visitaaponce.com

Potensi Perputaran Uang selama Libur Idul Fitri 1445 H Capai Rp157 Triliun

Potensi Perputaran Uang selama Libur Idul Fitri 1445 H Capai Rp157 Triliun
Tahun ini jumlah pemudik diperkirakan naik 193,6 jtua orang dengan potensi perputaran uang mencapai Rp157,3 triliun.(Antara)

ANIMO masyarakat melakukan perjalanan mudik pada liburan Idul Fitri tahun ini mengalami kenaikan yang signifikan dibanding tahun lalu. Hal ini merupakan indikator bahwa kondisi keuangan masyarakat pasca-covid 19 sudah semakin membaik. 

Jika tahun 2023 jumlah pemudik mencapai 123,8 juta orang atau naik 14,2% dari tahun 2022. Tahun 2024 sesuai data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik tahun ini naik sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia. 

"Kenaikan jumlah pemudik tersebut akan menggerek terhadap kenaikan perputaran uang yang sangat besar diseluruh pelosok tanah air khususnya daerah tujuan mudik dan destinasi wisata," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang dikutip dari keterangan yang diterima pada Jumat (29/3).

Baca juga : Lebaran di Rumah Aja? Jangan Sedih, Tonton Film Rekomendasi Prime Video

Dengan jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang. Jika jumlah per keluarga dirata-ratakan 4 orang maka jumlah pemudik setara dengan 48,4 juta keluarga. 

Dengan asumsi setiap keluarga membawa uang rata rata Rp3.250.000 maka perputaran uang selama Ramadan dan Idul Fitri 1445 H tahun ini diperkirakan mencapai Rp157,3 triliun, jumlah tersebut masih berpotensi naik,karena kita mengalikan angka minimal atau moderat.

"Perputaran uang tersebut akan menyebar dibergai sektor usaha seperti ritel,fashion,makanan dan minuman,BBM,transportasi darat (bus-rental-kreta api-mobil probadi dan motor),transportasi laut (kapal penumpang dan penyeberangan), transportasi udara (pesawat). Juga sektor pariwisata seperti hotel, motel, villa, restoran, café, mini market, aneka warung/toko, destinasi wisata/taman hiburan, UKM makanan khas daerah, souvenir, batik, kain khas daerah dan aneka produk unggulan lainnya," jelasnya.

Baca juga : 10,6 Persen Masyarakat Mudik Karena Ingin Liburan

Perputaran uang ini akan menyebar diseluruh pelosok Tanah Air, terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, dan Jabodetabek yang diperkirakan mencapai 62% dari jumlah penduduk, sisanya akan menyebar di Sumatra, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua. Dengan perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

"Perputaran uang selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 sangat signifikan untuk menggerek pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I-2024 yang akan menjadi modal awal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2024 bertahan diangka 5% syukur bisa diatas," ungkap dia.

Selain itu, lanjut dia, perputaran uang tersebut juga akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah masing masing daerah tujuan mudik yang berasal dari pajak hotel, restoran, café, retribusi masuk destinasi wisata, dan lain-lain selama musim libur Idul Fitri ini.

Baca juga : Libur Idul Adha, Arus Penumpang Terminal Kalideres Melonjak

"Diharapkan Pemerintah Daerah dapat membantu kelancaran arus mudik dan memastikan para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga yang jorjoran yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uangnya. Seperti tarif masuk ke lokasi wisata,tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman dan harga makanan khas daerah atau oleh oleh, diharapkan tidak mengalami kenaikan yang memberatkan konsumen," terangnya.

Pelaku usaha di daerah tujuan mudik, pesan dia, harus dapat menciptakan pelayanan yang berkesan dan menyenangkan sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uangnya selama liburan. Pemerintah Daerah diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan,kelancaran lalu lintas khususnya pasar tumpah yang sering sekali memakan jalan lintasan agar selama libur lebaran dapat ditertibkan.

Di samping perputaran uang pemudik, beberapa daerah juga akan mendapatkan perputaran uang tambahan dari kiriman TKI dari luar negeri atau remitansi. Diperkirakan mengalami pertumbuhan sekitar 25-30% selama bulan Ramadan dan Iduel Fitri 1445 H. 

Baca juga : Airnav: Trafik Penerbangan Periode Lebaran 2023 Naik 20 Persen

Adapun 10 provinsi pengirim TKI paling banyak dan akan mendapatkan kiriman remitansi ialah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Bali, Sumatra Utara, Banten, Yogyakarta, dan DKI Jakarta. Dengan jumlah sebanyak Rp1.5 triliun dari 274.965 pekerja migran.

Di tengah tekanan kondisi ekonomi global yang tidak pasti, momentum Idul Fitri tahun ini sangat strategis mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan geliat ekonomi di seluruh Tanah Air. Budaya mudik untuk merayakan Iduel Fitri bersama keluarga di kampung halaman menjadi sarana  perputaran uang terbesar di Indonesia yang diperkirakan mencapai 25% setiap tahun.

"Perputaran ini akan mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga, menggerakkan perekonomian daerah dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Harapan kita agar mudik tahun ini berjalan lancar,aman,meriah,penuh kenangan,para pemudik dapat berbelanja dan berwisata sambal menikmati aneka kuliner dan produk UMKM," pungkas Sarman.  (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat