visitaaponce.com

Pijar Foundation dan Google Cloud Eksplorasi Penguatan Teknologi Sistem Kesehatan di ASEAN

Pijar Foundation dan Google Cloud Eksplorasi Penguatan Teknologi Sistem Kesehatan di ASEAN
Ajang Global Future Fellows (GFF) 2023: Advancing Southeast Asia's Predictive Healthcare(Dok. Pijar Foundation)

TRANSFORMASI sistem kesehatan untuk mencegah pandemi baru adalah agenda besar dunia saat ini. Pijar Foundation melalui program “Global Future Fellows (GFF) 2023: Advancing Southeast Asia's Predictive Healthcare", berkolaborasi dengan Google Cloud mengeksplorasi kekuatan teknologi dalam memperkuat sistem kesehatan di Asia Tenggara.

Sebanyak 41 aktor strategis multi-sektor di bidang kesehatan Asia Tenggara yang tergabung dalam program GFF Healthcare 2023 berkumpul dan berdiskusi di kantor Google Indonesia, Rabu (4/10).

41 aktor tersebut terdiri dari perwakilan pemerintah, akademisi, peneliti, perusahaan besar dan rintisan (start-ups), rumah sakit, lembaga filantropi, investor, dan komunitas masyarakat. Ada 6 negara ASEAN yang terwakili dalam kegiatan ini: Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Filipina.

Baca juga : Optimalkan Penggunaan Wadah Plastik untuk Menyimpan Bahan Makanan 

Kolaborasi itu tidak hanya memiliki arti penting untuk Indonesia dalam konteks nasional, melainkan juga konteks regional sebagai pemimpin transformasi kesehatan skala Asia Tenggara. 

Di tengah semakin kompleksnya ancaman kesehatan global, terutama setelah pandemi Covid-19, kebutuhan untuk memperkuat sistem kesehatan menjadi prioritas bersama yang memerlukan inovasi dan kolaborasi multi-sektor.

Baca juga : 9 Cara Menghilangkan Flek Hitam di Wajah yang Membandel

Google Cloud memperkenalkan Healthcare Data Engine, solusi hulu-ke-hilir untuk organisasi kesehatan dan sains yang menyelaraskan data dari berbagai sumber, termasuk catatan medis, klaim, uji klinis, dan data penelitian. 

Healthcare Data Engine membantu penanggung jawab operasional, peneliti, dan petugas medis mendapatkan tampilan real-time dan holistik dari rekam pasien jangka panjang, dan memungkinkan analitik lanjutan dan kecerdasan buatan (AI) dalam lingkungan cloud yang aman, sesuai, dan dapat diskalakan, sesuatu yang penting untuk membangun sistem kesehatan yang lebih responsif dan komprehensif di Asia Tenggara.

Selain Healthcare Data Engine, Google Cloud juga membahas kasus penggunaan untuk Med-PaLM 2, yang memanfaatkan kekuatan model bahasa besar Google (Large Language Models atau LLMs), yang disesuaikan dengan sektor medis untuk menjawab pertanyaan medis dengan lebih akurat dan aman. 

LLMs yang disesuaikan untuk industri seperti Med-PaLM 2 merupakan bagian dari rangkaian kemampuan AI generatif yang lengkap dari Google Cloud. Organisasi kesehatan dapat menjelajahi kemampuan-kemampuan ini untuk memfasilitasi diskusi yang kaya dan informatif, menjawab pertanyaan medis yang kompleks, dan menemukan wawasan dalam teks medis yang rumit dan tidak terstruktur, atau bahkan membuat respons jangka pendek dan panjang serta merangkum dokumentasi dan wawasan dari kumpulan data internal dan badan pengetahuan ilmiah.

Tidak hanya mempelajari Healthcare Data Engine dan Med-PaLM 2 Google Cloud, para aktor strategis peserta GFF Healthcare 2023 pun berkomitmen untuk mengeksplorasi implementasinya dalam rancangan rekomendasi kebijakan dan aksi yang nantinya akan diserahkan pada pihak pemerintah dan industri di Asia Tenggara.

"Kami sangat gembira dapat membagikan inovasi teknologi kami dengan Pijar Foundation dan 41 aktor strategis multisektor Asia Tenggara. Ini termasuk Healthcare Data Engine dan Med-PaLM 2 yang dirancang khusus untuk digunakan dalam bidang kesehatan dan ilmu kehidupan, serta portofolio cloud, analitik, dan kemampuan AI kami yang relevan di berbagai industri," kata Anang Efendy, Country Manager, Enterprise and Public Sector, Indonesia, Google Cloud.

Anang mengatakan, memperbaiki alur dan penyatuan data di seluruh sistem kesehatan, yang disebut sebagai interoperabilitas data, dalah salah faktor paling penting untuk memanfaatkan AI yang memungkinkan organisasi berjalan dengan lebih efektif, meningkatkan perawatan pasien, serta membantu orang hidup lebih sehat. 

"Kami yakin bahwa kolaborasi ini akan membantu pembentukan sistem pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif, adaptif, dan berkualitas, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara," ujar Anang.

Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation Cazadira F Tamzil yang sekaligus Lead program GFF Healthcare 2023, menuturkan, tantangan kesehatan sangat kompleks, dan membutuhkan kontribusi lintas sektor dari bidang medis, kebijakan, ekonomi, komunikasi, dan teknologi. 

"Kami harap GFF Healthcare 2023 dapat menjadi jembatan menuju aksi-aksi kolaborasi konkret di Asia Tenggara," tuturnya.

Global Future Fellows (GFF) 2023 “Advancing Southeast Asia’s Predictive Healthcare” diselenggarakan pada 2-5 Oktober 2023. Para peserta (fellows) terlibat dalam serangkaian diskusi mendalam, pemberian materi oleh para ahli, serta Kelas Khusus (masterclass) mengenai kolaborasi. 

Semua hasil diskusi ini akan dikonsolidasikan dalam White Paper 'Rencana Aksi Bersama', yang kemudian akan dikoordinasikan dengan para pemangku keputusan terkait. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat