visitaaponce.com

Kaesang di Pusaran Kekuasaan Tanah Air, Jokowi Main 2 Kaki

Kaesang di Pusaran Kekuasaan Tanah Air, Jokowi Main 2 Kaki?
Jokowi tampaknya ingin mengesankan orkestrasi politik dua kaki(Ist)

PENGAMAT politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, terpilihnya Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI menempatkan Kaesang dalam pusaran kekuasaan di Tanah Air. Mencermati pola yang berjalan selama ini, tampaknya PSI mengedepankan figur yang memiliki selling point sebagai simbol political branding and marketing yang mereka jalankan.

Misalnya, penetapan Grace Natalie sebagai Ketum pertama PSI, merepresentasikan identitas politisi muda, politisi perempuan, dan mewakili kelompok minoritas sehingga menyimbolkan komitmen nilai-nilai solidaritas yang mereka usung.

"Demikian halnya dengan Kaesang, ia didapuk sebagai ketum salah satunya sebagai simbol anak muda sekaligus merepresentasikan keluarga Jokowi, sehingga bisa menjadi mesin politik yang efektif untuk mengeruk massa pendukung loyal Jokowi. Jika itu dilakukan dengan serius, tidak menutup kemungkinan PSI bisa lolos parliamentary threshold 4%," terangnya, Rabu (27/9).

Baca juga: Jadi Ketua Umum PSI, Kaesang Langsung Sowan ke Relawan Jokowi

Masuknya Kaesang ke PSI akan membuka peluang besar bagi PSI untuk penetrasi lebih jauh ke segmen pemilih loyal Jokowi, di Jawa maupun luar Jawa, khususnya di Sumatera Utara dan juga wilayah Indonesia Timur.

"Janji Kaesang untuk meloloskan PSI dari ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4%, besar kemungkinan akan mendorong terjadinya operasi politik yang massif yang didukung oleh kekuasaan, karena hal ini menyangkut karir dan kredibilitas politik putra sang penguasa"

Baca juga: Jokowi Ingin Transportasi Publik Gunakan Satu Sistem Pembayaran

Menurutnya si satu sisi, ini menjadi angin segar bagi PSI yang akan semakin dinamis dan kompetitif. Namun di sisi lain, manuver ini juga perlu menjadi peringatan politik dini (early political warning) terutama bagi mesin politik PDIP yang berpotensi tergerus suaranya oleh agresivitas mesin politik PSI ini.

Apalagi, efek ekor jas (coat tail effect) Jokowi yang dalam Pemilu 2014 dan 2019 lalu lebih banyak dinikmati PDIP, berpeluang tergerus akibat dilumpuhkan oleh seruan dan ajakan Kaesang kepada para seluruh jaringan relawan Jokowi untuk berjuang bersama di PSI. Hal itu juga dikonfirmasi oleh masifnya sejumlah baliho dan street media lainnya yang menegaskan pesan kedekatan Projo dan relawan Jokowi lainnya dengan PSI.

"Artinya, potensi naiknya elektabilitas PSI berpeluang menciptakan kanibalisme elektoral pada basis pemilih PDIP. Sebab, keduanya memiliki basis pemilih bercorak nasionalis yang relatif serupa," imbuhnya.

Jokowi Main Dua Kaki

Ditetapkannya Kaesang sebagai Ketua Umum PSI ini merupakan bukti pembiaran Jokowi. Selaku petugas partai kebanggaan PDIP, Jokowi pasti paham betul adanya aturan AD/ART PDIP No 25a yang melarang beda partai dalam lingkungan keluarga inti kader PDIP. Meskipun keluarga Jokowi beralibi bahwa Kaesang saat ini telah memiliki Kartu Keluarga (KK) terpisah dari Jokowi.

Dia menilai jika saat ini PDIP cenderung bersikap diam dan mendiamkan aturan AD/ART tidak diindahkan oleh keluarga Jokowi, maka hal itu tampaknya menimbulkan api dalam sekam.

"PDIP tampaknya memendam kemarahan dan menahan diri untuk tidak menciptakan konfrontasi terbuka dengan keluarga Jokowi, mengingat Jokowi saat ini masih berada di kekuasaan," ucapnya.

Jokowi tampaknya ingin mengesankan orkestrasi politik dua kaki. Yakni Gibran, akan dibiarkan tetap di PDIP untuk mendukung Ganjar, di sisi lain Kaesang yang saat ini menjadi Ketum PSI akan dipersilakan untuk mendukung Prabowo.

Agresifitas mesin politik PSI setelah dinahkodai Kaesang akan berkontribusi pada efektivitas pemenangan Capres Prabowo, sekaligus menggerus pemilih Ganjar Pranowo, terutama dari segmen pemilih loyal Jokowi yang tersebar di wilayah Jawa, Sumatera Utara dan Indonesia Timur.

"Di sinilah, mesin politik PDIP harus mengantisipasi dan memitigasi situasi tersebut. Di sisi lain, kualitas kepemimpinan Kaesang di PSI juga akan diuji seberapa efektif dia mampu menggerakkan mesin politik partainya berhadapan dengan kekuatan besar PDIP di sejumlah basis-basis pemilih nasional yang tersebar di berbagai penjuru nusantara," tandasnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat