Sistem Keamanan Data Pemilih Jadi Sorotan
![Sistem Keamanan Data Pemilih Jadi Sorotan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/34677fac67f0253ee118fea74f54f1a3.jpg)
KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) telah menyerahkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Pilkada 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang nantinya akan diverifikasi menjadi data pemilih. Usai diserahkan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mewanti-wanti KPU untuk menjaga keamanan data tersebut agar tidak sampai bocor dan bobol.
Hal itu disampaikannya usai menyerahkan DP4 di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (2/5). Tito meminta KPU untuk meningkatkan cyber security atau sistem keamanan. "Tolong dari teman-teman KPU betul-betul bisa dijaga (DP4)," ujarnya.
DP4 tersebut berjumlah 207.110.768 jiwa. Dari angka itu, 103.228.748 jiwa di antaranya merupakan laki-laki, sedangkan 103.882.020 jiwa perempuan. Data itu nantinya akan dijadikan alas bagi KPU untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) sebelum ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024.
Baca juga : Anggaran Pilkada 2024 Baru Cair 40%
Tito mengingatkan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) akan berlaku efektif pada 17 Oktober 2024. Jika terjadi kebocoran data, ada risiko hukum yang mesti ditanggung oleh pengelola data. Menurutnya, KPU mendapat dukungan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta jajaran Siber Mabes Polri untuk menjaga data pemilih tidak bocor.
"Jadi mohon sama-sama kita jaga. Apalagi nanti kalau data ini sudah diserahkan kepada teman-teman partai politik. Jadi fitur-fitur yang harus dilindungi dapat kita lindungi," tandasnya.
Anggota sekaligus penanggung jawab Divisi Data dan Informasi KPU RI Betty Epsilon Idroos mengatakan peringatan dari Tito tersebut menjadi catatan bagi pihaknya. Bersama Satgas Keamanan Siber, lanjutnya, KPU berkomitmen untuk menjaga data pemilih.
Baca juga : Pemerintah Mantap tak Majukan Pilkada 2024
"Yang bisa kita usahakan adalah menjaga data pemilih. Mudah-mudahan dengan bantuan semua pihak kita bisa menjaga data pemilih sebaik mungkin," ujar Betty.
Sebelumnya, DPT Pemilu 2024 diduga bocor oleh peretas anonim Jombo. Data pemilih yang dijualbelikan lewat Brechforums pada akhir November 2023 itu sebanyak 204 juta lebih dengan harga US$74 ribu atau sekitar Rp1,2 miliar. Menurut Betty pihaknya masih menunggu hasil investigasi perihal dugaan kebocoran DPT Pemilu 2024 tersebut.
"Kan belum keluar juga hasilnya," pungkasnya. (Tri/Z-7)
Terkini Lainnya
KPU RI Koreksi Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Pilkada 2024
Sidang Putusan DKPP Terkait Asusila Ketua KPU RI Digelar Terbuka
Usia Minimum Calon Kepala Daerah Dihitung pada 1 Januari 2025
Keputusan KPU Memasukkan Nama Eks Napi Korupsi di Pileg Ulang Sumbar Dipertanyakan
DKPP Bacakan Putusan Terkait Asusila Hasyim Asy'ari pada 3 Juli 2024
Pemungutan Suara Ulang di Samosir, PKB Unggul
Ditjen Bina Adwil Eksplorasi Kerja Sama Indonesia-Tiongkok dalam Penanggulangan Kebakaran di Guangzhou
BSKDN Kemendagari Pelajari Sistem Smart Governance Korsel
KPU Akui Repot kalau Pelantikan Kepala Daerah tak Serentak
Ditjen Bina Adwil Matangkan Persiapan Indonesia di ASEAN Smart Cities Network
Proses Pelaporan Inovasi Daerah Papua akan Dipermudah
Kemendagri Susun Rumusan Strategi Kebijakan di 4 DOB Papua
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap