visitaaponce.com

Pakar Penyesuaian Harga Gabah Sebabkan Beras Langka

Pakar: Penyesuaian Harga Gabah Sebabkan Beras Langka
Pedagang tengah menuang beras di Pasar Kebayoran, Jakarta, Senin (29/1/2024).(MI/SUSANTO)

PAKAR ekonomi Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, mengungkap penyebab kelangkaan beras yang mengakibatkan harganya melonjak.

"Peningkatan harga beras karena adanya penyesuaian harga gabah di tingkat petani," tegas Peneliti senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB) Joko Budi Santoso, Rabu (21/2).

Joko menjelaskan kenaikan harga terjadi pada Januari meski permintaan beras menurun karena musim liburan mahasiswa.

Baca juga : DKPP Klaten Nyatakan Kenaikan Harga Beras Merupakan Mekanisme Pasar

Pada Februari, permintaan kembali meningkat usai libur kuliah. Daya beli masyarakat naik sejalan meningkatnya kebutuhan beras selama masa kampanye pemilu. Hal ini berpotensi membuat harga beras naik lagi.

Di sisi lain, pasokan gabah belum normal lantaran panen raya diperkirakan Maret nanti. Situasi ini diperkuat dengan pola tahunan, yakni permintaan bahan pangan meningkat ketika menjelang Ramadan dan Lebaran.

Solusinya, Bulog sebagai buffer stock harus responsif menggelontorkan beras ke pasar guna menjaga pasokan sekaligus mengimbangi kenaikan permintaan. Cadangan beras Bulog sekitar 1,4 juta ton dinilai cukup untuk program stabilisasi harga beras.

Baca juga : Kementan Ajak Petani Muda Berpartisipasi di YAA Lahan Rawa 2024

"Tujuannya agar harga beras tidak terus melejit," ujarnya.

Sedangkan pemerintah harus memastikan cadangan pangan utama, khususnya beras, gula, minyak goreng, dan lainnya sangat cukup agar tidak terjadi panic buying. Program urban farming dan diversifikasi pangan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan keluarga harus terus dilakukan secara berkelanjutan.

Selain itu, produksi dan produktivitas hasil pertanian terus digenjot memanfaatkan modernisasi pertanian. Juga memastikan ketersediaan pupuk dan benih.

"Pemerintah harus memastikan mekanisme stabilisasi harga saat panen raya agar harga tidak jatuh sehingga petani tetap tersenyum," tuturnya.

Selanjutnya, pengawasan dan penindakan terhadap lini distribusi harus ditingkatkan. Hal itu untuk mengurangi penimbunan maupun permainan harga karena struktur pasar yang cenderung oligopoli di sektor komoditas pangan. (Z-6)

Baca juga : Beras Menghilang di Minimarket, Masyarakat Diminta Jangan Panik

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat