Pejabat Tertinggi Tiongkok Menginformasikan Rencana Regulasi Kecerdasan Buatan kepada Elon Musk
![Pejabat Tertinggi Tiongkok Menginformasikan Rencana Regulasi Kecerdasan Buatan kepada Elon Musk](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/773bf714acf8dbe96c62b0fc1713f4f0.jpg)
ELON Musk mengungkapkan para pejabat tinggi Tiongkok telah menginformasikannya mengenai rencana peluncuran regulasi baru terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence) selama kunjungannya ke negara tersebut. Hal ini diungkapkannya pada Senin (5/6) dalam komentar pertamanya mengenai kunjungan selama dua hari tersebut.
Selama kunjungan tersebut, Musk mengadakan pertemuan dengan pejabat senior di Beijing dan bertemu dengan karyawan di Shanghai.
"Dalam kunjungan terakhir saya ke Tiongkok, saya melakukan diskusi yang sangat produktif mengenai risiko kecerdasan buatan dan perlunya pengawasan atau regulasi," ungkap Musk.
Baca juga: Artificial Intelligence Dorong Lompatan Besar Ekonomi Dunia Modern
"Berdasarkan percakapan tersebut, pemahaman saya adalah Tiongkok akan menginisiasi regulasi kecerdasan buatan di negaranya."
Musk membagikan informasi ini dalam diskusi langsung di Twitter dengan calon presiden dari Partai Demokrat, Robert Kennedy Jr, yang juga dikenal karena teori konspirasi vaksin dan merupakan keponakan dari John F Kennedy.
Baca juga: 7 Aplikasi AI untuk Bantu Pencari Kerja Dapatkan Pekerjaan Impian
Selama kunjungannya di Tiongkok, Musk tidak melakukan unggahan di Twitter. Selain itu Tesla juga tidak merilis rincian pertemuan Musk dengan pejabat-pejabat Tiongkok.
Namun, saluran resmi Tiongkok melaporkan Musk memberikan pujian kepada negara tersebut, termasuk pujian atas "vitalitas dan potensi" Tiongkok, serta menunjukkan "keyakinan penuh pada pasar Tiongkok."
Sejumlah perusahaan Tiongkok telah giat mengembangkan layanan kecerdasan buatan yang dapat meniru suara manusia sejak diluncurkannya ChatGPT oleh OpenAI yang berbasis di San Francisco pada bulan November.
Namun, kemajuan pesat ini juga telah menimbulkan kekhawatiran global terhadap potensi kecerdasan buatan dalam penyebaran disinformasi dan penyalahgunaan.
Musk tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai diskusi-diskusinya di Tiongkok. Namun kemungkinan ia merujuk pada draf undang-undang yang mengharuskan produk kecerdasan buatan baru menjalani evaluasi keamanan, sebelum diluncurkan dan proses yang memastikan produk tersebut mencerminkan "nilai-nilai sosialis inti."
Undang-undang tersebut, yang dikenal sebagai "Administrative Measures for Generative Artificial Intelligence Services," melarang konten yang mempromosikan "propaganda teroris atau ekstremis," "kebencian antar-etnis," atau "konten lain yang dapat mengganggu ketertiban ekonomi dan sosial."
Dalam sistem politik yang sangat terpusat di Beijing, kemungkinan besar langkah-langkah tersebut akan menjadi undang-undang.
Musk telah menciptakan kontroversi dengan menyatakan bahwa Taiwan, yang merupakan pulau yang berdaulat, seharusnya menjadi bagian dari Tiongkok. Pernyataan tersebut mendapat sambutan dari pejabat-pejabat Tiongkok, tetapi menuai kemarahan dari Taipei.
Pria berusia 51 tahun yang lahir di Afrika Selatan tersebut menggambarkan pertemuannya di Tiongkok sebagai "sangat menjanjikan."
"Saya menekankan bahwa jika ada kecerdasan super digital yang sangat kuat yang dikembangkan di Tiongkok, itu sebenarnya merupakan risiko bagi kedaulatan pemerintah Tiongkok," katanya. "Dan saya merasa bahwa mereka serius memperhatikan kekhawatiran tersebut." (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Kebijakan Bea Masuk Antidumping Segera Diterbitkan
Baru Berusia 17 Tahun, Begini Prestasi Zhang Zhi Jie dalam Dunia Bulutangkis
Profil Zhang Zhi Jie yang Meninggal Saat Bertanding: Bintang Bulu Tangkis Masa Depan Tiongkok
Kecelakaan Roket Tianlong-3 Saat Uji Coba di Darat, Tidak Ada Korban Cedera
Cegah Barang Ilegal, Kebijakan Bea Masuk 200% Perlu Diikuti Penegakan Hukum
Badan POM Jakarta Gelar Desk Konsultasi Regulasi
Tiga Pendekatan Pencegahan Kejahatan Judi Online
Mengapresiasi Mindfulness
Regulasi Aset Kripto di Indonesia Disebut akan makin Baik
Kemendikbud-Ristek: Berikan Tindakan Tegas jika Terjadi Pelanggaran PPDB
DPRD Minta Pemprov DKI Kaji Ulang Regulasi Penertiban Parkir
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap