visitaaponce.com

Dua Raksasa Terjungkal di Piala Dunia U-17

Dua Raksasa Terjungkal di Piala Dunia U-17
Pesepak bola Tim Nasional Argentina U-17 tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (1/11/2023)(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

BAK Piala Dunia 2022 Qatar, Piala Dunia U-17 2023 Indonesia juga menciptakan kejutan. Dua raksasa sepak bola dunia Argentina dan Brasil terjungkal di laga pertama.

Juara bertahan Brasil menderita kekalahan dari Iran pada laga Grup C di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (11/11) malam. Tim Samba junior dibekap Iran 2-3. Sempat unggul lebih dulu dua gol di paruh pertama, Brasil disengat kebangkitan Iran di babak kedua.

Iran menciptakan salah satu comeback paling luar biasa dalam sejarah Piala Dunia U-17 pada malam penuh drama di Jakarta.

Baca juga: Pesta Gol 10-0, Inggris U-17 Catatkan Kemenangan Terbesar

Sang juara bertahan awalnya seakan tak terbendung membuka keunggulan di babak pertama dengan memainkan sepak bola indah. Gol pembuka Brasil dicetak Rayan yang memadukan imajinasi, kecerdikan, dan teknik indah.

Berawal dari skema sepak pojok, Luca Camilo memberikan umpan rendah ke arah Lorran namun dia membiarkan bola bergulir ke Rayan yang melepaskan tendangan melengkung kaki kiri melewati kiper Iran Arsha Shakouri.

Baca juga: Piala Dunia Perdana di JIS, Polda Metro Kerahkan 1.019 Personel

Brasil menggandakan keunggulan jelang turun minum. Rayan melepaskan umpan terbentur Abolfazl Zamani yang akhirnya menciptakan gol bunuh diri.

Tak surut tertinggal dua gol, Iran memasuki babak kedua dengan semangat baru. Mereka keluar dari tekanan dan memberi ancaman setiap kali melaju ke sepertiga akhir lapangan Brasil. Gol yang dinanti-nanti Iran akhirnya tercipta pada menit ke-51 ketika tembakan Yaghoob Barajeh.

Iran kemudian menyamakan kedudukan pada menit ke-69 berkat aksi Kasra Taheri mengecoh kiper Brasil Phillipe Gabriel dengan tendangan rendahnya. Mereka bangkit berbalik unggul melalui gol Esmaeil Gholizadeh.

Brasil yang berusaha meningkatkan tekanan untuk mencari gol penyeimbang tidak membuahkan hasil. Tak ayal, selebrasi di kubu Iran pecah ketika peluit akhir dibunyikan.

"Ketika tertinggal dua gol kami tetap bermain sebagai tim. Setelaj kami mencetak dua gol menyamakan kedudukan, kami hanya berusaha menikmati pertandingan dan bekerja keras. Kami saling membantu," kata pelatih Iran Hossein Abdi.

Di Grup D, La Albiceleste junior takluk di tangan Senegal pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Senegal menenggelamkan Argentina 2-1. Kapten Senegal Amara Diouf menjadi teladan dengan dua golnya di babak pertama mengantarkan kemenangan.

Diouf membuka skor ketika pertandingan baru berusia enam menit. Sang kapten mengambil bola dari sisi kiri dan melepaskan tembakan yang tak terhentikan ke sudut kiri bawah.

Argentina mendominasi jalannya pertandingan selepas itu dan mendapat beberapa peluang emas untuk menyamakan kedudukan namun gagal.

Diouf kembali menjadi aktor penting bagi Senegal ketika menggandakan keunggulan di menit ke-38. Argentina hanya mampu membuat gol hiburan jelang laga usai di menit ke-90+2 melalui Agustin Ruberto. (Dhk/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat