visitaaponce.com

Real Madrid Vs Bayern Muenchen El Real Menanti Magis Bernabeu

Real Madrid Vs Bayern Muenchen: El Real Menanti Magis Bernabeu
Real Madrid berambisi kembali merebut takhta Liga Champions untuk ke-15 kali(AFP)

KEMENANGAN menjadi harga mati bagi Real Madrid yang berambisi kembali merebut takhta Liga Champions untuk ke-15 kali. Menjamu Bayern Muenchen pada leg kedua semifinal di kandang, Kamis (9/5) dini hari, Madrid menanti naungan tuah Santiago Bernabeu.

Sang pelatih Carlo Ancelotti memutar otak mencari formula untuk meningkatkan agresifitas timnya demi bisa melewati adangan Muenchen. El Real dalam semangat yang positif usai sukses menyegel gelar La Liga.

Pelatih asal Italia itu merasa ketika hasil imbang 2-2 pada leg pertama di Jerman, Madrid belum menunjukkan performa terbaik mereka secara konsisten meski mendapatkan hasil yang layak. Ancelotti sadar betul Muenchen bisa sangat berbahaya.

Baca juga : Carlo Ancelotti Akui Real Madrid Harus Tampil Lebih Baik Agar Bisa Kalahkan Bayern Muenchen

"Bayern sangat berbahaya, mereka berada dalam kondisi terbaiknya dan kami juga tidak. Kami punya waktu untuk meningkatkan tim," kata Ancelotti.

Madrid menunda perayaan untuk gelar La Liga yang sudah di tangan demi Liga Champions. Para pemain Los Blancos langsung berlatih dan tidak bergabung dengan para suporter yang melakukan selebrasi di Plaza Cibeles, tempat mereka biasa berpesta bersama setelah mendapatkan gelar besar.

"Kami ingin merayakannya (gelar La Liga) dengan semua fans tapi mereka memahaminya karena kami menghadapi tantangan yang sangat penting. Ada kegembiraan tapi kami harus menghadapi pertandingan terpenting musim ini," imbuh Ancelotti.

Baca juga : Ancelotti Ingin Lihat Versi Terbaik Real Madrid pada Leg Kedua

Kapten Madrid Nacho Fernandez sependapat dengan pelatihnya yang menunda perayaan. Fokus utama tim demi mengawinkan gelar ganda La Liga dan Liga Champions.

Selama kepalatihannya di Madrid, Ancelotti punya modal besar memenangi 12 trofi dan hampir menyamai era Miguel Munoz dengan 14 trofi yang diraih antara 1960-1972.

"Kami hampir mencapai final lainnya, kami akan memberikan segalanya untuk mencapainya, itu sebabnya kami tidak bisa merayakannya terlalu banyak," kata Nacho.

Baca juga : Real Madrid vs Bayern Munchen: Thomas Tuchel Optimis Menang di Santiago Bernabeu

Untuk mencapai final di Wembley, Ancelotti harus menemukan cara untuk meredam motor serangan Muenchen yakni Leroy Sane dan Jamal Musala. Di leg pertama, keduanya terus-menerus membuat lini pertahanan Madrid tembus.

Kabar baiknya bagi Madrid, Dani Carvajal akan kembali dari skorsing sebagai bek kanan untuk menahan Musiala. Di sisi kiri, Ferland Mendy bakal berusaha meredam Sane. Eduardo Camavinga bahkan Jude Bellingham juga potensial digunakan Ancelotti untuk membantu ketika tim tengah bertahan.

“Hal ini penting ketika kami mulai bertahan dengan komitmen kolektif. Upaya besar dilakukan oleh pemain depan, bukan pemain bertahan. Situasi cedera pemain membantu kami memahami bahwa ini bukan tentang individu melainkan upaya tim," ucap Ancelotti.

Para pemain Madrid dalam kondisi yang sangat bugar karena pada perta dingan La Liga melawan Cadiz akhir pekan lalu hampir semua pemain inti dibangku cadangkan. Hanya Nacho yang bermain sejak menit pergama.

Jika formula Ancelotti gagal, Madrid dikenal selalu memiliki keajaiban di Santiago Bernabeu. Rentetan comeback mereka di kandang kerap menjadi laga yang yang luar biasa termasuk ketika mencapai final edisi 2022 lalu juara. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat