KPU tak Tutup Diri Koreksi Data Ganda
![KPU tak Tutup Diri Koreksi Data Ganda](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/9b39861093feb75f4d2461a951168309.jpg)
KETUA Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengatakan pihaknya tidak menutup diri untuk mengoreksi data pemilih yang ganda untuk Pemilu 2024. Kegandaan itu sebelumnya dilaporkan oleh Migrant Care pada daftar pemilih tetap luar negeri (DPT LN) New York, Amerika Serikat, dan Johor Bahru, Malaysia.
"Kalau nyatanya ternyata masih ada kegandaan juga kami tidak menutup diri untuk dilakukan koreksi-koreksi supaya menghindari potensi-potensi digunakannya nama-nama itu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (2/2).
Dalam menindaklanjuti temuan Migrant Care, Hasyim menyebut pihaknya sudah mencoret 198 nama ganda yang ada dalam DPT LN New York. Pencoretan itu diperlukan untuk menghindari kemungkinan digunakannya lebih dari satu kali nama pemilih menggunakan hak pilihnya. Sebab, salah satu dari nama ganda itu tidak memenuhi syarat sebagai pemilih.
Baca juga : Hoaks Bisa Ganggu Legitimasi Pemilu
Menurut Hasyim, surat suara untuk data ganda yang telah dicoret itu nantinya bakal dialokasikan untuk pemilih lain, termasuk warga negara Indonesia (WNI) dari luar New York yang terkategori daftar pemilih pindahan.
"Yang di Malaysia (Johor Bahru) sedang ditelusuri, kurang lebih metodenya juga akan sama dari DPT itu akan ditelusuri kembali," terang Hasyim.
Dalam proses pemutakhiran DPT, baik dalam maupun luar negeri, Hasyim menegaskan jajaran KPU sudah melakukan tahapan analisis kegandaan. Analisis itu dilakukan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan membandingkan pemilih di dalam maupun luar negeri.
Baca juga : Perlu Aturan Khusus Pembagian Bansos saat Pemilu
"Yang namanya data jutaan, itu kalau kelewatan-kelewatan ya saya kira masih wajar," kata Hasyim.
Untuk menghindari potensi pemilih memilih dua kali dengan daftar ganda, Hasyim meminta jajaran KPPS LN untuk mendokumentasikan atau memfoto wajah para pemilih serta menunjukkan identitas seperti paspor.
"Dalam rangka menghindari antisipasi yang hadir bukan orang sebagaimana terdaftar dalam DPT," pungkasnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
New York Times Sebut Joe Biden Perlu Mundur dari Pemilu AS 2024
Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres, Ini Antisipasi Pemprov Jateng
Jelang Pilkada, Rakyat Diminta Sadar dari Hipnotis Politik Populisme ‘ala Jokowi’
Pengamat : Pencalonan Anies di Pilgub DKI Berkaitan dengan Pilpres 2029
Tingginya Partisipasi Pemilih tidak Berbanding dengan Kualitas Demokrasi
Menafsir Politik sebagai Muamalah Duniawiah
KPU RI Koreksi Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Pilkada 2024
Sidang Putusan DKPP Terkait Asusila Ketua KPU RI Digelar Terbuka
Usia Minimum Calon Kepala Daerah Dihitung pada 1 Januari 2025
Keputusan KPU Memasukkan Nama Eks Napi Korupsi di Pileg Ulang Sumbar Dipertanyakan
DKPP Bacakan Putusan Terkait Asusila Hasyim Asy'ari pada 3 Juli 2024
Pemungutan Suara Ulang di Samosir, PKB Unggul
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap