Suara PSI Melonjak, JPPR Jangan Sampai Ada Upaya Pengkondisian di Lapangan
![Suara PSI Melonjak, JPPR: Jangan Sampai Ada Upaya Pengkondisian di Lapangan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/4f2415b1b5892586a3eddd4c90e64e48.jpg)
TERJADI lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam kurun waktu yang cukup singkat. Tanpa tedeng aling-aling, suara sementara PSI di tingkat nasional melesat dalam enam hari terakhir.
Partai yang dipimpin anak bungsu Presiden Joko Widodo itu mendulang nyaris 400 ribu suara dalam waktu sangat cepat.
Hingga Sabtu (2/3), total suara PSI sudah mencapai 3,13%, mendekati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar empat persen.
Baca juga : KPU-Bawaslu harus Bongkar Dugaan Operasi Senyap yang Dongkrak Suara PSI
Menanggapi itu, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Nurlia Dian Paramita atau akrab disapa dengan Mita, mengemukakan KPU RI perlu segera mengkonfirmasi dengan merespon perkembangan aktual mengenai penghitungan PSI di lapangan.
Hal ini dikarenakan berdasarkan respon publik lonjakannya sangat jauh bahkan berbeda signifikan dari hasil real count.
“Yang paling mungkin dilakukan adalah uji data dari C hasil plano yang merupakan data yang diinput dalam Sirekap. Saat ini C hasil plano jika sudah selesai dalam rekap kecamatan akan berada di kotak suara per TPS,” ucap Mita kepada Media Indonesia, Minggu (3/3).
Baca juga : Usut Dugaan Penggelembungan Suara, KPU dan Lembaga Survei Perlu Buka-bukaan Data
“Sehingga jika ada kondisi darurat dalam kerangka desakan publik hal tersebut masih mungkin untuk dilakukan,” tambahnya.
Mita, menuturkan rekapitulasi melalui Sirekap memang berpotensi bermasalah, khususnya terkait dengan perbedaan input yang dilakukan pada tingkat kecamatan dengan formulir hasil penghitungan TPS.
“Proses rekapitulasi berjenjang harus diawasi dan dipantau secara bersama. Jangan sampai ada upaya pengkondisian di lapangan saat proses penghitungan atau rekapitulasi dilakukan,” ujar Mita.
Baca juga : Lonjakan Suara PSI tidak Masuk Akal, Hak Angket harus Digunakan
Misalnya, kata Mita, penggunaan suara tidak sah, perpindahan suara di internal partai, dan lain sebagainya yang berdampak pada perubahan formulir hasil penghitungan di TPS.
Kemudian, penggunaan Sirekap jangan sampai mendiskreditkan dokumen hasil penghitungan suara di TPS saat proses sengketa hasil penghitungan ke depan.
“Jangan sampai Sirekap menjadi media perubahan suara ketika semua pihak mengabaikan formulir hasil salinan di TPS,” paparnya. (Ykb/Z-7)
Terkini Lainnya
Kaesang Bantah Sekjen PKS: Sekjen PKS tidak Bicara Sesuai Fakta
Stafsus Bantah Kabar Jokowi Tawarkan Kaesang ke Partai-Partai untuk Maju Pilkada DKI
PSI Sambangi Kantor DPW Nasdem Jakarta, Bahas Koalisi Pilgub Jakarta?
PDIP Tanggapi Soal Kemungkinan Merapat dengan KIM di Pilgub DKI
Membaca Siasat PSI ketika Menggandeng Anies Baswedan
Tanggapi PKB, PSI: Duet Anies dan Kaesang Tidak Pernah Dibicarakan
HUT ke-78 Bhayangkara, Jokowi: Polisi Harus Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Jokowi Jenguk Prabowo Subianto Usai Operasi di RSPPN
Keputusan Memberhentikan Menkominfo Budi Arie Setiadi adalah Hak Presiden
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
4 Bandar Judi Online Terdeteksi, Kapolri: Kita akan Telusuri Sampai Titik Puncak
Bansos Presiden yang Dikorupsi Berisi Beras sampai Biskuit
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap