visitaaponce.com

Saingi ChatGPT, Twitter Kembangkan AI meskipun Musk Serukan Jeda

Saingi ChatGPT, Twitter Kembangkan AI meskipun Musk Serukan Jeda
Logo perusahaan yang dimodifikasi dipasang di bagian luar kantor pusat Twitter pada 10 April 2023 di San Francisco, California, AS.(AFP/Justin Sullivan.)

ELON Musk memajukan proyek kecerdasan buatan di Twitter. Padahal, baru-baru ini Musk menyerukan jeda keseluruhan dalam pengembangan teknologi semacam itu. Ini dikatakan laporan media Amerika Serikat, Selasa (12/4).

Musk membeli ribuan prosesor komputasi yang kuat dan mahal serta merekrut ahli teknik AI. Insider melaporkan itu. Media lain yang berfokus pada teknologi, Information, mengatakan pengusaha tersebut telah melontarkan gagasan untuk memulai saingan ChatGPT.

Sementara itu, Musk memangkas staf di Twitter sebagai bagian dari pemotongan biaya yang dramatis sejak pengambilalihan perusahaan San Francisco senilai US$44 miliar akhir tahun lalu. Laporan Insider datang kurang dari dua minggu setelah Musk bergabung dengan para ahli dalam menandatangani surat yang menyerukan jeda dalam pengembangan AI.

Baca juga: Perangkat Keras dan Perangkat Lunak untuk Multimedia

Surat terbuka, yang diterbitkan di situs Future of Life Institute yang didanai Musk, mendesak jeda enam bulan dalam pengembangan sistem AI yang kuat. Bos miliarder Tesla dan tokoh-tokoh lain menulis bahwa sistem AI dengan kecerdasan kompetitif manusia dapat menimbulkan risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan.

Para penanda tangan, termasuk akademisi dan raksasa teknologi seperti salah satu pendiri Apple Steve Wozniak, berpendapat bahwa jeda harus digunakan untuk memperkuat regulasi dan memastikan sistem aman. Namun para kritikus menyebut surat itu sebagai kekacauan akibat sensasi AI yang bahkan salah mengartikan makalah akademis.

Baca juga: Tren Chat GPT, Shareit Luncurkan Moss AI Berbahasa Indonesia

Proyek AI Musk yang masih baru di Twitter dikatakan dalam laporan Insider melibatkan pelatihan model bahasa untuk membuat konten tertulis. AI generatif juga dapat digunakan sebagai alat pencarian atau periklanan, tetapi masih belum jelas tujuan Musk di Twitter, kata laporan itu.

Twitter membalas permintaan komentar dengan emoji kotoran, yang telah menjadi praktiknya di bawah Musk. Perusahaan teknologi besar seperti Google, Meta, dan Microsoft menghabiskan waktu bertahun-tahun mengerjakan sistem AI--sebelumnya dikenal sebagai pembelajaran mesin atau data besar--untuk membantu penerjemahan, penelusuran, dan iklan bertarget.

Namun akhir tahun lalu perusahaan San Francisco OpenAI meningkatkan minat pada AI ketika meluncurkan ChatGPT, bot yang dapat menghasilkan screed teks bahasa alami dari prompt singkat. Musk ikut mendirikan OpenAI tetapi meninggalkan perusahaan pada 2018. Microsoft sejak itu mengumumkan akan menginvestasikan miliaran dolar di OpenAI dan menggunakan teknologinya untuk bekerja di layanan pencarian internet Bing-nya. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat