visitaaponce.com

Buat Pemasaran Digital Makin Efektif dengan Etika Digital, Begini Caranya

Buat Pemasaran Digital Makin Efektif dengan Etika Digital, Begini Caranya
Ilustrasi pemasaran digital(Freepik.com)

PEMASARAN digital menjadi sarana yang sering dimanfaatkan oleh pelaku bisnis saat ini. Ketua Relawan TIK Kabupaten Garut Zoel Hilmy mengatakan, untuk melakukan pemasaran digital, pertama-tama adalah pahami terlebih dahulu jenis platform yang tepat untuk digunakan sebagai sarana marketing tersebut. 

Berdasar survei yang ada, platform yang tepat adalah Facebook untuk pemasaran secara digital. Namun, jangan lupa nilai kepuasan pelanggan harus senantiasa dijaga. Caranya adalah memastikan produk yang diinginkan pelanggan selalu tersedia stoknya.

“Pemasaran akan semakin tepat apabila turut menggunakan jasa influencer. Mereka ini biasa disebut dengan istilah ‘broker informasi’ yang menjadi perantara produsen dengan konsumen selaku pembeli produk. Influencer inilah yang akan menjelaskan atau memberikan informasi seputar produk kepada konsumen,” ujarnya dalam webinar bertajuk “Optimalisasi Digital Marketing dalam Membangun Brand Budaya Lokal”.

Baca juga : WhatsApp Gelar Workshop Literasi Digital di Delapan Kota Jelang Pemilu 2024

Untuk memasarkan produk buatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, lanjutnya, penggunaan platform media sosial sangat tepat. Pasalnya, pengguna media sosial di Indonesia terbilang tinggi dan beragama platform yang digunakan. 

Namun, menurut Zoel, agar produk UMKM lokal laku, tak cukup mengandalkan pemasaran lewat platform digital.

Baca juga : Ayah-Bunda jangan Asyik Main Ponsel, Ingat dampaknya pada Anak

“Ada persoalan lain yang patut diperhatikan secara serius, seperti pengemasan produk (packaging). Lalu, buatlah kekhasan atas produk tersebut karena banyak sekali produk sejenis yang dijual di pasaran. Maka dari itu, model promosi dan model pengemasan yang unik akan membedakan dengan produk sejenis,” ucapnya.

Pandu Digital Madya Institut Teknologi Garut Rinda Cahyana mengingatkan, dalam pemasaran produk secara digital sebaiknya tidak melupakan etika atau kenyamanan pelanggan. 

Ia mencontohkan, pemasaran produk lewat status Whatsapp sebaiknya tidak bermodel ‘spam’ atau terlampau berlebihan. Status di Whatsapp yang jumlahnya belasan atau puluhan tidak akan nyaman untuk dibaca atau dilihat pelanggan.

“Ingat, etika digital di pemasaran adalah salah satunya jangan sebarkan spam. Itu akan membuat pelanggan tidak nyaman. Jaga perasaan pelanggan,” kata Rinda.

Menurut Rinda, diperlukan strategi yang tepat untuk memasarkan produk secara digital. Sebaiknya, dipilih waktu-waktu tertentu apabila hendak memasarkan produk tersebut kepada pelanggan. 

Di jam istirahat kerja atau sebelum waktu kerja maupun waktu sepulang kerja adalah saat yang tepat untuk memasarkan produk secara digital. Syaratnya adalah, pemasaran sebaiknya tidak dilakukan dengan gencar demi menjaga kenyamanan pelanggan.

Pendiri Paguyuban Asep Dunia (PAD) Asep Kambali menambahkan, terkait etika pemasaran, meski pemasaran dilakukan secara digital atau di dunia maya, sebaiknya perlakuannya sama dengan di alam nyata. Jangan pernah menganggap dunia maya di media sosial berbeda dengan dunia nyata, itu akan berbahaya. 

Ia mencontohkan, apabila di dunia nyata seseorang ketika hendak lewat di depan orang lain menyatakan permisi, maka demikian pula sebaiknya perlakuan di dunia maya.

“Hanya saja, terkadang di dunia maya, diperlakukan berbeda dengan di dunia nyata. Contohnya, ada yang membuat akun dengan nama samaran di dunia maya. Lalu, menggunakan foto binatang, bunga, atau bahkan foto orang lain. Dengan menggunakan foto tersebut, dirinya menganggap orang lain tidak akan mengenal. Itu justru berbahaya,” katanya.

Etika di dunia digital, menurut Asep, justru akan menyelamatkan seseorang selama berselancar di dunia maya. Meski menggunakan nama samaran, identitas asli seseorang tersebut tetap bisa terlacak. 

Jadi, apabila pengguna nama samaran itu melanggar norma kesusilaan atau bertindak jahat di ruang digital, dengan mudah akan terlacak atau terungkap identitasnya.

Workshop Literasi Digital itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat