visitaaponce.com

Real Madrid Membidik Trofi Liga Champions ke-15

Real Madrid Membidik Trofi Liga Champions ke-15
Trofi Liga Champions.(AFP/INA FASSBENDER)

REAL Madrid akan diunggulkan pada duel final Liga Champions 2023/2024 menghadapi Borussia Dortmund yang akan berlangsung di Stadion Wembley, Minggu (2/6) dini hari. Tangan dingin sang pelatih Carlo Ancelotti sekali lagi bakal diuji di final ini.

Madrid mengincar trofi Si Kuping Besar ke-15. Jika sukses menang di Wembley, Ancelotti akan menjadi pelatih pertama yang mengangkat trofi Liga Champions sebanyak lima kali. Pelatih asal Italia itu sudah menjadi manajer paling berprestasi dalam sejarah turnamen.

Ancelotti memenanginya dua kali bersama AC Milan pada 2003 dan 2007 kemudian dua kali bersama Madrid pada edisi 2014 dan 2022.

Baca juga : Ancelotti: Real Madrid Pasang Mode Liga Champions

Andai mampu mengukir gelar kelima, Ancelotti berpeluang mendapat predikat Misters Champions menjauhi catatan Bob Paisley, Zinedine Zidane, dan Pep Guardiola yang masing-masing memiliki tiga gelar sebagai pelatih.

“Saya sangat percaya diri dan gembira dengan tim saya karena saya bisa melihat mereka dalam mode Liga Champions," kata Ancelotti dikutip dari laman resmi klub.

Ancelotti juga menjuarai Liga Champions dua kali sebagai pemain bersama Milan, namun prestasinya sebagai pelatih telah menjadikannya legenda. Kepiawaian dengan gaya pendekatan personal terhadap para pemainnya membuat Ancelotti disegani.

Baca juga : Real Madrid vs Granada, Carlo Ancelotti Fokus Liga Champions

Meski musim ini juga banyak mendapat masalah cedera, Los Blancos tercatat tidak pernah kalah sejak babak grup Liga Champions.

Vinicius Junior dan Jude Bellingham akan menjadi kunci permainan El Real. Bellingham, yang baru saja dinobatkan sebagai pemain terbaik La Liga pada musim pertamanya di Spanyol, seoanjang musim menjadi gelandang yang produktif dengan 23 gol serta 12 assist di semua kompetisi musim ini.

Bersama Vinicius yang juga menorehkan 23 gol, Bellingham memainkan peran unik karena Madrid tidak memiliki striker murni tradisional tetapi dengan penyerang sayap dan gelandang serang. Di saat-saat genting, Madrid juga punya amunisi lain seperti Joselu yang moncer ketika mencetak dua gol di semifinal melawan Bayern Muenchen.

Baca juga : Jude Bellingham masih tidak Percaya Bertemu Dortmund di Final Liga Champions

Menurut analisis superkomputer Opta, Madrid memiliki peluang 55,6% untuk menang sedangkan Dortmund hanya 21,4%. Meski begitu, Ancelotti tak terlena dengan status favorit.

Pasalnya, perjalanan Dortmund tak boleh diremehkan. Die Borussen lolos dari grup neraka yang dihuni PSG, AC Milan, dan Newcastle. Di babak sistem gugur, mereka menyisihkan PSV Eindhoven, Atletico Madrid, dan PSG.

"Kami tidak berpikir menjadi favorit. Kami fokus bermain melawan lawan yang mencapai final setelah mengalahkan tim kualitas terbaik seperti PSG dan Atletico. Borussia adalah tim dengan kualitas, komitmen dan sikap. Kami yakin bahwa kami harus bekerja keras, berjuang dan berjuang seperti yang kami lakukan di setiap final," ujar Ancelotti.

Baca juga : Madrid Perlu Kurangi Permainan Individu saat Hadapi Muenchen

Final kali ini akan menjadi istimewa bagi dua pemain Jerman di kedua kubu. Di sisi Madrid, Toni Kroos akan memainkan laga terakhirnya bersama El Real setelah memutuskan pensiun usai Euro 2024. Di kubu Dortmund, final tersebut akan menjadi pentas terakhir sang kapten Marco Reus.

"Ini akan menjadi pertandingan terakhir saya, namun saya tidak memikirkannya sekarang. Tidak ada waktu untuk berpikir. Saya hanya fokus memenangi Liga Champions. Ini merupakan musim yang bagus, jadi tidak masuk akal jika kalah di final," kata Kroos.

(Dhk)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat