visitaaponce.com

Mending Gagasan Dibanding Banyak APK

Mending Gagasan Dibanding Banyak APK
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bergurau sebelum menyampaikan pidato politiknya di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12).(Antara/Makna Zaezar. )

PASANGAN calon nomor 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar disebut hanya memiliki gagasan yang menjadi modal utama dalam meraih kepercayaan publik untuk bisa memimpin nantinya. Pelatih Timnas Amin Ahmad Ali saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (26/12) mengatakan Amin tidak memiliki banyak alat peraga kampanye (APK). Sebab memenangkan kepercayaan publik bukan dengan pertandingan APK tapi dengan gagasan yang lebih baik.

"Kami mau juga memiliki APK yang banyak, tapi kami tidak punya duit. Yang ada kami memiliki gagasan, sehingga kemudian itulah modalnya Mas Anies untuk maju. Karena bagi kami, ini bukan pertandingan APK, pertandingan siapa banyak APK. Tapi pertandingan siapa yang memiliki gagasan lebih baik, sehingga kemudian insyaallah yang kami lakukan akan memperbanyak pertemuan-pertemuan dengan masyarakat, sehingga kemudian gagasan-gagasan itu bisa sampai ke masyarakat," paparnya.

Pelaporan ke Bawaslu tentang dana kampanye yang dinilai jomplang menurutnya dana tersebut merupakan dana yang dimiliki sebelum kampanye. Sehingga bukan hal aneh dana yang dimiliki senilai yang disampaikan ke penyelenggara pemilu.

Baca juga: Bawaslu: Pemasangan APK di Tiang Listrik Masuk Pelanggaran Pemilu

"Dana Rp1 miliar itu angka yang besar menurut saya, yang dilaporkan dana kampanye itu dalam rekening kampanye saat sebelum daftar menjadi calon presiden. Saya tidak yakin kalau ada orang di republik ini yang membuka rekening dan mengisi uang melebihi Rp1 miliar. Karena saat dilaporkan itu sebelum ada kegiatan kampanye, nah dalam perjalanannya kemudian mengisi, dalam perjalanan kan kemudian dana kampanye itu terdiri sumbangan, ada dalam bentuk uang, ada dalam bentuk barang, APK dan lain-lain. Jangan terlalu baperlah bilang sama teman-teman yang suka lapor-lapor itu," cetusnya.

Dia pun mengkritisi tentang temuan PPATK terkait dengan temuan anggaran janggal. Dalam keterangannya Ali meminta PPATK untuk transparan sehingga tidak hanya menjadi gaduh semata. Sebab hal itu akan mengganggu kualitas demokrasi kita. PPATK diminta untuk segera melakukan penelusuran dan mengumumkan kepada publik.

Baca juga: KPU Larang Capres-Cawapres hingga Timses Bawa Alat Peraga Kampanye

"Siapa pun yang dimaksudkan dalam laporan temuan PPATK itu harus dibuka secara transparan. Sehingga kemudian, PPATK jangan suka buat gaduh, ini bukan kali pertama PPATK melempar isu dan kemudian dia tidak bisa membuktikan itu. Saya minta, PPATK membuktikan apa yang sudah menjadi statement dia. Karena itu nanti akan mengganggu kualitas demokrasi kita," pungkasnya. (Sru/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat