visitaaponce.com

Jika Tinggalkan Manchester City, Kemana Guardiola Melangkah

Jika Tinggalkan Manchester City, Kemana Guardiola Melangkah?
Pep Guardiola(AFP)

MASA depan Pep Guardiola di Manchester City jadi tak menentu setelah klub Liga Primer Inggris itu didakwa melakukan 100 lebih pelanggaran soal aturan finansial Liga Primer Inggris dalam kurun waktu sembilan tahun.

Guardiola sendiri baru saja meneken ekstensi kontrak pada November lalu yang membuatnya terikat dengan Manchester City hingga Juni 2025. Pelatih asal Catalans ini sudah menukangi The Citizens sejak 2016 dan telah menuai sederet kesuksesan.

Namun, kini kesuksesannya itu bisa ternodai seiring klubnya diduga melakukan pemalsuan informasi keuangan dan pelanggaran remunerasi pemain dan manajer.

Juru taktik 52 tahun itu pun sudah bersikap tegas. Kika Manchester City terbukti bersalah, dia tidak segan-segan angkat kaki dari Etihad Stadium secepatnya.

Jika skenario itu terjadi, berikut tujuh destinasi yang mungkin akan dituju eks pelatih Barcelona dan Bayern Muench tersebut.

Timnas Brasil

Selecao jadi tim nasional terbaru yang dikaitkan dengan Guardiola. Bulan lalu, Mirror mengklaim bahwa Pep telah menolak kesempatan untuk menjadi pelatih Tim Samba.

Agen Guardiola, Pere, sempat didekati legenda besar Brasil, Ronaldo, menggodanya untuk menjadi suksesor Tite sebagai pelatih kepala. Meski menolak dengan dalih dirinya ingin fokus di klub bersama City, terutama rasa penasarannya memenangkan Liga Champions. tapi prospek menukangi timnas bisa jadi sesuatu yang menarik bagi Guardiola.

Timnas Argentina

Pada 2018 silam, Guardiola pernah dihubungkan dengan isu menukangi Argentina, bahkan ada desas-desus dia ditawari gaji US$12 juta per tahun agar meninggalkan Manchester City. Sementara itu, Guardiola juga diketahui pernah mengutarakan keinginannya untuk menjadi pelatih di Piala Dunia atau Copa America dengan menangani pemain favoritnya.

"Messi sangat berarti bagi karier saya," kata Guardiola suatu ketika. "Saya merasakan yang Phil Jackson rasakan bersama Michael Jordan di Chicago Bulls karena saya pun punya Leo Messi, segalanya, segalanya dan segalanya. Dia membuat saya lebih kompetitif," tandas Guardiola.

Timnas Belanda

Januari tahun lalu, KNVB (PSSI-nya Belanda) pernah meyakinkan Guardiola agar mengikuti idolanya, Johan Cruyff, dengan melatih Belanda ketika angkat kaki dari Manchester City. Guardiola diharapkan bisa menghidupkan kembali Total Football sepak bola Tim Oranje. Sayangnya, dia kemudian meneken ekstensi kontrak dengan The Citizens.

Timnas Spanyol

"Spanyol mungkin tidak memiliki pelatih timnas yang lebih baik. Saya ingin melihat tim ini di bawah komando Guardiola. Itu akan sempurna, itu akan sempurna," kata Luis Enrique dua tahun lalu.

Kendati begitu, melatih Spanyol bukan sesuatu yang masuk dalam pikiran Guardiola. Pada 2018, dia mengatakan: "Saya kira itu tidak akan terjadi."

Hal itu tidak lepas dari dukungan kerasnya sebagai seorang Kataloniayang menginginkan kemerdekaan bangsa ini. Tampaknya, Guardiola lebih rela mengedepankan sisi politik dia ketimbang aspek olahraga.

Timnas Inggris

Independent melaporkan pada 2013 bahwa Guardiola mengajukan sebuah wawancara untuk posisi manajer Inggris setelah kepergian Fabio Capello. Namun, chairman David Bernstein menolak untuk memberi dia kesempatan karena dia bukan asli Inggris.

Rumor ini sempat kembali mengemuka pada 2015, sampai-sampai Pep harus membuat klarifikasi saat melatih Bayern Muenchen, di mana dalam sebuah konferensi pers dia bilang: "Ayolah, saya pelatih Bayern Muenchen," menjawab pertanyaan soal prospek gantikan Roy Hodgson.

PSG

Salah satu job non-internasional yang masuk dalam lis Guardiola adalah PSG. Guardiola jelas telah meraih kesuksesan besar di Spanyol, Jerman dan Inggris. Tapi, dia belum pernah bekerja di dua liga top Eropa lainnya: Italia dan Prancis.

L'Equipe pernah melaporkan bahwa ada wacana yang mendukung Guardiola menggantikan Mauricio Pochettino ketika itu. Reuni dengan Messi bakal sangat menarik bagi Guardiola di PSG. Namun, kemudian Les Parisien beralih ke Christophe Galtier.

Juventus

Juventus ditakdirkan untuk dilatih Guardiola? Bisa saja. Salah satu prospek yang mungkin terjadi di masa depan, apalagi jika sang juru taktik punya ambisi menukangi seluruh liga top Eropa setelah menaklukkan Jerman, Spanyol dan Inggris.

Kebetulan, kondisi Juventus saat ini bermasalah, harus menjauhi zona degradasi akbiat pengurangan 15 poin, bersama pelatih Massimiliano Allegri. Seiring fans Bianconeri mulai muak dengan permainan Allegri yang terbilang datar dan inkonsisten, mungkin penunjukan Guardiola, bila dia benar-benar meninggalkan Manchester City, akan jadi perekrutan besar Si Nyonya Tua. (Goal/OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat