pinjol untuk Biaya Kuliah, Muhadjir: Kampus Bisa Bantu Subsidi Bunga
Pemerintah tak Merevisi Permendikbud 2/2024, Sebut Perguruan Tinggi Tax Spender
Rektor Universitas Airlangga Sebut Mencari Dana Tidak Termasuk dalam Misi Perguruan Tinggi
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap