visitaaponce.com

Polemik PSI, KPU Mesti Buktikan Bukan Suara Hantu

Polemik PSI, KPU Mesti Buktikan Bukan Suara ‘Hantu’
Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di HUT PSI di Jateng, Desember 2023.(Dok. Antara)

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) perlu menanggapi serius perihal melejitnya perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI). KPU harus membuktikan bahwa suara yang diperoleh PSI di sistem penghitungannya benar.

"Angka-angka itu kemudian bisa kita percaya sebagai angka yang riil dari lapangan, dari suara manusia bukan suara hantu," kata peneliti bidang legislasi Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus di Kantor Formappi, Jakarta Timur, Senin, 4 Maret 2024.

KPU sejatinya sudah membantah bahwa tidak ada penggelembungan suara PSI. Hasil PSI berdasarkan foto formulir model c hasil plano.

Baca juga : Anies Baswedan: Pemerintah Ikut Bertanggung Jawab Soal Anomali Suara PSI

Lucius memahami bahwa saat ini kepercayaan publik terhadap KPU kian terkikis. Munculnya anomali perolehan suara PSI makin menambah dugaan permainan suara.

"Itu dia, untuk percaya KPU sekarang itu butuh waktu juga dan tenaga tersendiri. Karena kita tau lembaga ini juga dalam kepercayaan yang turun naik belakangan ini," ucap Lucius.

Di sisi lain, Lucius enggan untuk berspekulasi perihal anomali perolehan suara PSI. Pengumuman resmi hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara dari KPU harus jadi acuan.

Baca juga : Perolehan Suara PSI Dinilai Potensial Salah atau Terjadi Penambahan Tak Normal

"Kami tentu patuh dan ikut proses rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU dan berharap Bawaslu hadir untuk memastikan akurasi dan data data yang disampaikan melalui Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) itu bisa dipertanggungjawabkan," ujar Lucius.

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan perolehan suara PSI yang naik signifikan berdasarkan data real count KPU. Partai yang dipimpin putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, itu memperoleh 2.404.309 suara atau sudah tembus 3,13 persen berdasarkan data per Senin, 4 Maret 2024, pukul 16.07 WIB.

Data yang masuk baru sebesar 65.86 persen dan dihimpun dari 542.154 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 823.236 TPS.

Di sisi lain, pada data dari hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, suara PSI tidak mencapai tiga persen. Hal itu menuai pertanyaan dari berbagai pihak.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat