Penyelenggaraan Pemilu 2024 Disebut Terburuk di Era Reformasi, Begini Indikasinya
![Penyelenggaraan Pemilu 2024 Disebut Terburuk di Era Reformasi, Begini Indikasinya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/94346e478c4a541da6bf75ac34d2793c.jpg)
DIREKTUR Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut penyelenggaraan pemilu 2024 merupakan penyelenggaraan pemilu terburuk sepanjang reformasi.
Di saat bersamaan, Indonesia juga mengalami kemerosotan substansi melaksanakan pemilu khususnya Pilpres. Pernyataan ini disampaikan Ray saat diskusi Para Syndicate Kala Rekam Jejak Jadi Acuan, Jumat (9/2).
"Karena publik dihipnotis dengan urusan yang penting datang ke TPS. Kedua dihipnotis dengan urusan joget-joget. Dan yang ketiga dihipnotis dengan urusan soal keterpesonaan terhadap personal dalam hal ini Jokowi," ujarnya.
Baca juga : Ikut Cawe-cawe di Pilpres, Jokowi Dinilai tak Amalkan Ajaran Kampus soal Etika
Di tengah situasi ini, masyarakat lalai dalam mendiskusikan substansi tentang kebangsaan dan kenegaraan yang tentu saja hubungannya dengan masa depan bangsa dan negara.
Jika melihat dari debat terakhir ketiga paslon, publik bisa melihat calon presiden Prabowo Subianto tidak mendalami program visi misi Presiden Jokowi yang menjadi pendukungnya. Prabowo hanya mengetahui keberlanjutan dalam dua hal yakni hilirisasi dan keberlanjutan pembangunan IKN.
"Tapi yang berhubungan dengan tema yang lain misalnya soal isu perempuan, soal toleransi, kebebasan berpendapat, dan sebagainya sepertinya dia tidak memahami apa yang menjadi pokok-pokok pikiran dari Jokowi atau visi misi Jokowi yang tertuang dalam nawacita. Jadi Prabowo hanya nempel pada dua isu itu saja. Yang lainnya kita tidak mendengar apa yang dimaksud dengan keberlanjutan itu termasuk di dalamnya soal upaya pemberantasan korupsi lalu reformasi birokrasi lalu hubungan polisi dan pemerintah juga polisi dengan TNI dan seterusnya," paparnya.
Baca juga : Kohati PB HMI Dekarasi Selamatkan Demokrasi Indonesia di Pemilu 2024
Prabowo seharusnya bisa merespon tentang kondisi saat ini, khususnya kebebasan berpendapat yang semakin mengkhawatirkan. Publik lebih takut mengkritik polri dibandingkan mengkritik presiden. Pada wilayah lain, sambungnya publik tidak mendapatkan gambaran sikap Prabowo dalam visi misinya. (Z-5)
Terkini Lainnya
New York Times Sebut Joe Biden Perlu Mundur dari Pemilu AS 2024
Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres, Ini Antisipasi Pemprov Jateng
Jelang Pilkada, Rakyat Diminta Sadar dari Hipnotis Politik Populisme ‘ala Jokowi’
Pengamat : Pencalonan Anies di Pilgub DKI Berkaitan dengan Pilpres 2029
Tingginya Partisipasi Pemilih tidak Berbanding dengan Kualitas Demokrasi
Menafsir Politik sebagai Muamalah Duniawiah
Unggul di Exit Pool, Keir Starmer jadi PM Baru Inggris, Putus Dominasi Partai Konservatif
Ketua KPU Terbukti Berbuat Asusila, Komnas Perempuan Minta Kuatkan SOP PPKS di Pelaksanaan Pemilu
Jelang Pilkada Serentak 2024, Polda Kalteng Lakukan Pemetaan Titik Rawan
Donald Trump Rayakan Keputusan Imunitas Presiden
Mahkamah Agung Beri Imunitas Sebagian kepada Donald Trump dalam Kasus Pemalsuan Pemilu
Garis Kemiskinan RI Naik Diduga Gara-gara Bansos
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap