Kuasa Hukum Ungkap Metode Ketua KPU Dekati Korban
KUASA hukum perempuan yang mengadukan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Aristo Pangaribuan, mengungkap modus dugaan asusila terhadap kliennya yang merupakan anggota panitia pemilihan luar negeri (PPLN). Menurut Aristo, Hasyim memiliki metode tersendiri untuk mendekati korban yang identitasnya masih dirahasiakan.
Ia mengungkapkan perkenalan pertama Hasyim dengan korban terjadi pada Agustus 2023 saat melakukan kunjungan dinas ke luar negeri. Dalam kunjungan tersebut, Aristo menyebut Hasyim mendekati kliennya secara agresif untuk kepentingan nafsu pribadi.
"Misal secara sederhananya dengan mengirimkan pesan WA (WhatsApp) khusus, meminta ditemani pergi, tetapi hanya dengan dia doang," kata Aristo kepada Media Indonesia, Sabtu (20/4).
Baca juga : DKPP Proses Aduan Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Menurutnya, korban bersikap resisten menghadapi pendekatan yang dilancarkan Hasyim. Selama Agustus 2023 sampai Maret 2024, Aristo menyebut lebih dari dua kali pertemuan fisik terjadi antara kliennya dan Hasyim. Puncaknya, korban menjadi risih dan mengundurkan diri sebagai anggota PPLN.
Pertemuan Hasyim dengan kliennya, sambung Aristo, selalu dilakukan dalam rangka kedinasan. Selain di luar negeri, pertemuan itu terjadi di dalam negeri saat KPU menggelar acara bimbingan teknis menghadapi pergelaran Pemilu 2024.
"Dia (Hasyim) memanfaatkan situasi-situasi seperti itu. Jadi itu yang dimanfaatkan dan itu letak persoalannya. Dia punya metode, yakni mengasosiasikan dirinya dengan kekuasaan," terang Aristo.
Baca juga : Diduga Lakukan Asusila, Ketua KPU Dinilai tak Kapok
"Artinya dia mau meng-impress orang dengan kekuasaan. Itu yang bahaya buat saya," sambungnya.
Aristo menjelaskan, kliennya sempat gamang untuk mengadukan Hasyim ke DKPP. Namun setelah berkonsultasi dengan berbagai pihak, termasuk Komnas Perempuan dan lembaga pegiat pemilu seperti Perludem, dugaan asusila yang dilakukan Hasyim ke korban dinilai penting untuk diadukan ke DKPP.
"Namanya perempuan, dia pikir lawannya orang punya kuasa yang terkesan untouchable," pungkas Aristo. (Z-2)
Terkini Lainnya
Komisi II DPR Tak Heran Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat Akibat Kasus Asusila
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Kasus Asusila
Hasyim Asy'ari hanya Datang Virtual saat Putusan Sidang Etik Dugaan Asusila
KPU Akui Pelantikan Serentak Kepala Daerah adalah Kewenangan Pemerintah
Putusan Etik Dugaan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dibacakan Siang Ini
Pengadu Ketua KPU ke DKPP bakal Hadiri Sidang Putusan Besok
Komisi II DPR Tak Heran Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat Akibat Kasus Asusila
2 Selebgram Tak Hanya Promosi Judi Online, Salah Satunya Terancam Pasal Berlapis
Sidang Putusan DKPP Terkait Asusila Ketua KPU RI Digelar Terbuka
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap