visitaaponce.com

PDIP Melorot, Gerindra dan PSI Nikmati Kenaikan Elektabilitas

PDIP Melorot, Gerindra dan PSI Nikmati Kenaikan Elektabilitas
Bendera partai politik(Antara)

DOMINASI PDIP dalam dua pemilu berturut-turut tampaknya akan segera berakhir. Temuan survei Nusantara Strategic Network (NSN) menunjukkan elektabilitas PDIP melorot ke peringkat kedua sebesar 16,3%.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Endus Bau Kecurangan Pemilu di Kasus PPLN Taipei

Sementara itu Gerindra berpeluang muncul sebagai partai pemenang pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2024 dengan meraih elektabilitas 18,8%. Gerindra tercatat menyalip PDIP sejak survei pada November 2023.

Selain Gerindra, partai lain yang mengalami kenaikan elektabilitas adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pada Oktober 2023 lalu elektabilitas PSI baru menembus 4,2%, lalu naik menjadi 5,4% (November 2023), dan kini mencapai 6,1%.

“PDIP melorot ke peringkat kedua, tersalip oleh Gerindra yang bersama PSI mengalami kenaikan elektabilitas yang cukup signifikan,” kata Direktur Program NSN Huslidar Riandi lewat keterangan yang diterima, Senin (1/1).

Baca juga: LSI Denny JA :  Ada Eksodus Pemilih Ganjar ke Anies

Menurut Riandi, pudarnya pamor PDIP terkait erat dengan perpecahan antara Presiden Jokowi dengan ketua umum Megawati Soekarnoputri dalam menyikapi gelaran Pilpres 2024. Sebelumnya PDIP adalah partai pengusung Jokowi hingga menang dua kali pemilu, yaitu pada 2014 dan 2019.

Sementara itu partai-partai lain cenderung masih stabil, di antaranya Golkar yang masih menduduki posisi tiga besar dengan elektabilitas 8,8%. Menyusul pada urutan berikutnya ada PKB (7,4 persen), Demokrat (7,2%), dan PKS (4,4%).

Partai-partai lain meraih elektabilitas di bawah 4 persen, meskipun masih berpeluang lolos jika memperhitungkan margin of error. Di antaranya ada PAN (3,2%), Nasdem (2,6%), PPP (2,0%), Perindo (1,7%), dan Gelora (1,2%).

“Partai-partai papan menengah tersebut masih harus berjuang untuk bisa menembus ambang batas parlemen, di tengah minimnya coattail effect yang bisa diraih dalam situasi pemilu serentak yang berbarengan dengan Pilpres,” terang Riandi,

Baca juga: Elektabilitas Amin Masih Unggul Dari Ganjar-Mahfud

Selebihnya adalah partai-partai papan bawah yang kecil peluangnya bisa melenggang ke Senayan. Di antaranya adalah PBB (0,7%), Hanura (0,6%), Ummat (0,5%), dan Garuda (0,1%). Lalu ada partai baru PKN dan Buruh yang masih nihil dukungan. Masih ada 18,4% responden yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

“Pada setiap gelaran pemilu, partai baru dan non-parlemen selalu menghadapi tantangan yang berat mengingat sistem multipartai yang berlaku lebih menguntungkan bagi partai-partai besar,” pungkas Riandi.

Survei digelar pada 23-27 Desember 2023, secara tatap muka kepada 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9% dan pada tingkat kepercayaan 95%. (P-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat