visitaaponce.com

Delos Gaungkan Revolusi Biru Untuk Modernisasi Tambak Udang Berbasis Teknnologi

Delos Gaungkan Revolusi Biru Untuk Modernisasi Tambak Udang Berbasis Teknnologi
CEO Delos Guntur Mallarangeng melakukan pengecekan stok benur(Dok. Delos)

BUDIDAYA udang ternyata memiliki tantangan tersediri dalam menjalankannya. Hal terbesarnya bukan berasal dari keuangan, investor, atau bahkan sumber daya alam. Namun ternyata lebih kepada kualitas sumber daya manusia yang ada dalam tambak tersebut.  

Inilah yang dirasakan ketika CEO Delos, Guntur Mallarangeng, menjalankan tambak udang Dewi Laut Aquaculture (DLA) dengan cara yang modern. Delos sendiri adalah startup aquatech Indonesia yang mengelola tambak udang dan memiliki misi untuk memoderenisasikan budidaya udang dari konvensional menuju pada pengaplikasian teknologi modern berbasis data yang dinamakan sebagai Revolusi Biru. 

“Delos menjalankan budidaya udang dengan standar ilmiah dan berdasarkan data untuk kemudian diimplemetasikan dalam pengembangan teknologinya. Bukan lagi dijalankan dengan berdasarkan firasat  (feeling) dari jam terbang atau senioritas seseorang dalam menjalankan tambak udang. Delos ingin mengubah persepsi, sehingga nantinya bagaimana bisa menjalankan 120 hari proses budidaya udang dengan benar,” ujar Guntur di Jakarta.  

Dengan kondisi perekonomian yang masih belum kokoh setelah pandemi, Delos memang harus terus produktif untuk dapat bertahan.  Menurut Guntur, pemerintah perlu mendekatkan diri kepada para pelaku industri budidaya udang di Indonesia agar jalur kommunikasi dapat terbuka selebar-lebarnya guna mendengar permasalahan yang dihadapi selama ini untuk kemudian mencarikan solusi bersama.  

Membangun Delos memang tidak serta-merta mudah meski Guntur dibantu oleh para profesional di sekelilingnya.  Bahkan, investor pun tidak terlalu sulit digapai olehnya ketimbang mengubah persepsi kolot para teknisi hingga anak-anak kolam di tambak udang itu sendiri.  

Baca juga  : Meta Luncurkan Akademi Pembelajaran Virtual di Indonesia

Bagi Guntur, meyakinkan investor lebih mudah karena memang pada dasarnya ia mengerti apa yang ingin dicapai para investor.  

“Investor butuh argumentasi bisnis yang jelas, negosiasi yang mulus dan bukti konkret atas operasional tambak udang yang solid. Berbicara bisnis budidaya udang kepada investor lebih kepada kepastian keuntungan dan perusahaan yang disuntiknya itu sendiri,” ujarnya

Terbukti, sebelumnya Delos telah meraih pendanaan tahap awal dari Arise, berkolaborasi dengan MDI Ventures dan Finch Capital dan dana tersebut digunakan untuk memodernisasi tambak.  Berlanjut ke tahap selanjutnya, Delos Kembali mendapatkan kepercayaan investor dari Centauri Fund dan Alpha JWC Ventures dengan pendanaan tahap awal tambahan senilai USD8 juta atau setara Rp115 miliar.  

Dengan berbekal Revolusi Biru tersebut, Delos ingin menjadi perusahaan yang dapat meningkatkan produktivitas tambak udang secara nasional.  Hingga pada akhirnya, Delos dapat menjadi sebuah perusahaan sea food yang dapat memproduksi bahan baku, melabeli nama produknya, hingga mengekspornya sendiri ke mancanegara.  

“Semoga Delos bisa menjadi perusahaan sea food yang terintegrasi secara global, itulah yang saya cari,” ujarnya. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat