visitaaponce.com

WGSHub dan Aksi Kembangkan Solusi Perangkat Lunak Pelabuhan

WGSHub dan Aksi Kembangkan Solusi Perangkat Lunak Pelabuhan
Emiten berkode WGSH ini akan mengembangkan lebih lanjut modul-modul baru aplikasi pelabuhan bersama dengan Aksi.(Dokumentasi pribadi.)

PT Wira Global Solusi Tbk (WGSHub) menandatangani kerja sama investasi pengembangan solusi perangkat lunak pelabuhan di Indonesia bersama PT Ayo Kreasi Teknologi (Aksi) yang merupakan perusahaan penyedia solusi teknologi informasi (TI) logistik, termasuk moda transportasi darat, udara, dan laut.

Direktur Utama WGSHub Edwin Pramana mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas sekitar 7,8 juta km. Sekitar 5,9 juta km di antaranya merupakan area yuridis laut dan ada 17.504 pulau tersebar dari Sabang sampai Merauke.

"Karena Indonesia Archipelagic State, tantangan terbesar untuk logistik laut ialah cara mengirim barang antarpulau lebih cepat dan lebih murah. Saat ini pengiriman lewat darat lebih mendominasi ketimbang laut dan udara," kata Edwin dalam keterangan tertulis, Kamis (13/4).

Baca juga: Saingi ChatGPT, Twitter Kembangkan AI meskipun Musk Serukan Jeda

Berdasarkan data Bank Dunia pada 2018, Indonesia menempati peringkat ke-46 dalam performa logistik. Dalam data yang sama juga menyatakan biaya logistik Indonesia mencapai 23,5% dari pendapatan domestik bruto (PDB). 

"Angka ini cukup besar dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Kami berharap dengan mengembangkan aplikasi yang telah dikerjakan oleh Aksi sebelumnya dapat memecahkan permasalahan waktu tunggu bongkar muat kargo, baik laut ataupun udara, sehingga diharapkan dapat mengurangi biaya logistik serta dapat memangkas waktu pengiriman," ujar Edwin.

Baca juga: Perangkat Keras dan Perangkat Lunak untuk Multimedia

Emiten berkode WGSH ini akan mengembangkan lebih lanjut modul-modul baru aplikasi pelabuhan bersama dengan Aksi dengan tujuan antara lain meningkatkan penerimaan negara bukan pajak dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas logistik. Sebelumnya, aplikasi ini digunakan di beberapa pelabuhan, seperti PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) Cilegon Banten dan Persero Batam. Diharapkan ke depan semakin banyak lagi pelabuhan dan bandara di Indonesia yang mengadopsi aplikasi tersebut. 

"Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan yang kami terima ada sekitar 44.178 kapal kargo dan ada pertumbuhan muatan kargo hingga 14,4 juta teus (twentyfoot equivalent units). Jika waktu bersandar dan bongkar muat dapat dipangkas kami yakin biaya pengiriman antarpulau juga akan lebih terjangkau," tutup Edwin. 

Direktur Aksi, Adi Kustrijanto, mengatakan dengan masuknya WGSH sebagai pemegang saham pihaknya berharap dapat mengikuti jejak WGSH untuk melantai di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. "Banyak keuntungan melantai di bursa, selain mendapatkan akses pendanaan dari pasar modal, juga meningkatkan citra perusahaan dan menumbuhkan profesionalisme dalam hal peningkatan kinerja, kualitas pelayanan, serta menerapkan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik," ujar Adi. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat