visitaaponce.com

Tak Diakui PDIP, Jokowi dan Gibran Dinilai Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Tak Diakui PDIP, Jokowi dan Gibran Dinilai Pas Berlabuh di PSI atau Golkar
Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka berjalan melewati foto Presiden Joko Widodo(ADEK BERRY / AFP)

PENGAMAT komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengungkapkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka lebih cocok untuk berlabuh di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) atau Partai Golkar

Hal itu merujuk pada pernyataan PDI Perjuangan yang menyebut Jokowi dan Gibran sudah bukan lagi kadernya. Penegasan PDIP itu tentu menimbulkan spekulasi ke partai mana Jokowi dan Gibran akan berlabuh.

“Ada dua partai yang cocok untuk Jokowi dan Gibran setelah tidak dianggap lagi sebagai kader PDIP. Dua partai itu PSI atau Golkar,” terangnya.

Baca juga : Kaesang di Pusaran Kekuasaan Tanah Air, Jokowi Main 2 Kaki?

Menurutnya, di PSI, Jokowi dan Gibran pastilah diterima dengan suka cita. Anak Jokowi sekaligus Ketum PSI Kaesang Pangarep akan sangat terbantu bila Jokowi dan Gibran masuk PSI.

“Jokowi dan Gibran juga akan dapat membantu membesarkan PSI. Peluang akan sangat terbuka mengingat Jokowi punya relawan militan dan pengaruh politik yang masih besar. Bahkan Gibran juga nanti punya pengaruh politik yang besar selama menjadi wakil presiden,” sambungnya.

Jamiluddin menambahkan kalau PSI besar, tentu dapat menjadi kendaraan politik bagi keluarga besar Jokowi. Siapa pun keluarga Jokowi yang akan berkarier di politik bisa menggunakan PSI. 

Baca juga : Presiden Jokowi bukan Lagi Bagian dari PDIP

“Jokowi tidak perlu lagi melobi partai lain untuk menggunakan kenderaan politik keluarganya.”

Di sisi lain, Jokowi dan Gibran juga pasti diterima oleh para elite Partai Golkar. Hanya saja, Jokowi dan Gibran tentunya tidak akan mudah mendominasi di Golkar. Keduanya hanya menjadi kader Golkar yang pengaruh politiknya sulit mengakar hingga ke akar rumput.

“Karena itu, Jokowi tidak terlalu leluasa menjadikan Golkar sebagai kendaraan politik bagi keluarganya. Golkar akan sulit dijadikan rumah keduanya. Hal itu lebih berpeluang dilakukannya di PSI,” tandasnya.

Oleh sebab itu, Jamiluddin menekankan bahwa Jokowi dan Gibran tampaknya lebih pas berlabuh di PSI. Jokowi dan Gibran dapat menjadikan PSI seperti partainya sendiri, sehingga ambisinya di dunia politik akan lebih mudah mewujudkannya.

“Hal itu juga akan menjadi pembuktian bagi Jokowi dan Gibran bahwa mereka dapat membesarkan partai politik. Setidaknya dapat mengangkat PSI bersaing dengan PDIP sebagai partai besar di tanah air,” pungkasnya. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat