Eks Pimpinan KPK Akui Jokowi Pernah Minta Kasus E-KTP Disetop
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) disebut pernah meminta pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan KTP-el (e-KTP) disetop. Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang membenarkan kabar tersebut.
Saut mendengar langsung cerita itu dari mantan Komisioner KPK Agus Rahardjo. Koleganya itu bercerita dipanggil Jokowi ke istana dan dimarahi langsung.
"Aku ingat benar pada saat turun ke bawah Pak Agus bilang 'Pak Saut, kemarin saya dimarahi (Presiden), 'hentikan'," kata Saut melalui sambungan telepon pada Jumat, 1 November 2023.
Baca juga: Eks Penyelidik KPK Bongkar Borok Firli: Kerap Bocorkan Informasi OTT
Saut menyebut Agus menceritakan kemarahan Kepala Negara itu usai Lembaga Antirasuah menggelar konferensi pers soal pernyataan sikap atas Revisi Undang-Undang KPK sekitar September 2019. Sebagian komisioner sepakat melepas mantan Ketua DPR Setya Novanto saat itu sesuai dengan permintaan Jokowi.
"Dalam pikiran kotor aku pasti ada bocoran kan skornya 3-2. Tahu lah Anda yang 2 siapa, yang 3 siapa," ucap Saut.
Namun, keputusan KPK saat itu terus melanjutkan perkara dugaan korupsi e-KTP. Sebab, suara terbanyak sepakat menuntaskan perkara Setya Novanto itu.
Baca juga: Alex Tirta Penuhi Panggilan Bareskrim terkait Kasus Dugaan Pemerasan Firli
Saut menilai Agus sangat berani saat itu. Sebab, dia berani menolak permintaan Kepala Negara secara halus, dan tetap melanjutkan perkara yang diminta disetop.
"Sebagai pimpinan, aku nilai dia (Agus Rahardjo) bijak lah dia ke sana (istana), tapi aku rasa dia punya feeling itu arahnya ke mana," ujar Saut.
Dia juga menyebut kasus itu susah disetop meski Presiden meminta. Sebab, kata Saut, surat perintah penyidikan (sprindik) dengan tersangka Setya Novanto sudah diteken beberapa pekan sebelumnya.
"Kalau Pak Agus bisa dipengaruhi, berubah tuh skornya dari 3-2. Tapi, kan sudah ada tanda tangan sprindik," tutur Saut.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera Bisa Mundur dari 2027
Alexander Sayangkan tidak Ada Eks Pimpinan KPK yang Jadi Pansel
Jokowi Masih Menimbang Sosok Pansel Capim KPK
Surat 9 Eks Komisioner KPK Dinilai Wajar untuk Mengingatkan Jokowi
Wakil Ketua Komisi II DPR Mengkritisi Rekrutmen Anggota KPU
Nurul Ghufron Mau Nyalon Lagi jadi Komisioner KPK
Kabupaten Bantaeng Dapat Bantuan 150 Unit Pompa
Peluang Kaesang Maju Pilkada, Jokowi: Tanya Ketua PSI
Surat Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari Belum Masuk Meja Presiden
PKB Usulkan Nagita Slavina Jadi Cawagub Bobby Nasution
Calon Kepala Daerah Butuh Kematangan Jiwa Raga
DPR Diyakini tidak Bahas RUU Perampasan Aset
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap