Covidiot, Sebutan untuk yang Egois di Tengah Wabah Covid-19
![Covidiot, Sebutan untuk yang Egois di Tengah Wabah Covid-19](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/03/8757b995bd41b29f1b619d1f4ab75a4f.jpg)
JIKA kesal dengan penimbun masker atau mereka yang menimbun barang di saat merebaknya wabah korona, Anda bisa menyebut mereka Covidiot ! Ya, itu adalah kosa kata baru dari warganet untuk menyebut orang-orang yang berprilaku egois di saat wabah virus ini merebak.
Mereka memakai kata ini untuk menunjuk para penimbun barang yang tak punya empati. Kata ini juga bisa ditujukan untuk orang-orang tak tahu diri yang nekat bepergian, hingga mereka yang tak mau mengindahkan anjuran pemerintah untuk menjaga jarak aman kala kondisi tak menentu seperti hari ini.
Seperti dirangkum dari Globalnews.ca dan Dailymail.co.uk, Covidiots terinspirasi dari penyakit Covid-19 yang memunculkan tabiat buruk sebagian kecil orang yang panik menghadapi wabah ini.
Istilah ini bahkan telah diadaptasi oleh beberapa situs Urban Dictionary (Kamus Bahasa popular) sebagai kata popular teranyar yang sering digunakan dalam percakapan hari ini, baik langsung maupun daring.
Sejauh ini terdapat dua definisi yang paling banyak dirujuk untuk menggunakan kata ini, yaitu untuk menyebut 'seseorang yang mengabaikan peringatan tentang keselamatan publik' dan 'seseorang yang menimbun barang dan merampas hak orang lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya'.
Sementara bila kita merujuk pada situs Urbandictionary.com, kata tersebut populer digunakan untuk menyebut:
1. Orang yang keras kepala mengabaikan protokol menjaga jarak fisik sehingga justru menyebabkan penyebaran Covid-19 lebih masif.
2. Orang yang menimbun bahan makanan dengan tidak perlu sehingga menyebabkan kepanikan yang berlebihan terhadap Covid 19, dan merampas persediaan vital orang lain.
Istilah ini telah beberapa hari menjadi trending topic di twitter, digunakan oleh beberapa warganet untuk memperingatkan orang-orang agar tidak bersikap seperti itu.
Beberapa contoh twit yang populer menggunakan kata tersebut adalah:
"Are you seriously going to visit grandma? Dude, don’t be such a covidiot."
(Apakah Anda serius akan mengunjungi nenek? Kawan, jangan jadi covidiot)
"See that guy with the 200 toilet paper rolls? What a covidiot."
(Lihat pria dengan 200 gulungan kertas toilet? Benar-benar covidiot.)
Beberapa warganet bahkan menyarankan agar kata itu ditambahkan ke Oxford English Dictionary sebagai kata populer tahun ini. (M-4)
Terkini Lainnya
Masyarakat Diminta Jangan Panic Buying Jelang Lebaran
Stok Beras Aman, Kemendag Imbau Masyarakat tidak Panic Buying
Pakar: Penyesuaian Harga Gabah Sebabkan Beras Langka
Beras Menghilang di Minimarket, Masyarakat Diminta Jangan Panik
Marak Isu Beli Beras Dibatasi, Lodewijk Minta Masyarakat Tidak Perlu Panik
Tekan Inflasi, BI NTT Ingatkan Masyarakat tidak Panic Buying
Kerugian Negara Korupsi Bansos Presiden Bertambah Mencapai Rp250 Miliar
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
KPK Periksa Dua Saksi Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden
KPK Sebut Modus Korupsi Bansos Presiden dengan Mengurangi Kualitas
KPK Ungkap Kerugian Negara Rp125 Miliar dalam Kasus Bansos Presiden
Risiko Kredit Bermasalah Segmen UMKM Meningkat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap