Muncul di Tayangan Azan, KPPI Nilai Ganjar Pranowo Lakukan Pencitraan
![Muncul di Tayangan Azan, KPPI Nilai Ganjar Pranowo Lakukan Pencitraan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/6df8d3bbf9012b7d8e8d0b331693a710.jpg)
KOALISI Pemuda Peduli Penyiaran (KPPI) ikut menyoroti munculnya bakal calon presiden Ganjar Pranowo di tayangan azan yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta. Koordinator KPPI Syamil menilai tayangan tersebut membawa unsur politik identitas.
"Apabila dilihat secara kontekstual, tayangan tersebut bisa dinilai sarat akan kepentingan politik dan bermuatan unsur politik identitas. Politik identitas merupakan alat politik yang digunakan untuk melakukan perlawanan atau juga digunakan sebagai alat untuk menunjukan jati diri kelompok-kelompok tersebut," ujar Syamil, Kamis (21/9).
Dia menyatakan, secara kontekstual, tayangan tersebut merupakan upaya Ganjar menunjukkan jati dirinya melalui pencitraan media sebagai seorang yang taat ibadah.
Baca juga: Gagasan Ganjar Soal Mempersiapkan SDM yang Berkualitas tidak Merendahkan Profesi Apa Pun
Menurut Syamil, meskipun penyiaran tayangan adzan tersebut tidak memuat unsur kampanye, tetapi tayangan adzan yang ditayangkan setiap maghrib itu akan sangat menguntungkan Ganjar dalam branding diri.
Dia menilai tindakan lembaga penyiaran yang menayangkan Ganjar Pranowo dapat dikategorikan sebagai pelanggaran karena fakta bahwa menyiarkan Ganjar. yang merupakan salah satu bakal calon presiden. dalam tayangan azan, akan menguntungkan Ganjar beserta partai pengusungnya.
Sebelumnya, Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo sudah menjawab soal polemik iklan azan di televisi yang menampilkan dirinya. Ganjar menyatakan dirinya tidak pernah punya catatan menggunakan politik identitas.
Baca juga: Begini Respons Najwa Shihab Soal Pernyataan Viral Ganjar Terkait Profesi Jurnalis
“Sudah saya sampaikan, saya tidak punya sejarah politik identitas. Identitas saya adalah yang seperti ini dan kita melakukan hal yang biasa dan kemudian semuanya menilai hasil akhirnya,” kata Ganjar pada acara Bacapres Bicara Gagasan di Youtube Mata Najwa, Selasa (19/9).
Ganjar menyebut banyak identitas yang melekat padanya. Bukan hanya agama, Ia juga menunjukkan identitas hobi dan lainnya.
“Saya akan menunjukkan diri saya sendiri, saya menunjukkan saya suka lari, saya menunjukkan apa saya berkomunikasi dengan masyarakat, saya menunjukkan sikap-sikap yang lebih jelas. Sekali lagi saya tidak ada dalam sejarah politik menggunakan politik identitas, boleh dicek,” kata dia.
Terkait tayangan azan di TV, Ganjar mengaku hanya ditawarkan pihak TV untuk membuat program dan ia sudah mengingatkan jangan masuk ranah kampanye. Ia menyebut bisa jadi TV punya kepentingan tertentu terkait hal tersebut.
“MNC punya tim kreatif, kemudian mengajak saya dan saya pastikan dia punya kepentingan yang lain, apakah untuk kepentingan company-nya atau kepentingan yang lain,” ungkapnya.
“Saya sebenarnya diajak banyak program berikutnya dan nanti Mbak Nana menunggu. Sudah kita siapkan program berikutnya yang lain dan pasti juga akan tayang di sana,” pungkasnya.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memutuskan tampilnya bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo di siaran Azan Magrib tidak melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
Keputusan itu diambil setelah KPI memeriksa lembaga penyiaran TV swasta yang menayangkan azan tersebut, yaitu RCTI dan MNC TV.
"Berdasarkan hasil forum klarifikasi dan rapat pleno, KPI menilai bahwa siaran Azan Magrib yang menampilkan salah satu sosok atau figur publik tidak melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)," kata Ketua KPI Pusat Ubaidillah.
Meski konten tersebut tidak melanggar pedoman yang berlaku untuk penyiaran, Ubaidillah mengimbau kedua televisi tersebut tidak lagi menayangkan siaran Azan Magrib dengan menampilkan Ganjar Pranowo untuk menjaga agar Pemilu 2024 berlangsung damai. (RO/Z-1)
Terkini Lainnya
Anggota KPU DKI Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Gratifikasi Caleg DPRD
Langgar Kode Etik, DKPP Pecat Tiga Penyelenggara Pemilu
Urus Kampanye Pilkada 2024, KPU-Bawaslu Diminta Belajar dari Pemilu 2024
Partisipasi Warga Jakarta untuk Pemilu 2024 Capai 78%
Perputaran Uang Pemilu 2024 Mencapai Rp80 Triliun
Menteri PPPA: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Harus Diberikan Efek Jera
Ditinggal Ganjar dan Gibran, Jawa Tengah Krisis Tokoh Mumpuni di Level Provinsi
Golkar Berpeluang Jaring Tokoh Kharismatik Pilpres 2029 saat Pilkada
Putusan MK Kemenangan Rakyat Indonesia
Lebaran Momen Terbaik untuk Bersatu Pascapemilu
Sahabat Ganjar, Ulama, dan Santri Gelar Senandung Doa di Purwakarta
Anies Baswedan Dijodohkan dengan Airlangga di Pilpres 2024
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap