Lagi, Para Aktivis Reformasi Tuntut Tuntaskan 12 Kasus Pelanggaran HAM Berat
MASSA yang berasal dari Forum Alumni UI dan Aktivis 98 Tegak Lurus Reformasi bergabung dalam Aksi Kamisan di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Mereka menuntut segera dilakukankannya penuntasan 12 kasus kejahatan hak asasi manusia (HAM) berat serta menentang keras praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Saat ini praktik KKN disebutnya semakin masif dilakukan penguasa bersama kroninya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam beberapa tahun terakhir ini.
Baca juga : Gelar Aksi Kamisan, Benny Rhamdani Ajak Aktivis Jaga Kesakralan Istana Negara
Aksi massa dengan orasi yang dilakukan para aktivis tersebut berlangsung sejak pukul 15 WIB di depan Istana Negara.
Terlihat sejumlah tokoh aktivis reformasi turut bergabung dan memberikan orasi dalam aksi tersebut Di antara nya Eep Saefuloh Fatah, Usman Hamid, Connie Rakahundini hingga mantan Ketua BEM UI Manik Marganamahendra.
“Kami menuntut janji komitmen Presiden Jokowi terkait penuntasan 12 kasus pelanggaran HAM berat," ungkap para aktivis.
Baca juga : Singgung Persoalan HAM, Benny Rhamdani Berharap Generasi Muda tidak Melupakan Sejarah
Hal tersebut sebagaimana pernyataan pers dari Presiden RI tentang pelanggaran HAM berat pada 11 Januari 2023.
Selain itu, merujuk pada komitmen Presiden terkait Keppres No 4 Tahun 2023 tentang Tim Pemantau Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat yang telah memberikan laporan lengkap dan rekomendasi tim kepada Presiden Jokowi.
Para aktivis berharap generasi Z juga mempelajari sejarah reformasi yang terbukti terjadinya peristiwa penghilangan paksa secara sadis dan brutal terhadap orang-orang dan aktivis reformasi selama kurun waktu 1997-1998 .
Baca juga : Prabowo Klaim Korban Penculikan Dikembalikan, PBHI: Memang Belanja di Warung?
Aksi penghilangan paksa disebut sebagai bagian dari tindakan pembungkaman aktivis yang anti-Orde Baru yang sudah berkuasa selama 32 tahun secara otoriter dan penuh KKN dibawah kepemimpinan Suharto pada saat itu.
Kasus tersebut diakui masuk dalam pernyataan Presiden Jokowi terkait daftar 12 pelanggaran HAM berat yang diduga melibatkan Letjen TNI Prabowo Subianto.
Saat ini Prabowo maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 dan berpasangan dengan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka yang dukungan penuh Presiden Jokowi.
Baca juga : Kasus Penculikan Aktivis 1998 Bukan Gosip
Para aktivis menilai Gibran yang maju dengan melanggar etika dan konstitusi dengan bantuan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang juga paman dari Gibran sebagai bentuk nepotisme.
Kasus penghilangan paksa tersebut sebagaimana kita ketahui telah disidangkan Dewan Kehormatan Perwira yang berujung pada pemecatan Letjen TNI Prabowo Subianto dari TNI oleh Jenderal Wiranto pada 25 Agustus 1998.
Sampai dengan saat ini nasib para aktivis yang dihilangkan secara paksa tersebut belum jelas nasib mereka dan mereka yang terlibat belum juga diadili dalam pengadilan HAM.
Baca juga : Ada Pelaku Kejahatan Melenggang Menuju Kursi Istana
"Ironinya secara terang-terangan dan vulgar bahkan anak bungsu Presiden Jokowi yang bernama Kaesang Pangarep tiba-tiba dijadikan sebagai Ketua Umum Partai PSI," kata Manik Marganamahendra dari Forum Alumni UI.
"Bersama menantunya juga turut mendukung capres Prabowo Subianto yang patut diduga kuat terkait dengan peristiwa penghilangan paksa aktivis berdasarkan Hasil Keputusan Dewan Kehormatan Perwira TNI pada Agustus 1998," paparnya.
"Atas dasar itulah kami melihat bahwa penuntasan 12 kasus pelanggaran HAM berat termasuk penghilangan paksa aktivis anti-Orde Baru terbukti hanya menjadi janji-janji muluk yang tidak akan pernah ditepati Jokowi," jelas Manik.
Baca juga : Benny Rhamdani Sebut Prabowo Alihkan Subtansi Pertanyaan Ganjar soal Lokasi Makam Aktivis 98
"Bahkan semakin menimbulkan rasa sedih dan kecewa publik yang sangat mendambakan rasa adil dan keadilan,” ucap Manik. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Diduga Curang, Warga Depok Tuntut Transparansi PPDB 2024
5 Tewas dalam Aksi Protes di Kenya
Ribuan Pendemo Israel Menuntut Pemilu dan Pembebasan Sandera
Rakyat Israel Tuntut Mundur Netanyahu
Demonstrasi Reformasi Anggaran Javier Milei di Buenos Aires Ricuh
Prabowo Duduk Bersebelahan dengan Jokowi saat Rapat Kabinet
Presiden Jokowi Gelar Sidang Kabinet Bahas Perekonomian Terbaru
Prabowo Subianto Bertemu Presiden Jokowi di Istana
2 Menteri PDI Perjuangan Absen di Bukber, Azwar: Tak Terkait Politik
Jelang Magrib, Menteri PDIP hingga PKB Terpantau Belum Hadiri Bukber di Istana Negara
Kegagalan PPP Jadi Bahan Candaan Menteri Bahlil di Istana
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap