visitaaponce.com

Persipura Berharap Liga 2 Bergulir Kembali

Persipura Berharap Liga 2 Bergulir Kembali
Manajer Persipura Yan Mandenas(MI/Marcel Kelen)

PERSIPURA Jayapura masih berharap Liga 2 bisa digulirkan kembali setelah PSSI resmi mengumumkan penghentian kompetisi pada pekan lalu. Manajer Persipura Yan Mandenas menilai penghentian kompetisi tak adil bagi klub karena sudah menanti hampir empat bulan sejak Tragedi Kanjuruhan.

Hal itu disampaikannya seusai audiensi dengan Menpora Zainudin Amali di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (16/1). Sejumlah perwakilan klub Liga 2 dan asosiasi pemain menemui Menpora menyampaikan aspirasi.

"Yang kita kasihan kalau disetop pemain mau makan apa, pelatih dan ofisial mau makan apa, karena ini pekerjaan mereka. Bayangkan ini ada 28 klub dikali berapa orang pemain, ofisial, pelatih, yang kita putus ditengah jalan. Kasihan itu," ucapnya.

Perwakilan sejumlah klub Liga 2 menemui Menpora terkait keputusan PSSI pada pekan lalu yang resmi menghentikan kompetisi kasta kedua Tanah Air.

Buntut pengumuman itu, beberapa tim bahkan membubarkan skuad. Yan menyatakan Persipura tak membubarkan pemain dan sampai sekarang tetap berlatih. Pasalnya, kerugian bakal lebih besar jika membubarkan tim.

"Risikonya kita cari pemain lagi dari nol lagi kemudian cari dukungan finansial dari pihak sponsor dari nol lagi dan itu tidak mudah. Banyak sekali persyaratan harus kita lengkapi," ungkapnya.

Baca juga: Temui Menpora, Semen Padang Curhat Soal Penghentian Liga 2

"Saya pikir untuk membangun kembali lagi itu sulit makanya sampai saat ini saya tidak bubarkan tim Persipura, masih saya suruh latihan tetap seperti biasa. Kita sambil menunggu kelutusan resmi pemerintah dan PSSI," ujarnya.

Pekan lalu, rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI sebelumnya memutuskan untuk menghentikan kelanjutan Liga 2 musim 2022/2023. Liga 3 putaran Nasional 2022/2023 juga resmi dihentikan.

Pertengahan Desember lalu, PSSI sempat menggelar Owner Meeting Liga 2 yang berlangsung di Jakarta.

CEO Semen Padang Win Bernadino mengatakan pada pertemuan itu muncul sejumlah usulan untuk melanjutkan kompetisi baik itu dengan format normal kandang-tandang maulun sistem gelembung. Hanya saja, ia kecewa pada akhirnya keputusan federasi menyetop sisa musim.

"Saya tidak menampik ada yang mengusulkan (disetop) karena sudah jenuh tiga bulan setop tapi itu bukan artinya mewakili mayoritas dong. Ada yang juga mengusulkan home-away atau sistem bubble," ujarnya.

"Muncul banyak alternatif tapi faktanya tidak ada feedback ke kita dulu baru diputuskan. Itu yang membuat kita kecewa. Apapun suara alternatifnya harusnya kan ikut dipertimbangkan," ungkapnya.(OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat