Jokowi Demokrasi tidak Saling Pecah-Belah, Akhir-Akhir Ini Terlalu Banyak Drama
![Jokowi: Demokrasi tidak Saling Pecah-Belah, Akhir-Akhir Ini Terlalu Banyak Drama](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/73cfd14032943f4f34f6708f2200da8a.jpg)
PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi menilai kompetisi dalam politik hal yang wajar. Ia juga menyampaikan bahwa bertanding dalam pemilihan umum (pemilu) untuk meraih kemenangan sesuatu yang wajar. Namun, menurutnya tidak perlu ada saling fitnah atau menjelek-jelekan.
" Yang harus ditunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas, tidak memecah-belah, tidak saling menjelekkan dan saling fitnah," ujar Jokowi saat hadir dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Partai Golkar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (6/11).
"Demokrasi yang kita bangun adalah demokrasi yang membangun. Menghasilkan solusi bagi masalah bangsa. Menghasilkan strategi untuk kemajuan bangsa," imbuhnya.
Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo Turun Drastis Gara-Gara Putusan Mahkamah Keluarga
Ia menilai akhir-akhir ini ada banyak drama menjelang pemilu. Menurutnya pemilu semestinya merupakan ajang pertarungan gagasan dan ide dari para calon.
"Karena yang saya lihat akhir-akhir ini adalah terlalu banyak dramanya. Terlalu banyak drakor (drama korea)-nya, terlalu banyak sinetron yang kita lihat," tutur Jokowi.
Baca juga: Gerindra Sambut Umpan Dukungan Bobby Nasution ke Prabowo-Gibran
"Pertarungan gagasan, pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita. Tidak usah saya teruskan krn nanti ke mana-mana," sambung presiden.
Jokowi mengatakan siapapun yang menang dalam pemilihan umum tidak perlu jumawa. Apabila kalah, ujarnya, jangan murka. Pada kesempatan itu Jokowi juga menyebut salah satu calon presiden yakni Prabowo Subianto. Lawan Jokowi saat pemilu 2014 dan 2019, Jokowi menuturkan setelah saling berkompetisi semua pihak kembali rukun.
"Setelah berkompetisi, saya setuju (dengan) Pak Prabowo. Bersatu Kembali, rukun Kembali. Ini adalah pertandingan antaranggota keluarga sendiri, antarsesama anak bangsa yang sama-sama ingin bangun negara kita, Indonesia," tukasnya. (Ind/Z-7)
Terkini Lainnya
PKS Menyerahkan Pembentukan Koalisi Pilkada Jakarta Kepada Anies
Peta Koalisi Parpol di Pilpres dan Pilkada Diperkirakan Berbeda
Anies Maju Pilgub Jakarta, Suasana Politik Dinilai Serupa Pilpres 2024
Kader Barisan 8 Center Dipersiapkan Maju di Pilkada 2024
Putusan PN Jakpus Langgar UUD 1945
Langgar Kode Etik, DKPP Pecat Tiga Penyelenggara Pemilu
Urus Kampanye Pilkada 2024, KPU-Bawaslu Diminta Belajar dari Pemilu 2024
Partisipasi Warga Jakarta untuk Pemilu 2024 Capai 78%
Perputaran Uang Pemilu 2024 Mencapai Rp80 Triliun
Menteri PPPA: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Harus Diberikan Efek Jera
Bawaslu Cegah Calon Berkampanye Sebelum Pemilu Ulang 2024
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap