visitaaponce.com

Data Pemilih Ganda Berpotensi Jadi Penggelembungan Suara

Data Pemilih Ganda Berpotensi Jadi Penggelembungan Suara
Ilustrasi.(MI/M IRFAN)

KETUA Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja langsung memintai keterangan dari Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu) Johor Bahru, Malaysia, soal temuan data pemilih ganda dalam daftar pemilih tetap (DPT) versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dilaporkan Perkumpulan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat Migrant Care.

Menurutnya, Bawaslu bakal mengecek laporan hasil pengawasan (LHP) jajaran di Johor Bahru selama proses pendataan warga negara Indonesia (WNI) yang bakal memilih pada Pemilu 2024. Bagja tidak menutup kemungkinan data pemilih ganda berpotensi menjadi upaya untuk penggelembungan suara.

"Kemungkinan (penggelembungan) itu ada, tapi perlu kita cek benar atau tidak. Semoga sih tidak," ujarnya di Jakarta, Kamis (1/2) malam.

Baca juga : Bawaslu Tolak Laporan Data Ganda Pemilih Ganda di New York

Migrant Care menemukan setidaknya 3.238 nama ganda dalam DPT LN Johor Bahru yang ditetapkan oleh KPU sejak Juli 2023 lalu. Total pemilih yang tercatat di Johor Bahru sendiri mencapai 119.491 orang. Menurut Bagja, LHP jajarannya di sana dapat membantu pengungkapan kebenaran temuan Migrant Care selaku salah satu pemantau pemilu.

"Jika kemudian ada indikasi pidana, tentu kita sampaikan ke teman-teman polisi dan jaksa. Kalau ada pelanggaran administrasi, nanti kita lihat prosesnya seperti apa," jelas Bagja.

Sebelumnya, anggota sekaligus Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Betty Epsilon Idroos menyebut pihaknya sedang mengkoordinasikan temuan Migrant Care ke Panitia Penyelenggara Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Johor Bahru.

Baca juga : 3.238 Pemilih Ganda Ditemukan di Johor Bahru, Migrant Care Laporkan KPU

"Data ganda yang dimaksud Migrant Care itu apa, sedang kami pelajari rilis mereka," ujarnya lewat pesan singkat.

Sebelum menyoalkan pemilih ganda dalam DPT LN Johor Bahru, Migrant Care juga sudah melaporkan KPU ke Bawaslu soal nama ganda yang terdapat pada DPT LN New York, Amerika Serikat pada Jumat (26/1). Dalam laporannya, Migrant Care hanya menemukan 374 data ganda di New York.

Belakangan, Ketua PPLN New York Indriyo Sukmono mengungkap pihaknya menemukan 198 data ganda dari total 11.141 DPT LN yang telah ditetapkan untuk Pemilu 2024. Angka itu setara dengan 1,7% data ganda. Kegandaan itu ditemukan PPLN New York dengan koordinasi bersama Panwaslu LN New York.

Baca juga : Minimalisir Kecurangan, Bawaslu Berikan Pembekalan kepada Panwaslu Luar Negeri

Bagja menegaskan, data pemilih ganda merupakan salah satu hal yang disoroti Bawaslu saat meluncurkan Pemetaan Kerawanan Pemilu Serentak 2024 dengan isu strategis penyelenggaraan pemilu di luar negeri pada akhir Agustus 2023 lalu.

Bawaslu memetakan masalah DPT LN sebagai kerawanan yang terjadi sebelum tahapan kampanye dimulai. Kerawanan DPT LN yang disoroti Bawaslu terjadi di Malaysia, Hong Kong, Qatar, Taiwan, Korea Selatan, Oman, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Brunei Darussalam.

Adapun faktor utama dari pendataan pemilih di luar negeri adalah mobilitas WNI yang masuk dan keluar di negara-negara tersebut. Di samping itu, tidak semua perpindahan WNI tercatat oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia/Kosulat Jenderal Republik Indonesia, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, maupun Direktorat Jenderal Imigrasi. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat