Class Action Tragedi Kanjuruhan Tuntut Ganti Rugi Rp146 Miliar, PSSI Turut Tergugat
![Class Action Tragedi Kanjuruhan Tuntut Ganti Rugi Rp146 Miliar, PSSI Turut Tergugat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/337f22269273be9ab2283fc36cb26a03.jpg)
SIDANG gugatan Class Action Tragedi Kanjuruhan kembali digelar, Kamis (5/1). Sidang digelar di ruang Candra Pengadilan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang dan dihadiri perwakilan dari seluruh tergugat.
Ada lima tergugat dalam materi gugatan yang diajukan. Tergugat 1 adalah PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), tergugat 2 yakni panitia pelaksana (Panpel) Arema FC Melawan Persebaya Surabaya, tergugat 3 adalah Bupati Malang, tergugat 4 adalah Kapolri dan Tergugat 5 Adalah Panglima TNI. Serta turut tergugat PSSI.
Sidang gugatan perdata ini, dilakukan oleh Atoilah, warga Desa Lumbangsari, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan. Atoilah bersama anaknya, mengalami luka saat Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
Menurut Atoilah, ia melayangkan gugatan Tragedi Kanjuruhan untuk mencari keadilan. Ia pun menjelaskan hingga saat ini dirinya masih mengalami trauma dan rasa sakit di bagian kaki pasca kejadian.
"Masih ada rasa sakit di kaki karena saya sempat terinjak injak. Tulang bagian dalam masih bengkak, gak bisa normal. Kalau luka di mata sudah hilang. Kalau anak saya masih trauma," jelas Atoilah, hari ini.
Baca juga: Ubah Statuta PSSI Demi Kemajuan Sepak Bola Indonesia
Untuk gugatan perdata senilai Rp146 miliar, pihaknya berharap seluruh korban tragedi Kanjuruhan bisa memperoleh hak nya.
Sementara itu, kuasa hukum Atoilah, Wasis Siswoyo menjelaskan, bahwa sidang akan dilanjutkan pada 12 Januari mendatang dengan agenda pembacaan berkas, apakah nantinya memenuhi syarat formal untuk diadakan gugatan Class Action. "Apakah Class Action ini bisa diterima apa tidak tergantung tanggapan para tergugat nanti," ujar Kuasa Hukum Atoilah, Wasis Siswoyo.
Namun ia optimis sidang akan berlanjut, dikarenakan sudah mengidentifikasi juga bahwa syarat syarat untuk persidangan ini sudah terpenuhi. Yang tidak lepas dari azas. Bahwa sesuatu yang sudah diketahui oleh umum, tidak perlu pembuktian. (MGN/OL-4)
Terkini Lainnya
Tragedi Kanjuruhan, Polda Jatim Manut Proses Hukum Vonis Kasasi MA
Tanggapi Vonis MA, Korban Kanjuruhan Kecewa karena Belum Mendapatkan Keadilan
Kompolnas : Kasus Sambo, Teddy Minahasa, dan Kanjuruhan Jadi Pelajaran Penting untuk Polri
Wapres: Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Bukan Kiamat
Dede Yusuf: Jangan Sampai Temuan TGIPF Hanya Berupa 'Paper Works' Saja
Kapolda Jatim Dicopot, PW GMPI Apresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Elon Musk Mencabut Gugatan Terhadap OpenAI dan Para Pendirinya
MAKI Bakal Kembali Gugat Polda Metro yang Lelet Rampungkan Kasus Firli Bahuri
Sean "Diddy" Combs Menjual Saham Mayoritas di Revolt di Tengah Tuntutan Hukum
Madonna Digugat Penggemar Karena Konser Tur yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi
ICW Nilai Gugatan Nurul Ghufron sebagai Bentuk Frustasi
Kembali Digugat, Sean 'Diddy' Combs Dituduh Membius dan Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Crystal McKinney
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap