visitaaponce.com

Mahasiswa Trisakti Kritisi Gimik dan Narasi Narsistik

Mahasiswa Trisakti Kritisi Gimik dan Narasi Narsistik
Ilustrasi(MI/ Seno)

KEPRESIDENAN Mahasiswa Universitas Trisakti, BEM STIAMI, BEM YARSI, BEM TRILOGI, dan BEM Esa Unggul berharap mahasiswa dan masyarakat sipil mengkritisi setiap tawaran politik dari setiap calon peserta Pemilu 2024.

Wakil Presiden Mahasiswa Usakti, Lamdahur Pamungkas menilai, periode perubahan kepemimpinan lewat pemilu malah melanggar integriras konstitusi yang seharusnya menjadi benteng penjaga demokrasi.

i"Dampaknya, keputusan Mahkamah Konstitusi No. 90/PUU-XXI/2023 dianggap sebagai hasil yang merugikan, memungkinkan tumbuhnya praktik-praktik seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme yang seharusnya tidak diterima<" ujarnya lewat keterangan yang diterima, Jumat (22/12)

Baca juga: Bagaimana Cara Anies Menyusun Kabinet? Simak Jawaban Berikut

Ia menambahkan, berbagai dinamika yang terjadi, pasangan caslon dan tim pendukung sering sekali mengedepankan narasi kampanye yang bukan isu kemasyarakatan. Yang dikedepankan ialah narasi narsistik untuk menutupi kekurangan paslon yang lemah secara kapabilitas.

"Kita sebagai komoditas suara politik perlu melihat tawaran politik mereka yang konstruktif secara permasalahan mikro sosial sebelum masuk ke tahap makro. Perlu adanya calon dan paslon yang tuntas secara pengamalan sektor HAM dan dekat dengan masyarakat," tandas Lamdahur.

Baca juga: Anggap Isu Pelanggaran HAM Musiman, Adik Wiji Thukul: Prabowo Lecehkan Keluarga Korban

Di sisi lain, ia juga berpendapat, mahasiswa bukan lagi jadi penyeimbang narasi politik tapi akan menjadi lawan politik dari narasi-narasi kampanye yang narsistik, gimmick.

"Joget tidak akan memperkaya literatur kebangsaan untuk Masyarakat, Kita perlu melihat dan mempercayakan pemimpin yang menggambarkan proses karier yang jelas," tegasnya. (P-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat