Polemik PSI, KPU Mesti Buktikan Bukan Suara Hantu
![Polemik PSI, KPU Mesti Buktikan Bukan Suara ‘Hantu’](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/c591153161f894b180e617a129b07b30.jpg)
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) perlu menanggapi serius perihal melejitnya perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI). KPU harus membuktikan bahwa suara yang diperoleh PSI di sistem penghitungannya benar.
"Angka-angka itu kemudian bisa kita percaya sebagai angka yang riil dari lapangan, dari suara manusia bukan suara hantu," kata peneliti bidang legislasi Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus di Kantor Formappi, Jakarta Timur, Senin, 4 Maret 2024.
KPU sejatinya sudah membantah bahwa tidak ada penggelembungan suara PSI. Hasil PSI berdasarkan foto formulir model c hasil plano.
Baca juga : Anies Baswedan: Pemerintah Ikut Bertanggung Jawab Soal Anomali Suara PSI
Lucius memahami bahwa saat ini kepercayaan publik terhadap KPU kian terkikis. Munculnya anomali perolehan suara PSI makin menambah dugaan permainan suara.
"Itu dia, untuk percaya KPU sekarang itu butuh waktu juga dan tenaga tersendiri. Karena kita tau lembaga ini juga dalam kepercayaan yang turun naik belakangan ini," ucap Lucius.
Di sisi lain, Lucius enggan untuk berspekulasi perihal anomali perolehan suara PSI. Pengumuman resmi hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara dari KPU harus jadi acuan.
Baca juga : Perolehan Suara PSI Dinilai Potensial Salah atau Terjadi Penambahan Tak Normal
"Kami tentu patuh dan ikut proses rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU dan berharap Bawaslu hadir untuk memastikan akurasi dan data data yang disampaikan melalui Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) itu bisa dipertanggungjawabkan," ujar Lucius.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan perolehan suara PSI yang naik signifikan berdasarkan data real count KPU. Partai yang dipimpin putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, itu memperoleh 2.404.309 suara atau sudah tembus 3,13 persen berdasarkan data per Senin, 4 Maret 2024, pukul 16.07 WIB.
Data yang masuk baru sebesar 65.86 persen dan dihimpun dari 542.154 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 823.236 TPS.
Di sisi lain, pada data dari hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, suara PSI tidak mencapai tiga persen. Hal itu menuai pertanyaan dari berbagai pihak.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Pemerintah belum Jadwalkan Pelantikan Serentak Kepala Daerah Pilkada 2024
Resmi, Usia Minimum Kepala Daerah 30 Tahun Dihitung saat Pelantikan
Pemilu 2024 Kemunduran Luar Biasa bagi Keterwakilan Perempuan
KPU RI Koreksi Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Pilkada 2024
Sidang Putusan DKPP Terkait Asusila Ketua KPU RI Digelar Terbuka
Usia Minimum Calon Kepala Daerah Dihitung pada 1 Januari 2025
4 TPS di Cianjur Hitung Ulang Surat Suara Pileg
MK Minta KPU Perbaiki Mekanisme Pemungutan Suara Sistem Noken
KPU Klaim Transparansi Pemilu 2024 Lebih Baik
MK Patut Masuk Substansi Penyelenggaraan Pemilu, tidak Sekadar Sengketa Penghitungan
Presiden Joko Widodo Hormati Hasil Rekapitulasi KPU
Rekapitulasi Suara Pemilu di Papua Pegunungan Dibayangi Faktor Keamanan
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap