AI ChatGPT akan Hadapi Pesaing Baru dari Tiongkok
![AI ChatGPT akan Hadapi Pesaing Baru dari Tiongkok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/f0c5a93db712f07f5238f2d82bb52142.jpg)
PRESIDEN Microsoft Brad Smith telah memperingatkan bahwa organisasi dan perusahaan penelitian asal Tiongkok akan menjadi rival utama ChatGPT dalam hal pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif.
Dalam sebuah wawancara dengan Nikkei Asia, Smith menyebut bahwa Tiongkok tidak akan tertinggal dalam kompetisi untuk berinovasi dan menjadi pemain utama di ranah AI generatif. Smith mengidentifikasi tiga organisasi yang akan menjadi pemimpin dalam teknologi ini.
Tiga organisasi tersebut, yaitu OpenAI dengan Microsoft, Google, dan Beijing Academy of Artificial Intelligence. Smith menyebut bahwa kompetisi untuk berinovasi dalam pengembangan AI generatif yang sangat kompetitif.
Selain itu, celah antara organisasi pemimpin hampir dapat diukur dalam hitungan bulan dan bukan tahun. AI generatif, teknologi di balik ChatGPT, berkemampuan menghasilkan teks dan gambar pada tingkat kepuasan hampir mendekati manusia.
Baca juga: Kecerdasan Buatan Berperan dalam Perkembangan Ekonomi Digital
Namun, terdapat kekhawatiran bahwa teknologi ini akan menggantikan pekerja dengan mengotomatisasi banyak pekerjaan dan dapat digunakan untuk menyebarkan misinformasi, menyalahi hak cipta, melakukan kompromisasi pada privasi, dan membocorkan informasi sensitif.
Smith meyakini bahwa solusi untuk kekhawatiran tersebut adalah dengan tidak menghentikan inovasi, alih-alih memanfaatkan dan meningkatkan kemampuan produk yang telah tersedia. Smith menyebut bahwa seperti teknologi lain, AI dapat menjadi alat maupun senjata untuk berbagai hal, salah satunya adalah serangan siber sebuah kota.
Selain itu, petinggi Microsoft ini juga menyoroti cara teknologi menyelesaikan kelangkaan tenaga kerja, salah satu masalah besar yang dihadapi wilayah Asia. Populasi usia pekerja, lanjut Smith, harus mendukung lebih banyak orang yang telah pensiun dan bergantung pada pertumbuhan ekonomi dari masyarakat yang masih bekerja.
Baca juga: Teknologi AI Berpotensi Picu Serangan Siber
Karenanya, terdapat kebutuhan untuk menemukan sumber daya baru terkait pertumbuhan produktivitas. Smith meyakini bahwa jika pemikiran terbaik manusia bisa dikombinasikan dengan teknologi terbaik, maka area ini akan mampu lebih unggul dari demokrasi dunia.
Selain itu, Smith menyebut bahwa Microsoft telah menggunakan AI untuk mengidentifikasi serangan siber baru secara langsung dan mencegatnya. Smith juga menyebut bahwa Microsoft juga menggunakan AI untuk mendeteksi operasi pengaruh siber dari pemerintah asing dan kampanye disinformasi. (Medcom/Z-6)
Terkini Lainnya
Tekonologi AI Jangkau Platform Travel
Jepang Umumkan Prinsip-prinsip Dasar Kecerdasan Buatan
Fitur Prediksi Kinerja Gunakan AI Perkirakan Dampak Iklan
AI Generatif Tingkatkan Penawaran Layanan dan Inovasi
Hong Kong Dukung Inovasi Web3 dan Kripto
Fokus pada Pengembangan Kecerdasan Buatan sebagai Bentuk Inovasi
Berkolaborasi Mempertemukan Talenta Digital dengan Peluang Kerja
Departemen Kehakiman AS dan FTC Selidiki Microsoft, Nvidia, dan Open AI dalam Kasus Antitrust
Microsoft Rumahkan 1.000 Karyawan
AI Generatif Perkuat OneSmile 4.0 untuk Kota Pintar BSD
Investasi Microsoft Diharapkan Lebih Melibatkan SDM Indonesia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap