visitaaponce.com

Relawan IndonesiAnies Soroti Kualitas Demokrasi Indonesia

 Relawan IndonesiAnies Soroti Kualitas Demokrasi Indonesia
Capres Anies Baswedan(AFP)

RELAWAN IndonesiAnies mengeluarkan pernyataan sikap kritis mengenai dinamika situasi demokrasi di Indonesia.

Juru bicara IndonesiAnies Ajis Talaohu, menekankan bahwa tahun ini diwarnai oleh praktik kekuasaan yang tidak adil dan penyalahgunaan hukum demi kepentingan politik tertentu.

"Kebebasan berekspresi dan sikap kritis warga semakin dibatasi, mencerminkan budaya politik anti-kritik yang dianut pemerintah," ujar Ajis lewat keterangab yang diterima, Selasa (2/1).

Baca juga: Anies Berselancar di TikTok, Jubir AMIN: Cerdas Bermedsos

Ajis juga menggarisbawahi peristiwa penting seperti pelanggaran etika berat dalam putusan Nomor 90 Tahun 2023 oleh Mahkamah Konstitusi, pengabaian protes dari Koalisi Masyarakat Sipil, serta penggunaan UU ITE sebagai alat untuk membungkam suara kritis warga. Intimidasi dan teror terhadap aktivis mahasiswa dan masyarakat sipil menjadi sorotan khusus dalam pernyataannya.

“Menurut indeks Economist Intelligence Unit (EIU), demokrasi di Indonesia masih tergolong cacat dengan skor terakhir 6,71 (2022) dari skala 10. Sementara itu, laporan Democracy Report 2023 dari Varieties of Democracy (V-Dem) Institute menunjukkan bahwa Indonesia memiliki skor indeks demokrasi liberal sebesar 0,43 poin, di bawah Timor Leste di ASEAN,” paparnya.

Baca juga: Anies akan Ubah Paradigma Geopolitik

Oleh karena itu, menghadapi Pemilu 2024, relawan IndonesiAnies menganggapnya sebagai momentum krusial untuk memperbaiki kualitas demokrasi. "Kami menekankan pentingnya pemilu yang bermartabat, kebebasan sipil, dan partisipasi aktif masyarakat. Setiap hambatan dalam aspek-aspek ini akan menurunkan indeks demokrasi kita," tegas Talaohu.

Baca juga: Pemilu Momentum Penting Merebut Demokrasi

IndonesiAnies juga menyoroti pentingnya etikabilitas, kapabilitas, serta akseptabilitas dan elektabilitas dalam pemilihan pemimpin. "Faktor etikabilitas menjadi kunci di tengah penurunan kualitas demokrasi. Pemimpin yang memahami dan mempraktikkan etika adalah yang dibutuhkan Indonesia saat ini," tandasnya..

Ajis lantas mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu. Semua pihak harus memastikan netralitas dan profesionalitas penyelenggara pemilu, serta mengundang media massa, LSM, akademisi, petani, pekerja, mahasiswa, dan seluruh elemen masyarakat sipil untuk bersama-sama mengawal Pemilu 2024 demi menyelamatkan demokrasi di Indonesia.

“Ini bukan tentang Anies. Ini tentang Indonesia,” pungkasnya. (P-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat